Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, May 11, 2011

90. Beauty And The Beast

Setiap manusia memiliki potensi kebaikan dan keburukan dalam hidupnya. Dan kedua potensi itu memiliki rahmat. Karena itu hidup adalah pilihan, maka ambillah potensi kebaikan yang membawa kedamaian dalam hidup. Dengan demikian terhindar dari peringatan tidak baik di dunia.

Beningkan hati dan jernihkan pikiran untuk menikmati kemudahan dan keindahan dalam hidup. Dan semua itu bisa Anda miliki jika mampu bijak menempatkan diri pada nilai-nilai yang mengandung kebaikan.

Caranya menjaga agar hati, pikiran dan mulut kita hanya untuk yang baik-baik saja. Itulah keindahan pribadi yang baik dilihat oleh Tuhan. Dan Tuhan hanya melihat dari keindahan jiwa kita.

Perbanyaklah berdoa serta bersyukur dan selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Jangan membawa ilalang kotor, yang membuat jiwa kita kotor oleh debu ketidakbaikan jiwa. Karena kebaikan dan keburukan itu sangat jelas, bukan abu-abu, yang membuat kita mudah mengenalinya. Dengan begitu, rahmat Tuhan memberi kemuliaan pada kita.

Sistem Alarm Hidup
Bahwa kebaikan hati mengidentikasi kebaikan rejekinya. Hal ini banyak diperoleh oleh manusia yang ikhlas dan bersabar dalam hidupnya. Bahkan, orang yang mudah memberi senyum, yang menjadi pengindah untuk orang lain yang melihatnya, memperoleh kemenangan dalam hidupnya. Hal ini karena diatur oleh sistem Tuhan, yang membuat hidup menjadi baik. Untuk itu, isi hati kita agar selalu berbuat kebaikan. Mengingat isi hati yang baik menentukan perilaku kita. Itulah kemenangan dalam hidup yang pada akhirnya Tuhan menjauhkan kita dari peringatan tidak baik di dunia.

Banyak orang yang akhirnya memperoleh peringatan tidak baik dalam hidupnya. Hal ini diakibatkan, karena dalam hatinya masih ada yang tidak baik. Sementara pada mereka yang menjaga kebaikan dalam hidup akan selalu damai. Mengingat sistem alarm kehidupan memberi tanda untuk selalu menjaga kedamaian. Satu detik saja keluar dari keindahan, maka hati orang itu merasa tidak damai. Itulah kebaikan (beauty) pada mereka yang menjaga jiwanya dengan kedamaian. Baru berkata tidak baik saja, sistem alarm kehidupan memberi peringatan untuk kembali sebagai pribadi yang menjaga kebaikan dalam hidupnya.

Perlu latihan untuk menjadi orang yang menjaga kebaikan dalam hidupnya. Lihat saja bayi yang baru lahir, yang kemudian menjadi mampu bicara karena diajar dan mempelajari. Begitulah kebaikan, perlu kemampuan untuk belajar dan terus dilatih. Beda halnya dengan keburukan, tidak perlu latihan, seperti halnya saat marah.

Memang menjadi orang baik itu tidak segera memperoleh hadiah lebih cepat daripada keburukan. Kebaikan membutuhkan waktu lama untuk bisa dilihat hasilnya. Namun kebaikan itu, seperti tak ubahnya bila kita melihat pemandangan alam dari jauh, justru akan terasa indahnya dilihat. Maka, berpihaklah pada yang baik agar kita damai dalam kehidupan. Dalam hal ini, di usia setua saya sekarang ini tidak cukup bijak menjadi orang baik. Namun, saya melihat sisi lain dengan cara bersyukur. Dengan banyak mensyukuri membuat kita tumbuh.

Tirulah yang Baik
Apapun yang kita lakukan memiliki dampak. Kebaikan memperoleh dampaknya kebaikan. Begitu juga keburukan memperoleh dampak yang dihasilkannya berupa keburukan. Lihat saja pada mereka yang memperoleh dampak keburukan dalam hidupnya. Ada yang dipenjara dalam arti sesungguhnya, juga ada yang tidak dipenjara namun tidak bisa keluar rumah.

Hanya saja, keburukan memiliki fungsi untuk mengingat pada kebaikan. Jangan mengabaikan keburukan karena itu adalah rahmat. Sama halnya dengan kebaikan yang memiliki potensi menjadi orang tidak baik, maka orang jahat memiliki potensi sama dengan kejahatannya untuk membaikkan orang lain.

Setiap manusia sejak lahir membawa potensi kebaikan dan keburukan. Sangat mudah buat seseorang untuk mengenal kebaikkannya, walau hanya samar-samar. Cukup mengenal seberapa besar keburukan yang ada dalam dirinya, maka itu sebesar itu juga kebaikannya yang ada dalam dirinya. Untuk bisa melakukan sesuatu yang buruk, maka bisa juga melakukan sesuatu yang baik.

Tergantung apakah kita mau mengambil atau tidak. Apalagi hidup ini adalah pilihan. Rejeki yang diberikan Tuhan, jangan sampai tidak diambil. Lihat saja, mana yang cepat memperoleh rejeki, apakah yang mudah tersenyum atau yang marah. Tentu orang yang tersenyum lebih cepat memperoleh rejeki. Untuk itu, rejeki memberi kepantasan pada mereka yang berejeki baik.

Tidak ada perbedaan antara mereka yang kaya atau miskin, atau orang besar dengan orang kecil, yang melakukan kebaikan atau keburukan dalam hidupnya. Hanya saja, keburukan itu anehnya diijinkan dapat hadiah lebih cepat dari kebaikan.

Pada mereka yang memiliki uang 1 juta dengan 1 milyar. Uang yang dimiliki itu akan sama rasanya pada tiap jenjang kehidupan. Baik orang besar atau kecil memiliki kesalahan sama besarnya. Apakah uang itu dibawa untuk keburukan atau kebaikan.

Agar selamat dari keburukan, lakukan dengan kepantasan untuk selalu bersyukur. Dengan selalu mensyukurinya, maka kapasitas untuk naik tiap tahapnya memiliki kekuatan dan kedudukan yang benar. Sehingga tidak mudah jatuh apapun hasil Anda dan kapasitas Anda berikutnya.

Ilmu yang penting dalam hidup ini adalah meniru. Banyak orang meniru sesuatu yang sulit pada orang lain. Maka hasilnya pun sulit. Padahal Tuhan memberi banyak kemudahan untuk kita melakukan kebaikan. Kalau kita mau dihadiahkan oleh kebaikan maka tirulah yang baik.

Damaikan dalam Diri
Setiap manusia memiliki dua tipe yakni tipe Pengubah atau Korban. Untuk itu, Anda harus putuskan salah satunya masuk dalam tipe seperti apa. Sebaiknya, jadikan diri Anda sebagai tipe Pengubah. Sehingga kemampuan Anda yang membuat lingkungan mengikuti langkah Anda. Jangan jadi tipe Korban. Karena hanya mampu mengeluh dan terjebak dalam lingkungan yang tidak baik. Kalaupun Anda tipe korban yang ingin menjadi tipe pengubah, maka bergaullah dengan orang baik.

Menjadi perilaku baik mudah melakukannya. Cukup berteman dan berada di lingkungan yang baik. Justru yang sangat membahayakan dan paling jahat adalah pikiran kita yang buruk. Untuk itu, kualitas pikiran kita perlu diperbaiki. Agar kontradiksi dalam diri antara kebaikan dan keburukan dapat dimenangkan oleh kebaikan.

Kontradiksi itu perlu. Jangan dipisahkan. Karena diperlukan untuk keseimbangan dalam hidup. Biarkan mengambang agar kita mengambil manfaat dari kontradiksi itu.Tidak ada manusia manapun yang mengaku telah memiliki kedamaian tanpa disiksa dengan kontradiksi. Yakni, membiarkan kezaliman terjadi. Pasti dalam dirinya ada kontradiksi mencegah keburukan. Namun agar caranya dimuliakan oleh Tuhan, perlu dilakukan dengan cara benar dan sabar. Jangan dilakukan secara anarkis, sehingga orang akhirnya benci dengan kebenaran.

Syukuri untuk membaikkan potensi bila dianiaya atau teraniaya. Karena di balik itu, Tuhan melihat seberapa besar kita mampu mengatasi beban yang diberikannya lewat peran pada diri kita masing-masing. Banyak cara agar Anda menenangkan hati dalam kedamaian. Apalagi tantangan menenangkan diri selalu baru setiap saat dan setiap kita memiliki bakat memperbarui diri.

Tuntutan saat ini belum tentu sama dengan tuntutan tahun depan. Hanya orang yang tidak mendamaikan dalam dirinya yang tidak ada kedamaian di luar.

Damaikan diri kita. Berkasih sayanglah. Kedamaian itu target bergerak. Akibatnya jika dalam dirinya tidak damai maka tidak akan memperoleh kedamaian di luar.

Bila tidak mampu mendamaikan hati, lakukan dengan meningkatkan kekuatan. Semua ini, agar kita tidak menangani fitnah dan tidak terpengaruh oleh fitnah.

Orang yang kuat, adalah mampu tersenyum dibalik cobaan yang dihadapinya. Dan orang yang kuat adalah orang yang benar dan tidak perlu menjelaskan dirinya benar. Itulah ciri orang baik.

HANYA KEBAIKAN YANG MEMBAIKKAN.

KEBAIKAN SAAT INI DITENTUKAN OLEH KUALITAS PIKIRAN KITA.

ORANG YANG MENGAMBIL TUGAS KEBAIKAN DENGAN CARA BENAR DAN SABAR DIMULIAKAN OLEH TUHAN.

GUNAKAN PIKIRAN DAN HATI UNTUK MEMENANGKAN TANTANGAN DALAM KEHIDUPAN KITA.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1115/ Mei 2011)

No comments: