Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, July 27, 2011

101. An Officer An Gentleman

Jadilah pribadi yang utuh, setia pada kebenaran serta tegas. Karena keberanian itu adalah sebuah kualitas, membuat gagasan kecil menjadi gunung berkah sumber rejeki.

Itulah cermin seorang perwira berjiwa kesatria. Tidak melihat kekurangan sebagai penghambat untuk membaikkan kehidupannya. Tetapi, bertanggungjawab memaksimalkan kelebihannya untuk menjadikan mereka yang dipimpinnya semakin baik dan berkualitas.

Maka mulailah menata diri serta berusaha yang terbaik dalam langkah. Dengan demikian akan memperoleh hasil yang juga baik.

Namun dari semua itu, tidak kalah penting untuk mengutamakan keluarga sebagai kekuataan utama pembangun pondasi. Karena seorang perwira yang hebat, memuliakan istri yang dicintainya, juga menegakkan harkat wanita lain yang membesarkannya. Seperti, ibu, nenek, dan saudara perempuannya. Dengan keikhlasan itu, bantuan Tuhan tetap terjaga.

Dituntut Keberanian
Seorang kesatria dikenal karena ketegasan dan keberaniannya. Selain itu, dituntut harus jujur dan bertanggungjawab. Perwira yang memiliki jiwa satria, berani mengambil sikap. Ia berani bertanggungjawab pada setiap keputusan yang diambilnya.

Prinsip ini menjadi ciri an officer. Beda dengan an gentleman. Yakni, bukan dilihat dari keberanian pada gentleman seorang lelaki, namun lebih pada 3 aspek yang memberikannya sikap gentleman. Tiga aspek itu, yakni penuh hormat pada dirinya, penyayang dan setia. Ciri itu harus dimiliki jika ingin menjadi seorang gentleman. Ia penuh hormat, memiliki jiwa besar untuk selalu membesarkan orang kecil.

Karena atasan yang selalu marah, adalah pribadi yang disandera oleh anak buahnya sendiri. Sedangkan atasan penyayang, mampu tegas dalam ketidakraguan. Sementara setia, adalah bentuk kesetiaan pada istri bukan setia pada janjinya.

Itulah mengapa membuat wanita memiliki alasan mau dinikahi. Ia ingin suami yang baik menjadi perwira dalam keluarganya.

Tema kali ini memang lebih dikhususkan membicarakan tentang pria. Karena sukses tidaknya seorang pria dapat dilihat dari pribadinya yang menghebatkan wanita. Pribadi yang tidak mensepelekan istri atau ibunya.

Namun, ada juga wanita hebat yang mengganti perannya sebagai seorang pria. Seperti yang dilakukan oleh Kartini atau Srikandi lainnya. Dan hal itu tidak dimaksudkan untuk mengganti tugas dari sosok lelaki yang diberi mandat oleh Tuhan Dalam hal ini, lelaki diberi kewenangan menjadi seorang perwira.

Pertahankan Kejujuran
Setiap orang mempunyai kekuatan. Pastikan anak-anak lelaki kita tumbuh baik. Sehingga ia mampu menampilkan dirinya dengan tugas sebagai perwira. Dan seorang perwira itu bukan dilihat dari jabatan, atau rendah tinggi pangkatnya. Melainkan dilihat dari kemampuannya tampil untuk kebaikan. Itulah kebaikan, yang tidak menua sepanjang jaman. Dan kebaikan itu adalah pemberian Tuhan, sehingga tidak ada alasan apapun dari manusia untuk tidak menjaga kebaikannya.

Hidup tenang itu bukan milik orang kecil. Menjadi orang besar pun bisa tenang, asal tetap mempertahankan kejujuran. Sejak muda, biasakan anak-anak kita atau mereka yang masih muda untuk selalu jujur. Kejujuran itu merupakan kunci menuju keberhasilan. Mereka yang tidak jujur, dipastikan hidupnya akan tercemar.

Jangan tidak jujur, atau bergaul dengan orang yang tidak jujur. Karena nanti kita akan dituntut oleh lingkungan yang membentuk kepridian kita menjadi tidak baik. Tegaslah pada kejujuran. Karena ketidakjujuran itu menghilangkan ketegasan. Dan Tuhan senang pada orang yang jujur.

Diibaratkan lilin, jadilah sebagai lilin yang menghidupkan kebaikan. Walau hanya hidup satu lilin saja, namun sinar kebaikannya menerangi kebaikan sesamanya. Jangan menghidupkan semua lilin, jika matinya serempak. Lebih baik hanya dengan nyala satu lilin, jika dengan satu lilin itu, terang kebaikannya mampu menyinari hati orang lain.

Syarat menjadi berhasil itu sangat mudah. Bahkan, bisa dilakukan dengan sangat cepat. Yakni, cukup meniru guru yang mengajarkannya. Sebab, untuk menjadi hebat, syaratnya minimal sama dengan gurunya dan bila mungkin mampu melampauinya.

Setelah itu, tambahkan dengan kualitas. Agar nantinya mempunyai nilai lebih dibanding gurunya. Maka itu, jangan kritik guru yang mengajarkan. Tapi ikhlaslah menerima pelajaran yang diberikannya. Agar nantinya mampu melebihi kemampuan yang ada.

Begitupun, seorang ksatria mengijinkan orang lain menang. Dirinya itulah yang disebut pemenang. Itulah hebatnya seorang ksatria, mampu melihat sesuatu yang membuat dirinya akhirnya tetap menang.

Karena kesatria itu tidak ingin berdebat dalam ketidakpastian. Dirinya lebih mengalah pada orang yang tadinya tidak bisa diajarkan. Justru dengan cara itu, kekuatan musuhnya menjadi lemah sendiri.

Tumbuh Dihargai
Tidak boleh seorang perwira bertindak otoriter. Karena mereka yang memiliki gaya otoriter, adalah cara tindakan yang tidak mau dibantah. Hanya semata menjaga sesaat kepentingannya. Seorang pemimpin yang otoriter, hanya dihargai pada sikapnya itu. Namun tidak memiliki pribadi yang ditiru oleh anak buahnya. Kepemimpinannya itu, tidak membuat orang lain tumbuh dan tidak dihargai. Bawahan yang memiliki atasan seperti itu, lebih baik pindah tempat. Karena kepemimpinannya tidak membuat dan membaikkan masa depan.

Apalagi bekerja bukan semata hanya mencari uang. Namun, memberi kebebasan untuk tumbuh dan menjadi manusia yang dihargai oleh sesamanya. Untuk itu, tetaplah setia pada janji yang telah Anda ucapkan. Baik pada perusahaan maupun pada pasangan. Sebab orang yang setia, selalu diperebutkan oleh banyak orang. Itulah keistimewaan kesetiaan, mampu memberi peluang dimuliakan oleh Tuhan.

Hidup pun menjadi damai dan mulia. Sebab penghormatan yang diberikan itu, wujud dari keihklasan dari upaya sebuah kebaikan yang menjadi dasar kepemimpinan, untuk tumbuh bersama-sama menjadi pribadi utuh yang setia pada kebenaran dan tegas menerima tanggungjawab.

Semoga kita menjadi pribadi yang mencerahkan sesama.

SEORANG KSATRIA BERTANGGUNBGJAWAB BAGI KEBAIKAN YANG DIPIMPINNYA.

KETEGASAN TIDAK BERHENTI PADA KATA-KATA TAPI MEWUJUDKAN DALAM TINDAKAN.

SEORANG PERWIRA DINILAI DARI PENGHORMATANNYA PADA WANITA



(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1126 - Juli 2011)

Monday, July 18, 2011

100. Man In Love

Pria yang menghebatkan dirinya karena jatuh cinta, mengeluarkan semua energinya untuk mencari segala kemungkinan menjadi pengubah dunia. Dan energi cinta itu diyakini mampu mengalahkan segala rintangan yang membatasinya.

Pria yang seperti ini, akan menggunakan semua tenaga dan kelebihan yang ada pada dirinya untuk mencoba segala kemungkinan hingga berhasil. Dan hanya orang yang sedang jatuh cinta, berani mencoba segala kemungkinan tersebut.

Itulah sisi hebat lelaki yang sedang jatuh cinta. Selalu melihat dirinya tidak cukup, yang kemudian berupaya keras meninggikan standar yang ada pada dirinya. Sehingga membuat dirinya dikagumi wanita yang dicintainya. Dan wanita yang mampu berjalan beriringan dengan pria demikian, adalah sosok yang mampu membantunya melihat kemungkinan-kemungkinan pada apa yang belum dilihatnya.

Senang pada Hal yang Sama
Biarkan pria menjadi raja di kerajaannya. Karena apapun pangkat atau kedudukannya, pria tidak akan pernah mampu mendewasakan dirinya. Wanitalah yang dapat berperan membuat dirinya menjadi lebih anggun. Jangan hanya menjadi wanita pengkritik. Namun posisikan diri sebagai pendukung, yang membuatnya menjadi hebat dengan kerajaannya sendiri.

Dalam hal ini, wanita bukan harus mencari pria yang hebat. Namun dengan menganggunkan diri, justru membuat ia diketemukan oleh pria yang hebat. Untuk sampai pada standar kualitas pria hebat, membutuhkan waktu lama. Biasanya anak muda yang sedang dalam proses menghebatkan diri, selalu merasa yakin dengan dirinya. Sesalah apapun langkahnya, dianggapnya benar.

Namun itu baik. Karena dengan berbagai lompata membuat perubahan, dunianya menjadi berkembang. Mengingat cinta adalah ketertarikan untuk mengupayakan kebersamaan dengan pribadi pilihannya, untuk dijadikan pendamping dalam membesarkan kehidupan.

Pertumbuhan cintanya setelah melalui sebuah proses pematangan, berubah menjadi kasih sayang. Dengan kematangan itu, sepasang insan dewasa mengikat diri dalam kesamaan. Justru yang dikhawatirkan, jika tidak ada kesamaan dalam kesenangan, antara pria dan wanita memiliki kesenangan berbeda. Dan itu berakibat mereka akan mencari dan menemukan kesenangan masing-masing. Maka itu pertahankan kesenangan dalam kesamaan.

Butuh Tanggungjawab
Jika seseorang mengatakan bahwa dia mencintai Anda, namun kata-kata dan tindakannya tidak menghormati Anda sebagai pribadi yang baik dan mandiri, maka dia tidak betul-betul mencintai Anda. Mungkin dia ingin memiliki Anda, tetapi pasti bukan cinta. Sebab cinta adalah pemujaan. Karena itu, berhati-hatilah dalam menyampaikan penolakan atau kritik.

Kekuatan dari jatuh cinta itu meningkatkan kepemimpinan yang lebih baik. Jangan membuat kekeliruan. Sebab orang yang jatuh cinta juga memiliki potensi berbuat kekeliruan. Jika salah melakukannya, maka risikonya adalah mengecil- ngecilkan sosok yang sebearnya punya potensi. Atau sebaliknya, membesar-besarkan sesuatu yang kecil, tak berpotensi.

Banyak orang lupa bahwa jatuh cinta itu responbility yakni adanya tanggungjawab. Tidak sekadar cinta, melainkan dibutuhkan langkah selanjutnya yang menguatkan cinta itu. Seperti dengan menguatkan keanggunan sang belahan jiwa, menguatkan karir dan nama baik keluarga.

Sebab itu, jatuh cinta membutuhkan tanggungjawab besar. Cara yang terbaik berlakulah jujur dan bekerja dengan baik. Dan terlibatlah dengan pekerjaan yang risikonya baik. Itulah sikap seorang pria gagah. Jangan melakukan hal yang tidak jujur. Karena akan membatalkan kehebatannya.

Pada anak muda yang tegas dan setia dengan kejujuran, kelak memiliki potensi sifat sebagai seorang pembesar. Wanita manapun akan menyukai pria seperti itu. Begitu juga sebaliknya. Jadi, jangan mensemena-menakan diri, yang membuat tidak dipilih oleh pria yang hebat. Apalagi pria yang hebat, akan menganggunkan diri dengan keberhasilan karir atau bisnisnya, untuk kemudian menentukan belahan jiwanya.

WANITA PUNYA TUGAS BUKAN MENCARI PRIA HEBAT TAPI DIKETEMUKAN OLEH PRIA YANG HEBAT

KEKUATAN DARI JATUH CINTA MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN YANG LEBIH BAIK

DENGAN CINTA SELALU DATANG TANGGUNGJAWAB



(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1125 – Juli 2011)

99. Raja Dunia Budak Cinta

Jangan menabukan sesuatu yang tidak ditabukan oleh Tuhan. Jangan menciptakan aturan baru yang memberatkan hati. Karena tidak ada orang yang paling bertanggungjawab menentukan langkah hidup kita, kecuali diri kita sendiri. Itulah dunia yang isinya pendapat. Maka berpendapat baiklah pada dunia, agar memperoleh keberhasilan hidup.

Kendati Raja Dunia dan Budak Cinta memiliki pengertian berbeda, namun tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Mengingat kegagalan dan kesuksesan hidup, ditentukan bagaimana cara pandang Anda pada diri sendiri.

Maka perbaikilah pendapat Anda mengenai kehidupan. Sehingga keberhasilan yang dicapai bukan karena tersedianya modal atau bakat, melainkan ditentukan oleh upaya Anda. Sebab upaya adalah pengubah nasib. Orang yang pendapatnya tidak baik, tidak akan pernah menjadi raja dunia. Namun menjadi budak cinta, yang hanya berfokus mengenai cintanya dan kemudian menjerat pada keberhasilan.

Katakan pada dunia, saya berhak untuk berhasil. Dengan demikian, dunia mendukung pendapatnya. Karena dunia sebaik sangkaan Anda. Jika berpendapat tidak baik maka dunia pun menyiksanya.

Masalah Adalah Rahmat
Setiap manusia secara naluriah menginginkan menjadi yang terbaik. Menjadi pribadi yang unggul dalam sebuah persaingan. Apalagi hidup di era sekarang ini telah membawa persaingan yang semakin keras dan dinamis. Tingginya persaingan hidup dalam berbagai bidang kehidupan membuat setiap orang harus terus-menerus menyiapkan diri dan mengingatkan diri agar lebih siap bersaing.

Untuk itu, dekatlah diri Anda pada Tuhan dan ikhlas. Karena Tuhan sesuai praduga umatNya. Kemudian upayakan dengan tindakan, bukan sebatas rencana. Karena di dalam tindakan itu, Tuhan membuka kemungkinan besar untuk Anda berhasil.

Diri kita memiliki tanggungjawab paling berharga dalam hidup ini. Dan keberhasilan atau kegagalan terlahir dari sesuatu yang telah kita kerjakan. Sebab itu, jangan jadikan masalah sebagai beban, tapi sebagai rahmat. Karena masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai. Ubahlah cara pandang Anda dengan menganggap masalah seperti halnya Anda menerima hadiah.

Masalah dapat mengubah manusia; tetapi manusia tidak dapat mengubah masalah. Dengan mengatasi masalah yang kecil, kelak kita dapat mengatasi permasalahan yang besar. Begitupun jangan jadikan hidup tanpa batas atau tidak ada batas. Mengingat hidup tanpa batas tidak mendamaikan. Hiduplah dalam batasan yang baik. Dan batas yang paling luas adalah kebaikan. Itulah halaman paling luas dalam kebaikan.

Orang damai tidak mengalami keburukan, serta dijauhkan mendengar upaya yang buruk mengurangi kedalamaiannya. Jangan dibuat susah dalam memandang dunia. Buka mata dan hati untuk melihatnya. Karena banyak orang yang hanya bisa buka matanya saja namun tapi hatinya tidak melihat. Hati yang terbuka adalah hati yang baik. Bukan hati yang jelek dan menyalahkan Tuhan bila mengalami masalah. Untuk itu, jangan membuat diri kita sibuk sehingga mengabaikan anak yang lucu tidak terlihat. Hal ini dikarenaka kita terlalu sibuk sehingga sering melihat hal-hal yang tidak penting.

Manusia sebagai Kalifah dituntut berperilaku sebagai raja. Dan seorang raja itu, memiliki pikiran yang kuat dan tidak lupa akan fokusnya, serta hati yang lembut. Lebih baik menjadi raja kecil daripada raja besar yang tersiksa. Jadikan diri Anda menjadi pribadi sebagai raja dalam berpikir dan menjadi penguasa dalam gerbang di hati. Sehingga banyak melakukan kehidupan yang indah dan disukai. Termasuk musuh pun bangga dan tidak menjadi musuhnya. Salah satunya tidak bertengkar pada urusan kecil.

Cinta Sesungguhnya
Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan. Dua tangan, dua mata, namun mengapa Tuhan memberi sekeping hati kepada kita ? Jawabannya, karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah cinta.

Namun hati-hati dengan cinta. Karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus. Orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, dan raja menjadi budak jika cintanya itu disambut oleh cinta palsu. Karena cinta bukanlah sebuah wujud yang bisa dilihat. Tapi cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Jangan jadikan cinta menjadi pribadi yang lemah. Sebab cinta yang sesungguhnya itu, membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri. Dan tidak mengubahnya seperti gambaran yang kita inginkan. Cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan menilai kesuciannya.

Perumpamaan cinta itu jika seorang anak usia satu setengah tahun diberikan bola, maka anak itu akan memegangnya. Tapi jika anak itu diberi anak ayam, maka yang terjadi anak ayam itu akan mati lemas. Karena saking cinta membuat si anak tidak melepas leher anak ayam dari cengkeraman tangannya.

Seperti yang terjadi pada orangtua yang karena terlalu mencintai, membuat si anak pergi. Atau istri meninggalkannya karena terlalu dikekang. Jadikan cinta tidak melumpuhkan logika. Maka itu, remaja yang jatuh cinta hanya sementara, sedangkan mereka yang telah dewasa berpikir membutuhkan cinta dan permanen pada kasih sayang.

Biarkan cinta itu mencari untuk diketemukan. Biarkan suami sabagai tempat terbuka kelemahannya pada istrinya, yang pantas memuliakan jiwa Anda. Mereka yang tersiksa cinta bukan karena sumber cintanya. Tapi karena caranya mencintai yang salah. Sebab cinta itu tidak punya kemampuan untuk melukai.

Dahulukan Tindakan dari Alasan
Cinta itu memudakan hati. Sebab itu, budak cinta selalu muda. Lihat saja orangtua yang sudah berumur saat sedang jatuh cinta, pakaian yang dikenakannya selalu rapi. Jadi, jangan biarkan hati ini kosong karena cinta membuat kita selalu muda.

Cinta itu bukan untuk ditempatkan. Istilah menempatkan cinta itu salah. Karena dengan menganggap cinta itu bisa ditempatkan, justru sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak mungkin. Sampai kita akan letih dengan sendirinya. Kenalkan cinta di hati Anda dengan anggun pada semua orang.

Begitupun, berhati-hatilah kalau berbisnis dengan orang yang Anda cintai. Karena bisa menjadi musuh. Sebab sahabat adalah orang yang memiliki potensi mengkhianati Anda. Dan jagalah musuh Anda, karena dia adalah calon sahabat. Maka berlaku hormatlah pada musuh, serta jagalah dengan baik persaudaraan Anda dengan sahabat.

Ada tiga hal untuk menilai apakah sahabat atau orang yang Anda cintai merupakan orang yang terbaik untuk diajak berbisnis. Caranya, lihatlah apa dia pernah marah, dan kalau marah sangat norak sehingga tidak sesuai dengan gelar titel kesarjanaannya yang terlalu banyak di kartu namanya. Lalu yang kedua, tidak lagi memandang persahabatan setelah menghasilkan banyak uang. Serta yang ketiga, selalu rewel kalau ada masalah.

Dengan ketiga tipe itu, akan hilang nilai persaudaraan Anda nantinya. Jadi sebaiknya, berbisnis dengan orang yang dekat atau yang Anda cintai, diperlukan kekuatan persaudaraan. Mengingat seorang raja dibutuhkan keberanian. Dibutuhkan tindakan, bukan banyak-banyak alasan. Karena banyak membuat alasan menjauhkan dirinya dari tindakan. Sementara dalam tindakan itu, Tuhan membuka kemungkinan besar untuk lebih cepat berhasil.

Jadi jangan mendahulukan alasan daripada tindakan. Ikhlaslah. Karena dari keihklasan itu, sudut pandang kecil akan menjadi besar melalui celah-celah jendela kebaikan hatinya. Sehingga kita menjadi pribadi bernilai untuk kebaikan sesama.

JAGALAH CINTA DI HATI ANDA KARENA ANDA SAMA ANGGUNNYA DENGAN RAJA.

ANDA TIDAK MENEMUKAN CINTA DAN BIARKAN CINTA MENEMUKAN ANDA.

DUA HAL MENJADI RAJA KEHIDUPAN ADALAH PIKIRAN YANG KUAT DAN HATI YANG LEMBUT.

KEBERHASILAN DITENTUKAN OLEH UPAYA KARENA UPAYA ADALAH PENGUBAH NASIB.



(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1124 – Juli 2011)

98. Krisis Identitas

Penjara mempunyai konotasi negatif, baik secara langsung maupun secara kiasan. Untuk itu, jangan jadikan diri kita dipenjara karena krisis identitas, hanya karena adanya pembatas yang tidak membuat diri bahagia dengan keadaan sekarang. Putuskan dan lakukan segera perubahan dan menggantinya dengan identitas yang baru.

Perasaan atau takut terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui, akan menjadi pembatas yang merugikan diri sendiri. Padahal rasa aman yang dimiliki sekarang ini, belum tentu memberi kebahagiaan pada masa mendatang. Hal ini dikarenakan, banyak orang sudah merasa nyaman dengan kondisi yang ada sekarang ini. Sehingga mereka tidak ingin membuat perubahan menuju ke arah perbaikan yang lebih baik lag,i untuk kehidupannya di masa depan.

Memang kedamaian itu adalah apa adanya diri kita. Banyak dari mereka yang berpandangan comfort zone (wilayah aman), lebih memilih kondisi yang ada saat ini. Akibatnya, mereka menolak masuk menjadi pribadi baru. Nasihat saya, segera bongkar pelajaran salah yang membuat kita bisa keluar dari penjara yang salah. Karena banyak di antara kita sudah terdidik salah daripada terdidik benar.

Pengalaman saya, juga mengalami kegelisahan di masa muda.Tempat tinggal saya di Malang di lingkungan pemulung rokok. Menonton televisi hanya dapat saya bayangkan saja dalam pikiran. Saya marah dengan identitas diri. Lalu saya melakukan beberapa perubahan dengan meniru artis dan tokoh terkenal. Sampai akhirnya sebuah proses, saya memutuskan mengambil potongan-potongan terbaik dari setiap orang. Kemudian kain itu saya jahit sebagai pakaian utuh yang mengindahkan untuk membungkus tubuh saya. Itulah saya yang kemudian dikenal sebagai Mario Teguh.

Berpura Tidak Pernah Gagal
Di dalam proses mengganti identitas dibutuhkan ketegasan, lalu diikuti kesegeraan untuk menjadi pribadi yang baru. Ijinkanlah Tuhan memasuki diri Anda dengan sinar kebaikanNya. Sehingga menjadikan pikiran Anda memiliki sinar membawa kebaikan pada setiap orang.Dengan demikian, keindahan nama Anda akan menjadi taman-taman kebaikan di diri orang lain. Mereka merasa diuntungkan oleh kebaikan yang Anda lakukan. Itulah arti sebuah perubahan besar yang membedakan Anda dengan orang lain. Anda ditinggikan oleh kualitas yang Anda bangun sendiri.

Tetaplah bersungguh-sungguh dalam menjalani sebuah perubahan. Lakukan secara berulang-ulang. Kebaikan tidak akan menjadi penghambat, akan tetapi mempercepat untuk menjadi pribadi yang lebih bercahaya. Jangan membuat konsep diri Anda lemah, memberi impian kecil, atau menunda tindakan dalam pekerjaan serba sedikit. Karena itu semua yang membuat diri Anda dipenjara oleh krisis identitas, yang menjadikan diri kita tidak bisa menjadi pribadi baru yang menerima tugas dan tanggungjawab besar.

Caranya, berpura-pura tidak pernah gagal. Dengan begitu, akan membuat Anda memperbesar peluang keberhasilan. Karena Anda, tahu diri Anda sendiri. Hanya Anda sendiri yang tahu sejarah kegagalan Anda. Maka, jadikan diri Anda dengan berpura-pura tidak pernah gagal. Sehingga Anda mengolah diri Anda menjadi maksimal.

Cara ini justru membuat orang lain kawatir menolak Anda dan kemudian mempercayai Anda. Misalnya, ketika Anda mengajukan proposal, kesan yang ditangkap oleh orang lain melihat Anda tidak pernah gagal sebelumnya. Kalaupun ditolak, lakukan teknik bergembira. Karena dalam catatan sejarah kegagalan, bergembira membuat Anda masuk dalam proses tidak gagal. Kebiasaan berpura-pura tidak pernah ditolak, itu akan melatih diri Anda tampil maksimal. Sebab mereka terpengaruh dengan cara Anda membuat orang menjadi yakin.

Perbanyak Pekerjaan Kebaikan
Dalam diri ada yang disebut Less atau Over. Less itu berhubungan dengan minder, andai diri kita merasa kurang percaya diri. Sementara Over berhubungan bila berlebihan sehingga menjadi sombong.

Di antara dua pilihan itu, saya anjurkan Anda lebih memilih sebagai pribadi sombong. Karena orang minder itu, hanya akan mengambil tugas kecil dan diperlakukan kecil, diam saja. Beda dengan orang sombong. Karena orang sombong akan meminta tugas dan tanggungjawab besar. Kalaupun dalam melakukannya mendapat masalah justru itu adalah rahmat, yang memberi kemampuan kita menuju kesuksesan.

Setelah itu, perlahan-lahan kesombongan atau over itu dikurangi menjadi pribadi yang anggun. Kadarnya dibuat mellow, untuk menjadikan Anda sebagai pribadi matang setelah mendapatkan kesuksesan.

Konsep budaya Jawa dikenal Niteni (mengamati), Niroke (ditiru persis) dan setelah itu lakukan Nambahin. Konsep ini, baik anda lakukan dalam menuju perubahan dari krisis identitas. Dan kesemua itu harus dilandasi dengan keikhlasan.

Niteni itu merupakan langkah awal untuk kita mengamati hal-hal kebaikan yang ada. Dan kita ambil menjadi yang membaikkan kehidupan kita di masa depan. Lalu Niroke, sebagai langkah kebaikan selanjutnya. Karena hidup ini tumbuh karena meniru. Kalaupun ada anggapan meniru itu tidak baik, justru bagaimana kita mau menyalip kalau tidak dari belakang ?

Barulah ditambah dengan sesuatu yang bernilai positif. Mengingat setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing. Dengan cara Anda memberi nilai tambah yang membedakan, mudah - mudahan kita menjadi pribadi yang bisa kita tiru untuk menjadi yang lebih baik.

Perbedaan itu kalau tidak besar nilainya tidak bisa disebut perbedaan. Yang disebut dengan perbedaan besar apabila Anda melakukan perbedaan-perbedaan kecil yang dilakukan secara berulang. Kemudian perbedaan itu menguntungkan orang lain. Itulah yang dimaksud dan membuat Anda menjadi bernilai dan memiliki perbedaan besar.

Biarkan orang lain yang menilai Anda. Memang opini itu relatif. Namun jangan abaikan pendapat orang lain tentang diri kita, walau ada ketidaksesuaian pendapat tentang diri kita. Orang lain menilai kita dari yang sudah kita lakukan, bukan dari rencana yang kita pikir. Keberhasilan dinilai dari hasil kerja, bukan dari hasil rencana.

Maka perbanyaklah melakukan pekerjaaan yang membawa kebaikan. Kalaupun kemudian Anda pamer dengan keberhasilan, tidak masalah. Karena mempromosikan diri atas keberhasilan, adalah cara terbaik menjadi orang yang bermanfaat.

Kesalahan Mempercayai Orang
Menyenangkan orang lain bukan hanya sekadar memuji saja Tapi jadikan diri kita menjadi pengikat orang itu. Membantu orang lain dengan identitas yang kita miliki. Akhirnya orang lain akan menempelkan kata Untung dibelakang nama Anda. Untung saya bertemu dia dan sebagainya. Inilah yang diperoleh pada mereka yang memiliki identitas baik dan menguntungkan orang lain.

Hidup ini sudah berlangsung lama. Jangan menunggu siap. Bangun identias Anda untuk menjadi sesuatu. Karena keberhasilan itu bukan dari rencana tapi tindakan.

Seorang suami atau istri akan rusak krisis identitasnya jika sering dikritisi oleh pasangannya. Sebaikinya, bangun keindahan yang memperkokoh ke arah yang baik. Karena Ibu itu penentu keindahan. Sedangkan Ayah memasang patokan tingginya impian dan besarnya ambisi. Dengan kasih sayang seorang ibu, akan tumbuh anak yang baik untuk masa depannya. Ibulah yang semestinya paling akhir marah pada anaknya. Bukan ibu yang lebih sering marah.

Kesalahan dalam hidup ini adalah kesalahan mempercayai orang. Untuk mengenal apakah seorang itu baik tidaknya, bisa dikenali dari tiga komponen. Yakni, bagaimana pengetahuannya, hatinya dan perilakunya. Di sinilah tugas orangtua yang hebat menjauhkan anak-anaknya untuk tidak salah mempercayai orang lain. Mengingat anak muda itu potensi dirinya masih labil.

Maka ijinkan diri kita menjadi pribadi yg baru. Jangan penjarakan diri kita menjadi pribadi yang bebas, dengan tidak memungkinkan diri keluar menjadi pribadi yang bebas. Padahal adalah sebuah kewenangan untuk kita miliki.

Keberhasilan adalah Tindakan Bukan dalam Rencana

Lebih Baik Salah tapi Kuat dari pada Benar tapi Lemah

Banyak orang menikmati comfort zone, lebih memilih kondisi yang ada saat ini dan menolak masuk menjadi pribadi baru.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1123 – Juli 2011)

97. Mission Possible

Berlakulah sebagai pribadi yang pantas untuk dibesarkan. Karena harapan adalah awal dari masa depan. Jadi berharaplah pada sesuatu yang baik. Yakni dengan segera melakukannya sekarang mungkin, untuk mencapai dan memperbaiki hari ini, demi menyongsong hari esok yang lebih baik.

Ubahlah pandangan dan sikap Anda melihat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mengingat besarnya kemungkinan meningkatkan kelas Anda mencapai sesuatu yang mungkin. Sesuatu yang tidak mungkin bisa jadi mungkin, asal ada keikhlasan dan tahu cara mencapainya. Karena sikap yang tadinya melemahkan diri beranggapan tidak mungkin, itu hanya menambah beban pikiran dan tidak membahagiakan kehidupan Anda di masa depan.

Lebih baik lakukan cara menghindari kata “seandainya” di masa lalu untuk melihat ke belakang. Namun kata seandainya digunakan untuk melihat ke masa depan. Dengan melakukan apa yang Anda inginkan sekarang dan sesuai kemampuan, agar di masa depan nanti kita tidak akan mengatakan kata seandainya di masa lalu.

Jadi sekarang jangan mengandaikan sesuatu yang tidak mungkin kita bisa lakukan. Segeralah melakukan yang sekarang mungkin, agar besarnya kemungkinan yang dilakukan dapat meningkatkan kelasnya untuk menjadi yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Abaikan Pendapat Buruk
Banyak orang takut memimpikan sesuatu yang setinggi mungkin dapat dilakukannya. Beralasan karena takut jatuh atau gagal. Akibatnya tidak berani memimpikan pada tujuan yang tinggi. Dampaknya orang itu terpaksa memimpikan sesuatu yang tidak terlalu tinggi, membuatnya lebih melihat pada tingkat risiko dan kecewanya yang rendah.

Padahal jika impian Anda tinggi, pasti hasilnya tinggi. Tapi jika impian Anda pas-pasan, hasilnya juga pas-pasan. Orang yang meninggikan atap dan impiannya akan meningkatkan standarnya. Dan anehnya orang yang menuntut yang terbaik akan memperoleh terbaik. Begitu juga yang menerima apa adanya, akan memperoleh hasil apa adanya.

Contohnya jika kita melihat diri di cermin. Kalau kita melihat kondisi diri dengan apa adanya, tentunya akan stres. Sehingga tidak bisa berbuat banyak mengoptimalkan potensi diri yang mampu dimunculkan. Ubahlah sudut pandang memandang diri dengan melihat ‘saya bisa jadi apa.’ Sehingga Anda tidak menyepelekan keadaan yang ada sekarang ini.

Untuk itu, tinggikanlah impian Anda sesuai keinginan Anda dan wujudkankah impian itu dengan sungguh-sungguh. Karena pencapaian hidup berkehidupan lebih baik, tergantung dari apa yang dikerjakan sekarang. Hidup ini harus fokus. Maka hiduplah untuk satu pilihan. Hanya hidup dari pilihan pertama menjadikan orang tidak menyepelekan apa yang dikerjakan sekarang.

Sukses tidaknya seseorang telah diperhitungkan di masa lalunya. Jangan mengeluhkan sesuatu yang telah terjadi. Namun perbaiki diri dan mulai berhitung bahwa hari ini untuk mencapai hari esok yang lebih baik. Jangan pikirkan kekecewaan dan gagal. Biarlah semua berjalan. Semakin banyak gagal maka semakin besar peluang sukses.

Mari abaikan pendapat buruk mengenai penilaian dari diri kita. Dan abaikan pendapat orang lain tentang keburukan yang mengganggu diri kita. Dengan demikian diri kita tidak menyepelekan keadaan yang ada sekarang, untuk mencapai keberhasilan dan kebaikan di masa depan. Biarlah kebesaran hanya milik Tuhan. Biarlah yang impossible menjadi rahasia Tuhan. Tugas dan urusan manusia yang possible saja.

Untuk itu, berlakulah sepenuh hati untuk menjadi pribadi yang pantas untuk dibesarkan. Karena harapan adalah kekuatan yang meyakini sesuatu yang mungkin. Dan harapan itu adalah ketabahan untuk mencapai kebahagiaan.

Sebagai Pribadi Luar Biasa
Ketidaktahuan adalah salah satu kelemahan hidup. Namun ketidaktahuan yang paling baik, adalah tidak tahu bahwa segala sesuatu tidak mungkin dilakukan kita. Itulah keberhasilan hidup yang membuat dunia akan kaget jika mereka tahu bahwab Anda bisa melakukannya. Misalnya, ada yang bilang,” itu sangat sulit dilakukan, lebih baik jangan.’ Atau segala ucapan yang melemahkan kemampuan Anda..

Untuk itu, ambil sikap dan katakan,’itu kan pendapatmu dan saya belum mencoba.’ Sehingga Anda memberi kesempatan diri untuk melakukannya lebih dulu.

Dalam hal ini, sesuatu yang tidak mungkin (impossible) bisa menjadi mungkin (possible) tergantung bagaimana keikhlasan Anda menjalankan sesuatu yang impossible itu dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, harapan adalah awal dari masa depan. Harapan adalah mata yang bisa melihat hal yang tidak terlihat. Jadi berharaplah sesuatu yang baik. Serta jadikanlah menjadi yang mungkin.

Caranya dengan memperbanyak diri Anda dari ketidaktahuan menjadi banyak tahu. Sehingga kelemahan hidup yang Anda miliki bisa teratasi untuk menyambut kehidupan hari esok menjadi lebih baik. Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini. Berserah diri dan ikhlas menjalankan hidup, merupakan upaya menguatkan hubungan Anda dengan Tuhan. Memang lingkungan yang tidak kondusif mengganggu optimalisasi diri untuk memperbaiki kehidupannya. Namun jangan menjadi pribadi mengeluh. Karena mengeluh adalah hanya untuk orang yang biasa.

Jadilah diri sebagai manusia luar biasa. Yakni, dengan mengubah atau memindahkan sudut pandang Anda. Apalagi jika Anda menjadi sosok pengubah lingkungan. Sehingga kekuatan orang yang menghalangi Anda dapat disingkirkan dengan mudah.

Menjadi pribadi yang memuliakan diri dituntut memiliki jiwa penyayang. Maka diperlukan mengolah emosi untuk tetap terjaga baik. Karena emosi yang baik untuk tujuan atau maksud yang baik cenderung dijauhkan oleh lingkungan. Dengan demikian, jangan sampai emosi baik Anda mengalahkan tindakan yang sepatutnya lebih dikedepankan. Tindakan bertujuan baik adalah cara terbaik menjaga kualitas diri Anda tetap disayang oleh lingkungan.

Bahasa Pengharapan
Orang damai itu mendamaikan dirinya. Kalau tidak mampu mendamaikan diri sendiri, bagaimana mampu mendamaikan banyak orang lain. Dalam hal ini, abaikan emosi baik Anda dan gunakan berupa tindakan baik. Dengan cara itu, Anda memenangkan pertandingan hidup.

Diumpamakan jika ada dua ekor anjing berkelahi. Bukan karena kuat-kuatnya, atau besar-besarnya badan yang dimiliki, tapi bagaimana strategi untuk menjadikannya menang. Seorang yang besar memiliki pribadi yang kuat. Dia hanya tersentuh oleh keramahan yang melunakkan pukulan atau sentuhan yang agak keras.

Untuk menghadapi orang yang memiliki kedamaian hati tinggi, lakukan dengan cara memberikannya harapan sebagai kekuatan yang meyakininya melihat ketulusan Anda mengkritisinya dengan cara baik.

Dengan demikian, kritik yang disampaikan tidak membuatnya sakit hati. Karena kritik akan melukai perasaan. Gunakan bahasa yang tadinya mentapikan dengan bahasa berupa harapan. Sehingga orang lain menerimanya dengan ikhlas.

Kritik tidak ada masalah dilakukan pada atasan. Asal kritik itu tidak bertujuan pribadi. Namun lebih pada kebaikannya melihat maksud yang disampaikan. Yakni, atasan akan melihat ketulusan Anda lebih besar buat kebaikannya daripada kepentingan pribadi Anda menyampaikan maksud tersebut.

SEMUA KEBERHASILAN BESAR DARI HIDUP INI DICAPAI DENGAN HAL YANG ALAMIAH

TINGGIKANLAH ATAP DARI IMPIAN ANDA

TIDAK ADA PILIHAN KEDUA YANG ADA HANYA PILIHAN PERTAMA DAN YANG LAIN HARUS ANDA LUPAKAN

KETIDAK-TAHUAN ADALAH SEBAB DARI KELEMAHAN HIDUP

KEBESARAN ITU MILIK TUHAN. MAKA BERLAKULAH SEBAGAI PRIBADI YANG PANTAS DIBESARKAN



(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1122 – Juli 2011)

96. Tali Rezeki

Keindahan hidup itu dibangun dengan hati yang bening dan pikiran yang jernih. Maka peliharalah keterhubungan hatimu dengan Tuhan. Jangan sampai putus.

Tuhan menetapkan rezeki kita bukan pada jumlahnya tetapi pada syaratnya. Untuk itu, jagalah nama Tuhan di hati dan bertindak dalam kesadaran. Dengan demikian, keterhubungan itu tetap terjaga baik. Karena apa saja yang menarik perhatian Tuhan tidak boleh talinya terputus.

Begitupun sesungguhnya, harta utama dan kekayaan yang paling utama kita adalah Iman. Itulah nilai tertinggi selain kesehatan, hati yang bening, pikiran yang jernih dan perilaku yang indah atau baik..

Kunci Bahagia

Pantaskanlah diri kita untuk menerima yang besar. Karena rezeki kita besar jika kita bernilai besar bagi orang lain. Rezeki kita kecil jika kita bernilai kecil bagi orang lain. Jadi jangan kita mengeluhkan kecilnya penghormatan orang lain kepada kita. Mungkin itu adalah pemberitahuan untuk kita memeriksa, dan tidak melanjutkan sikap dan perilaku yang memantaskan kita bagi penghormatan kecil dari orang lain.

Rezeki itu bukan hanya uang. Rezeki itu meliputi semua rahmat Tuhan bagi kita, yang bisa berupa kesehatan, kedamaian, ilmu, keluarga yang sejahtera dan berbahagia, nama baik, serta pengaruh yang besar untuk memajukan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.

Jangan berprilaku yang berdampak tidak membaikkan rezeki. Karena prilaku yang tidak baik, maka rezeki yang diperoleh jauh dari perhatian Tuhan pada kita. Apalagi menyalahkan nasib. Padahal itu kualitas hidup yang dibuatnya sendiri. Tuhan Maha Adil. Yang bernilai bagi orang lain, akan dijadikan Tuhan bernilai.

Apakah kita sampai hati, meminta Tuhan menjadikan orang yang malas, tidak jujur, dan penggerutu, untuk hidup dalam keindahan yang semestinya disediakan untuk jiwa - jiwa baik yang bermanfaat bagi saudaranya ?

Oleh karena itu, hubungkan rezeki kita pada sumbernya, yaitu pada Tuhan. Kalaupun permintaan kita belum dipenuhiNya, maka berprasangka baiklah pada Tuhan. Karena Tuhan mengetahui apa yang akan diberikanNya, apakah bakal merusak pribadi yang disayanginya itu. Atau kualitasnya pribadinya bakal turun kalau diberi rezeki.

Jadilah menjadi pribadi yang pantas oleh Tuhan. Sehingga memberi jaminan pada kita diberi pangkat, tidak berubah, dikarunia rezeki, tidak mengurangi kualitas prilakunya. Dengan adanya keterhubungan tali itu, membuat Tuhan tahu apa yang menarik perhatianNya dari tiap gerakan dari tali tersebut. itu. Itulah keistimewaan keterhubungan tali yang menyatukan diri denganNya.

Ada 3 komponen agar tali rezeki selalu terkait dengan Tuhan. Yakni, memantaskan diri yang sudah diberi, menggunakan yang sudah ada, dan tahu caranya meminta. Karena meminta itu merupakan kunci menuju kebahagiaan yang ditelantarkan. Kemampuan cara meminta mengindentikasi cara kita berdoa.

Religius dan Spritual
Saya teringat pengalaman masa muda. Pengalaman ini telah saya buktikan saat mencari rezeki dengan berjualan lukisan yang saya buat sendiri. Banyak komentar dari mereka hanya melihat lukisan saya daripada membelinya. Sehingga waktu saya lebih banyak menunggu saja.

Saya berpikir untuk melakukan bisnis yang disukai dan menjual dengan cara yang dibutuhkan. Sehingga orang akan membayar dengan sangat baik. Hasilnya saya syukuri sebagai kemudahan jalan yang diberikan Tuhan.

Begitupun, saya beruntung dengan cara orangtua yang membaikkan rezekinya untuk orang lain. Walau hasilnya tidak dinikmati oleh orangtua saat itu, atau keberhasilannya itu tidak ada di musimnya, namun kebaikannya dinikmati anak-anaknya di kemudian hari.

Saya tidak anjurkan hati yang kebaikannya mengidentifikasi rezekinya, untuk melakukan sesuatu yang mengurangi kualitas hidupnya. Seperti menyuap atau korupsi. Karena jika itu dilakukan, maka dia tidak berharap pada Tuhan. Bukti dari Iman adalah tindakan dan itu sumber dari Rezeki. Ada dua hal yang perlu dilakukan, Doa dan Tindakan. Karena Iman itu sangat indah dan logis.

Jika sesuatu tindakan belum ada hasilnya padahal sudah cukup berdoa, mungkin masih ada tindakan yang perlu diperbaiki. Segeralah melihat tindakan apa yang dirasakan sebagai penghambat kebaikan rezekinya. Mungkin masih ada ketidakteraturan dalam hidup yang masih perlu perbaikan. Sehingga tidak sinkron dengan alam.

Dalam hal ini, perlu dibedakan antara religius dan spritual. Religius berkaitan dengan tuntunan dan spritual berkaitan dengan jiwa. Keduanya memiliki karakteristik masing-masing. Berkaitan dengan religius ada rukun agama yang harus dipenuhi. Salah satunya, apakah imannya membebaskan orang ini menjadi orang yang lebih baik. Atau, apakah kebaikannya justru terbatasi.

Misalnya kasar hanya karena beda pendapat. Padahal gunanya beda pendapat itu, agar menjadi orang yang lebih baik. Orang yang tidak beriman jika tidak teratur dan tidak sinkron dengan alam. Kebaikan itu sangat baik dilakukan oleh orang yang membaikkan lingkungannya dan menghidupkan malamnya untuk keheningan hati.

Doa dan Gembiralah
Sempat ada komentar dari seorang teman, kalau dirinya perlu membina koneksi dengan seseorang yang nantinya berpeluang sebagai menteri atau pejabat. Sehingga koneksi dengan Tuhan terabaikan. Justru hal ini membuat rezekinya tidak adil pada orang lain. Mengingat dilakukan dengan tidak jujur. Sekaligus juga memperlakukan pejabat itu menjadi tidak jujur.

Padahal, koneksi dengan Tuhan jauh lebih baik dan tanpa pamrih. Dengan menjaga hubungan dengan Tuhan yang memiliki kemampuan di atas manusia, tidak ada masalah bagiNya memberi kekayaan pada siapa saja yang membutuhkan. Lebih baik 10 persen memiliki kekayaan tapi dihasilkan dengan kejujuran daripada benar-benar kaya namun menyiksa jiwa.

Kalau ingin rezeki yang diperoleh mendapat keberkahan maka baikkan hati. Jangan sampai membuat membuat hati terbakar karena prilaku yang tidak membaikkan hati itu. Datanglah pada Tuhan dengan doa. Bukan memintanya disaat sedang sedih. Karena Tuhan lebih mendengar permintaan dari doa kita, bukan dari kesedihan kita.

Apalagi kalau kalau kita sadar ada tali yang menghubungkan dengan Tuhan, maka peganglah erat-erat. Jangan sampai longgar karena tidak memenuhi ajaran dan tuntunan.

Jadilah pribadi yang pantas untuk diberi. Jadilah pribadi yang bergembira. Karena kegembiraan itu lebih mudah membawa keberhasilan. Dan keberhasilan itu kualitas perjalanan, untuk menjadi pribadi beriman yang bening hatinya dan indah prilakunya.

SYUKUR ITU SEBAIKNYA HARTA DAN SEBAIKNYA MODAL IMAN

ORANG YANG HIDUP NYA TIDAK TERATUR MAKA TIDAK SINKRON DENGAN ALAM.

BERLAKULAH PANTAS BAGI KEDEKATAN YANG DEMIKIAN INDAH DENGAN TUHAN


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1121 – Juni 2011)

95. Di Kejar Anjing Gila

Berprinsiplah seperti dikejar anjing gila, agar kesuksesan hidup dan impian yang ingin diraih bisa cepat terealisasi. Dengan demikian, ada segenap kesungguhan yang mengoptimalkan potensi. Sehingga diri tidak sempat untuk bermalas-malasan. Sehingga tak ada yang sanggup mengurangi semangat berjuang. Yang ada hanya belajar dan bekerja.

Banyak orang hidup berpenampilan anggun. Dan keanggunannya itu, hanya merupakan bagian yang tampak dipermukaan. Karena dibalik keanggunannya itu, sebenarnya orang tersebut justru memiliki banyak hal yang dihasilkan.

Orang itu menjalankan filsafat bebek, anggun di atas air namun sibuk di bawah air. Tidak terlihat kesibukan yang dilakukan, membuatnya seperti tanpa upaya, tanpa bekerja, padahal dia bekerja dengan sangat keras.

Itulah ciri bekerja di kejar anjing gila. Tidak terlihat sibuk bekerja, namun ketika bekerja seluruh tenaga dipusatkan. Tidak tampak ada keluhan dan ketertekanan dalam situasi apapun darinya yang terlihat.

Kita akan menjadi hebat sekali kalau tertekan. Karena kegentingan itu adalah rahmat atau berkah. Sehingga ketertekanan itu membuat kita selalu tegas dan waspada.

Antara Beban dan Kemampuan
Hanya saja, keterkenan itu tidak sering datang. Tapi, bagaimana kita menciptakan ketertekanan itu agar membuat kita bekerja seperti anjing gila?

Caranya, ajukan diri dengan mengambil proyek besar dari kemampuan yang kita miliki. Tentunya hal itu membuat kita terdesak melakukan pekerjaan yang berada di atas kemampuan untuk kita kerjakan.

Mengapa mereka mau melakukannya? Dan ternyata banyak anak muda melakukan hal seperti itu. Walau sampai stres.

Kalau ingin memiliki grafik bagus dalam hidup, maka berhasillah semuda mungkin. Lalu berliburlah. Karena ukuran kesuksesan bisa dilihat dari sering tidaknya berlibur.

Kejarlah impian dan target setinggi mungkin. Jangan beranggapan uang itu penting buat keberhasilan. Keberhasilan itu bergantung bagaimana kesegeraan kita bekerja.

Mengapa tidak semua anak orang kaya berhasil, kalau ukuran keberhasilan adalah uang. Atau kalau kemiskinan itu membatasi, mengapa anak orang miskin bisa berhasil?

Untuk itu, semua bergantung kesegeraan kita bekerja. Dan mereka menerapkan prinsip di kejar anjing gila.

Lihat saja seorang pengemis yang berpura-pura cacat anggota tubuhnya ketika dikejar anjing, pasti akan lari menyelamatkan diri. Seluruh tenaganya dikeluarkan. Sampai tidak terlihat ada kepura-puraan.

Hidup itu kalau mau naik lakukan grafik yang langsung mencuat. Sehingga saat turun karena diakibatkan sakit atau gagal bisnis posisinya berada di tengah dan kemudian bangkit lagi dan turun. Dia bertahan di posisi tersebut dalam kondisi apapun.

Beda halnya kalau grafiknya lambat, maka pencapaian hasil pun tidak terlalu tinggi. Saat turun dan bertahan, posisi ketinggiannya sangat biasa.

Mereka yang mengkhawatirkan hal yang kecil maka orang itu kecil. Untuk itu, khawatir pada hal-hal yang menghebatkan, atau hal-hal yang membesarkan. Sehingga kita akan menjadi orang besar untuk kedamaian keluarga dan manfaat pada banyak orang.

Bagaimanapun antara beban dan kemampuan itu tidak sama. Jika beban lebih besar dari kemampuan itu yang menghasilkan kekhawatiran. Tapi jika kemampuan yang lebih besar dari beban, itulah yang disebut rasa takut.

Keberanian Lebih Penting dari Kualitas
Banyak orang menjadi hebat karena terpaksa. Kalau pun dalam upayanya tidak berhasil, tidak ada masalah. Minta maaflah pada hasil yang telah kita lakukan.

Dalam hal ini, permintaan maaf pada mereka yang telah sungguh-sungguh bekerja keras lebih diterima atasannya. Daripada permintaan maaf yang dilakukan oleh orang yang terlalu banyak alasan dan kredibilitas pekerjaan yang dilakukannya biasa saja.

Tidak ada istilah khawatir pada situasi yang tidak menguntungkan posisi Anda. Sekalipun Anda dalam posisi lemah, justru kekuatan itu sangat kuat.

Dibutuhkan keberanian untuk membuat kita berhasil dalam hidup ini. Keberanian itu merupakan modal utama, yang mengantarkan kita menjumpai kesuksesan.

Disini, keberanian lebih penting dari kualitas. Tunjukkan keberanian Anda menghadapi orang yang hebat. Ajukan diri Anda bahwa Anda mampu melakukan pekerjaan yang membuat orang yang hebat itu mempercayai kata-kata anda.

Banyak orang frustasi karena tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Padahal berbagai cara telah dilakukan. Semua ini karena mereka melakukan hal -hal yang sama dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil beda. Tentunya hal ini karena keterlambatan menyesuaikan diri pada hal-hal yang semestinya perlu ada pembaharuan, jika ingin memperoleh hasil yang lebih baik.

Sesungguhnya rahasia keberhasilan itu bukan sebuah rahasia. Karena keberhasilan itu bisa kita lakukan tanpa adanya sebuah rahasia.

Caranya, bekerja keraslah di setiap kesempatan. Bekerja keras itu tidak dapat disamakan dengan bekerja cerdas (smart). Karena setiap bekerja, baik itu hard atau smart adalah tetap bekerja keras. Jadi berikan semua hati dan semangat apapun dan dimanapun saat sedang bekerja keras.

Fokus Pada Keberhasilan
Kecepatan bertindak lebih baik dilakukan daripada lambat bertindak atau tidak bertindak sama sekali. Dalam situasi segenting apapun, kecepatan menembak lebih unggul daripada ketepatan bertindak.

Jadi jangan ada anggapan tidak kuat memikul beban. Padahal dalam diri kita semua ini ada otot mental yang kuat menampung seberat apapun beban.

Mintalah pada Tuhan agar kita diberikan pundak yang kuat. Bukan minta pada Tuhan agar mengurangi beban. Banyak sekali orang yang bisa memikul beban besar tapi masih bisa berjalan anggun.

Orang yang minta bebannya diringankan hanyalah orang kecil. Sedangkan orang besar dipercaya memikul beban yang berat.

Fokuslah pada proses menuju keberhasilan. Dan perlakukan segala sesuatu itu wajar Jangan pamer. Jangan pamer sedang stres. Jangan pamer betapa sulitnya pekerjaan. Anggun saja.

Orang yang ingin menjadi besar maka hadiahnya besar. Stress mendamaikan hasil yang besar. Lebih baik stres jika mengharuskan hasil besar.

UNTUK MENCAPAI KEBERHASILAN CUKUP 3 HAL, JAGA KESEHATAN (TERMASUK KESEHATAN MENTAL), BELAJAR DAN BELAJAR ITU JUGA BEKERJA, SERTA BERITAHU ORANG LAIN APA YANG ANDA BISA LAKUKAN.

KUNCI SEMUA INI ADALAH BEKERJA KERAS. UNTUK MENCAPAI YANG KITA INGINKAN, HIDUPLAH DENGAN SEPENUHNYA. KARENA HIDUP YANG DIBANGUN DENGAN SETENGAH-SETENGAH TIDAK AKAN MEMPEROLEH HASIL MAKSIMAL.

JUGA, BERSERAH DIRILAH, JANGAN SETENGAH-SETENGAH, SEHINGGA KITA MENJADI PRIBADI YANG HIDUP DENGAN SEPENUHNYA.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1120 – Juni 2011)

Wednesday, June 8, 2011

94. Pemulih Jiwa

Jangan tumbuhkan pribadi gelisah yang diakibatkan masa lalu yang melukai hati. Pulihkan jiwa dengan menebarkan kebaikan. Sampai akhirnya tidak ada tempat berlabuhnya keburukan. Karena hati adalah wajah jiwa. Dan semua jiwa itu pada umumnya menuntut hal-hal yang bersifat kebaikan.

Hampir semua orang, tidak terkecuali siapapun orangnya, memiliki pengalaman masa kecil yang mengecewakan. Di masa itu, hati menjadi terluka oleh sikap yang dilakukan oleh lingkungan. Misalnya, orangtua marah pada anaknya yang tidak rangking kelas, diperlakukan oleh orangtua dengan tidak adil, atau janji yang didak dipenuhi dan berada di nomor akhir, serta hal-hal lainnya.

Begitu juga pada mereka yang kini menjelang dewasa atau telah menjadi pribadi dewasa, juga memperoleh kekecewaan dalam hidupnya. Misalnya seorang suami dibanding-bandingkan oleh istrinya sendiri dengan suami orang lain, atau tidak dihargainya pribadi yang semestinya perlu dimuliakan. Akibatnya, jiwa yang semestinya tumbuh baik, berpotensi menjadi buruk. Jika dibiarkan akan membuat pribadi menjadi gelisah.

Untuk itu diperlukan pemulihan jiwa. Sehingga terbentuk menjadi pribadi kuat, yang tentunya dengan jiwa yg baik, akan selalu berupaya membangun kehidupan selalu gembira, mencintai kedamaian dan memiliki dorongan asli menegakkan keadilan bagi kehidupan sesama.

Bantu Pemulihan Jiwa
Memang, untuk menjadi pribadi yang kuat diperlukan pemeliharaan sepanjang waktu. Bila itu terus dijaga potensi kebaikanya, maka Tuhan dekat dengan orang-orang seperti ini. Kalau sudah demikian, maka tugas dari langit akan turun pada orang yang memiliki nilainya tinggi. Orang seperti itu tidak memiliki lagi nilai harga. Dia tidak bisa dibeli dengan uang, atau jabatan yang diberikannya tidak membuatnya mengurangi kebaikan. Karena pribadinya itu, membuatnya menjadi teladan dan pelabuhan untuk membantu dan menolong sesamanya.

Dalam bahasa Tiongkok dikatakan, bahwa tugas dari langit tidak turun pada orang yang memiliki nilainya rendah. Karena kerendahan nilainya itu, membuatnya jauh dari pertolongan Tuhan. Untuk itu, lakukan pemulihan jiwa dengan cara-cara sederhana. Dengan demikian, jiwa kita akan selalu menuntut kebaikan-kebaikan. Jika sedikit saja ada potensi keburukan, jiwa langsung merespon dengan tidak menerimanya.Tidak perlu menyesal dengan pengalaman yang sudah terjadi. Meski sangat menyakitkan hati. Dalam hal ini, peliharalah penyesalan bukan untuk menyiksa tapi buat waspada. Menyesal itu tidak apa apa asal tidak merusak percaya diri.

Saya pun tidak lepas dari pengalaman masa lalu. Kadang secara mendadak diingatkan. Contohnya saat tadi membuat kopi, muncul pengalaman yang membuat saya menyesal telah melakukannya. Justru penyesalan itu yang saya pelihara. Agar tidak lagi terulang dalam kehidupan sehari-hari seperti sekarang ini. Sampai sekarang pun saya perlu mengingat untuk selalu menjaga penyesalan. Menjaga agar tidak kelepasan bicara, kalau bicara tidak sombong, atau norak saat bercanda. Dengan menyadari adanya penyesalan, membuat kita tumbuh. Yakni, kita diingatkan untuk selalu memuliakan diri dan bukan untuk merendahkan diri.

Ada empat hal yang membuat jiwa kita menjadi rusak. Yakni, tidak adanya kasih sayang. Misalnya seorang istri yang kemuliannya direndahkan, atau suami dibanding-bandingkan dengan orang lain. Yang kedua, rusaknya iman. Dalam hal ini, dukun peramal menjadi daya tarik jiwa yang imannya sudah rusak. Beda halnya dengan mereka yang memiliki iman yang baik, daya tarik dukun tidak mempan membujuknya.

Ketiga tidak dijaganya atau kurangnya pendidikan. Inilah yang terjadi, orang tidak baik mengakali kehidupannya manusia lainnya. Serta yang terakhir adalah lemahnya ekonomi. Seolah dalam kehidupannya tidak ada cara lain memperoleh uang selain tetap konsisten melakukan pekerjaan yang tidak baik. Seperti mengurangi timbangan, atau selalu melakukan pekerjaan menyuap yang sudah menjadi mata pencahariannya.

Untuk itu, bantu mereka yang ingin memulihkan jiwanya menjadi baik. Bantu mereka yang ingin memperbesar kasih sayang, bantu mereka mencarikan jalan untuk menemukan cara ekonominya secara baik.

Dekati Arus Kebaikan
Jiwa yang baik itu mencintai kedamaian. Jiwa itu akan berupaya membangun kehidupannya untuk selalu gembira, memiliki dorongan asli menegakkan keadilan bagi kehidupan sesama. Setiap jiwa pada diri kita adalah jiwa yang baik. Karena jiwa itu memiliki tujuan memajukan kebaikan dan mencegah keburukan.

Tunjukkan lah kalau beriman itu indah. Dengan keindahan yang dimiliki oleh hati, maka ada taman firdaus dalam taman keindahan jiwa. Jika kita ingin masuk ke taman keindahan hati, perbanyaklah kebaikan di hati. Karena hati itu adalah wajah dari jiwa. Dia hanya dan harus berfokus pada baiknya saja. Itu sebabnya orang yang jiwa baik memiliki impian dan harapan. Bahkan orang yang tidak baikpun masih berupaya menemukan caranya dengan berdoa.

Tuhan tidak akan memberi masalah diatas kemampuan manusia. Untuk itu, larikan keresahan hati dengan banyak mendekatkan diri padaNya. Sehingga kedekatan itu membuat Tuhan tidak menarik kesempatan yang telah diberikanNya.Jadilah diri menjadi pribadi yang mampu mengheningkan jiwa di dalam sesibuk – sibuknya kehidupan. Keikhlasan bicara dengan Tuhan membawa diri keluar dari masalah. Sehingga akan menjadi pribadi baru.

Selain itu, kebaikan selalu mencarikan jalannya sendiri. Dalam hal ini, kebaikan itu memiliki sponsor dari Tuhan dan ditenagai oleh Tuhan. Jangan sampai Tuhan mengambil kembali tenaga yang tadinya meneladani kebaikannya, hanya karena orang itu tidak lagi menjaga kebaikannya.

Dalam kehidupan ini ada jalur Penghebatan. Sehingga kita bisa mempercepat upaya menuju kebaikan. Penghebatan itu bisa hebat dengan sendirinya, jika dia lebih dekat yang menghebatkannya. Caranya yang paling mudah bergaulah dan dekat - dekat dengan orang baik. Disitu ada jalur cepat yg menghebatkan. Salah satunya dengan menonton di program acara ini.

Ada dua cara untuk menghebatkan diri menuju kebaikan. Yakni, beranilah untuk gagal besar atau berencana lah untuk gagal besar. Dan tidak kecil hati dengan gagal kecil. Sedang yang kedua, ikhlaslah kalau digagalkan oleh Tuhan. Dekatkah dengan arus yang menghebatkan kebaikan. Karena arus kebaikan itu sangat kuat merangkul sesuatu yang diangkatnya.

Sering Beri Kalimat Pujian

Ada sifat yang mengikuti sipat malas. Kemalasan itu temannya mengantuk. Makanya orang malas ngantukan. Bukan orang jatuh cinta saja dikalahkan dengan logika. Orang malas juga membuat logikanya rusak. Orang seperti ini tidak berani menghadapi kenyataan hidup yang disepelekannya.

Orang malas tidak identik dengan usia. Karena usia tidak menuakan kita. Jumlah hari tidak menuakan kita. Namun hanya menambah keriput saja. Hati tidak menuakan jiwa. Banyak orang yang sudah berusia lanjut namun jiwanya sangat remaja. Tapi ada yang masih remaja tapi jiwanya tua. Yang menuakan jiwa adalah hampanya harapan. Maka, janganlah berfokus pada keburukan tapi kuatkan diri pada kebaikan.

Berilah orang di sekitar kita kalimat pujian. Dan pujian itu mempercepat tercapai kebaikan. Untuk itu, jadilah orangtua yang membesarkan hati anak, membesarkan hati saudara atau sahabat. Seutuh - utuhnya sahabat adalah yang memberikan kebaikannya untuk pemulih jiwa.

SESUNGGUHNYA SETIAP JIWA ADALAH JIWA YANG BAIK.

HATI ADALAH WAJAH JIWA. SERINGLAH BERBICARA DENGAN TUHAN UNTUK MENGUATKAN KEBAIKAN



(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1119 – Juni 2011)

93. Sibuk Selama Menunggu

Setiap orang sibuk menunggu, ada yang sibuk melakukan sesuatu selama menunggu, namun ada pula yang sibuk tidak bersabar. Lalu, apa saja yang harus kita sibukkan, menjadikan kita tidak sadar bahwa kehidupan itu berujung pada tahu-tahu.

Kita sudah meminta pada Tuhan yang Maha Mendengar dan Maha Kaya, kalau begitu pasti akan diberi, Anda hanya meminta dan beriman kepadaNya dan sudah tahu akan diberi. Sebetulnya setiap orang di antara kita akan diselamatkan kalau ingin mengupayakan penyelamatan dirinya, akan ditinggikan apabila dia mengupayakan ketinggian dirinya, maka kesibukan kita harus lurus dengan yang kita minta dari Tuhan dan apapun yang kita minta padaNya, kita harus yakin akan diberikan, maka tenanglah.

Pernah mendengar orang berkata semangat 45? Ya, setelah 4, 5 menit hilang. Semangat itu bukan tingginya, bukan besarnya. Namun, semangat itu yang terpenting pemeliharaannya dan jangan tergantung pada orang lain, tidak ada orang yang hatinya itu kuat, sebesar apapun orang itu tetap berhati lemah.

Bergaullah dengan orang baik karena Tuhan menyalurkan rezeki dari pergaulan dan selalu ingat pada Tuhan. Dalam mengingat nama Tuhan paling hebat adalah dengan melalui tindakan, karena banyak orang yang berkata atas nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang namun tidak berlaku pengasih pun penyayang. Jadi, coba untuk konsistenkan niat Anda dengan cara memperlakukan orang lain.

Segala sesuatu ditentukan oleh niat, apalagi jika niatnya membantu seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Maka, Bersegeralah!

Dalam keseharian, kita sering dikagetkan oleh perubahan padahal perubahan itu tidak terlihat dan tidak terasa berubah, tapi tahu-tahu semuanya lain. Memang perubahan itu tidak kelihatan, tapi hati-hati kita dibuat sadar bahwa kita akan menua dan tidak mampu, kalau begitu segeralah sibuk, lakukan sesuatu yang menjadikan kita lebih bernilai, lebih dibayar tinggi, lebih dihormati dan lebih ditunggu kehadirannya.

Jangan lupa untuk selalu bersyukur, mengupayakan untuk lebih bersyukur itu suatu keharusan, bersyukur itu menerima yang sudah ada lalu menggunakannya sebagai pemungkin lalu menjadi pribadi yang lebih menghasilkan supaya kesyukurannya lebih bernilai tinggi. jadi, kesyukuran itu bisa tumbuh dengan sendirinya.

Kita itu ditunggu menjadi pribadi sebaik janji-janji kita, pria yang sudah menikah rata-rata sudah memberikan janji pada wanitanya. dan wanita itu ingin mendengar janji kita, jadi kalau begitu, kalau kita sadar kita sedang ditunggu, kita itu harus lebih bersegera, rejeki lebih mudah datang kepada yang sibuk selama menunggu, sibuk itu tindakan dan yang lebih hebat lagi orang yang menyegerakan tindakan. Anda tidak usah pandai, tidak usah hebat tapi kalau Anda mempunyai reputasi segera, maka bersegeralah.

Doing Better Not Doing More
Jangan rendahkan pengertian ambisius, ambition is a maker of a man or women, yang tidak boleh itu terlalu ambisius, apalagi jika sampai menginjak haknya orang lain. Mengenai hasil yang kita lakukan, banyak orang itu hanya doing more tetapi tidak doing better. banyak orang hanya doing more lalu frustasi karena hidupnya tidak tumbuh, maka lakukan sesuatu lebih baik bukan hanya untuk lebih banyak.

Bentuk terbaik dari rencana adalah tindakan. Bertindak itu lebih mudah daripada berbicara, banyak orang yang mengatakan bicara itu lebih mudah, jawabnya tidak. Orang-orang yang bekerja segera bertindak itu lebih cepat berhasil daripada orang-orang yang berbicara panjang. Bentuk terbaik dari rencana adalah bertindak. Bentuk pertama dari tindakan adalah bertemu dengan orang banyak.

Keberhasilan itu berpihak kepada orang yang tidak begitu tahu tapi banyak bertindak dan bekerja.

Buat Nama Anda Sebagai Pengindah
Kita semua sudah sibuk sedang menunggu jawaban dari do’a-do’a kita, ambil dua keuntungan. Satu, walaupun malas, segeralah lakukan sesuatu. Berarti Anda mengambil keuntungan menjadi pribadi yang bertindak. Kedua, orang lain itu belum tentu melakukan apa yang Anda lakukan. Jadi, sebetulanya kita bergerak sedikit saja, itu sudah banyak orang malas yang tertinggal, jadi kita harus bersyukur dengan adanya orang yang malas karena bisa mengambil keuntungan dari lambatnya orang lain.

The true competitions is not gain others it is gain yourself. Persaingan itu tidak untuk melawan orang lain, namun persaingan yang sebetulnya adalah melawan diri sendiri. kalau kita sudah berdoa, meyakini kalau Tuhan itu Maha Mendengar dan Maha Kaya lagi Maha Pemurah dan sebetulnya Tuhan tahu kita pantas bagi pemberian itu, kita akan dapat,sehingga tugas kita adalah memantaskan diri.

Jadi, mulai dari sekarang jadilah pribadi yang membuat orang mengingat nama Anda sebagai orang yang baik, mengharapkan bantuan karena Anda mendatangkan kebaikan, dan merindukan kehadiran Anda sebagai pengindah waktu mereka, sehingga sahabat super, waktu kita sibuk selama kita menunggu adalah kebesaran kualitas yang Anda bangun di dalam nama Anda


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1118/ Juni 2011)

92. Young Love

Hukum kedua cinta adalah kebebasan yang dibatasi oleh biaya. Biasanya anak muda yang sedang jatuh cinta lupa dengan kondisi yang ada dalam dirinya. Untuk itu perlu diingatkan, sehingga mereka menjadi logis. Buat cinta mereka sebagai pribadi yang sadar sebagai insan ekonomi. Dengan demikian, kelak yang akan memimpin mereka untuk menjadi sejahtera.

Di sini, tidak ada istilah jodoh dengan ungkapan tidak diketemukan. Kan biasanya banyak yang mengatakan begitu, dirinya belum menemukan jodoh. Padahal tidak ada orang yang menemukan belahan jiwanya. Lalu setelah bertemu, menduga apakah ini orangnya yang saya cari ?

Sejujurnya, anggapan belum menemukan jodoh itu salah. Jodoh itu untuk dibangun, yang kemudian secara bersama – sama menghebatkan cinta. Untuk membuatnya hebat ada di hati orang-orang dewasa. Mengingat jiwa yang damai adalah sandaran bagi semua kekayaan. Ingatlah bagaimana cinta yang membuatnya tetap bertahan dengan ketuaan. Dia atau pasangan kita mau tua dengan kita, walau istri belum menerima janji-janji kita yang belum terwujud.

Jadilah keluarga yang dicintai dengan kegembiraan. Kalau mungkin bisa dilakukan, ubahlah tawa atau canda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kata maaf. Karena bentuk terindah dari cinta adalah memaafkan. Karena definisi cinta adalah cinta yang menghubungkan saat diam dan bertengkar. Diantara diam dan bertengkar itu namanya cinta. Apalagi cinta itu ada chemistrynya. Tidak bisa dipaksakan atau diperjual belikan. Dia tumbuh dalam diri dan berbeda di hati tiap orang.

Termasuk pemaksaan orangtua pada anaknya untuk mencintai seseorang yang dipilih, belum tentu cocok untuk kehidupan selanjutnya. Di sini, pemaksaan dari orangtua bisa batal jika Tuhan tidak mengijinkan-Nya.

Kejelasan Berpikir
Wanita pada umumnya suka pria yang lebay. Yang melebih-lebihkan. Sehingga membuatnya menjadi senang. Tidak peduli ucapan pasangannya yang tidak masuk logika. Itulah kelemahan wanita. Sehingga meski yakin digombalin masih mau terima dinikahi.
Ibarat sebuah mobil, gombal itu cocok untuk membersihkan semewah apapun mobilnya. Tidak peduli tinggi atau rendahnya harga sebuah mobil. Begitu halnya dengan wanita, asal tahu memanfaatkan penggunaan gombalnya.

Tidak ada perlindungan jika kita sedag jatuh cinta. Karena orang yang sedang jatuh cinta maka logika lumpuh. Cinta yang membuat indahnya taman. Dan setelah jatuh cinta membuat badai yang merusak keindahan taman.

Kalau ingin orangtua mengantarkan anaknya menjadi manusia sempurna, berikan kebebasan pada sang anak dalam pemikirannya. Tuntun anak untuk kejelasan berpikir. Dan biarkan alam yang membesarkannya, dan menuntun pemikirannya menjadi manusia yang diinginkannya.

Tuhan dengan Maha Cintanya, menjadikan ibu menerima sekurang-kurangnya anak dan sesalahnya anak. Sehingga Tuhan mewariskan cintanya pada sosok ibu yang membangun dan memelihara cintanya pada keluarga.

JIKA MENDIDIK ANAK MENJADI LOGIS KARENA CINTA, MAKA JADIKAN SEBAGAI INSAN EKONOMI.

SEBELUM MENIKAH TUNTUT PASANGAN SEBAIK-BAIKNYA. DAN DAN SETELAH MENIKAH TERIMA APA ADANYA.

JADILAH KELUARGA YG DICINTAINYA DGN KEGEMBIRAAN DAN HANYA BERSANDING DENGAN KATA MAAF.


(Mario Teguh Golden Ways di Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1117/ Mei 2011)

Thursday, May 19, 2011

91. Arjuna Palsu

Seorang Arjuna tidak ingin orang lain salah mengerti tentang dirinya. Untuk itu, sosoknya selalu tampil jujur dan tegas. Ya bilang iya, dan tidak bilang tidak. Jadikanlah diri sebagai pribadi dan perilaku seindah Arjuna, yang memiliki daya pikat, sakti dan ksatria.

Dalam kehidupan seperti sekarang ini, menjadikan diri sebagai Arjuna merupakan cara terbaik menjadi pribadi yang dimuliakan oleh lingkungan. Bahkan, baik lingkungan dalam dan di luar rumah, akan menaruh pengharapan pada sosok Arjunanya.

Itulah pribadi yang diimpikan pada setiap orang. Yakni, menjadi pribadi yang perilakunya seindah seperti yang dibayangkan. Tidak ada kepalsuan dalam pribadi yang membesarkan dan memuliakan dirinya menuju kebaikan.

Awas Arjuna Palsu

Banyak orang terutama kaum gadis ketika berpacaran terjebak oleh bayangan sosok Arjuna Palsu. Mulanya melihat sosok kekasih sebagai figur pasangan yang diharapkan, namun kenyataannya bertolak belakang setelah menikah. Untuk itu, berhati-hatilah dalam melihat gambaran pribadi Arjuna. Karena seorang Arjuna asli adalah sosok pribadi yang memuliakan dirinya untuk kebaikan dan kebahagiaan sesamanya.

Namun kenyataannya, cenderung kepalsuan lebih menggoda untuk diperhatikan. Walau pada akhirnya muncul penyesalan di kemudian hari, bahwa apa yang dibayangkan tidak seindah yang diimpikan selama ini. Misalnya, wanita cenderung tertarik pada pria yang ‘nakal’ dan agresif daripada pria kalem. Padahal belum tentu figur yang membuat Anda tertarik itu membahagiakan kehidupan nantinya.

Maka berhati-hatilah. Karena kesalahan terjadi karena melihat penampilan. Mengingat banyak penampilan memikat namun terjebak dengan kepalsuan. Seorang Arjuna asli, selain penampilannya memikat, tapi yang tidak kalah penting cara-cara yang dilakukannya anggun dan tidak tergesa-gesa. Selain itu, karya yang dihasilkannya banyak dan dapat dibanggakan. Beda halnya dengan Arjuna Palsu. Kepemilikan yang ada dalam pribadinya tidak sesuai dengan perilaku yang diperlihatkan. Inilah tanda-tanda Arjuna palsu, bila pakai cincin kawin, tapi masih genit lirik kiri kanan. Belum mensejahterakan keluarga namun mementingkan urusan pribadi sendiri, dan katanya sayang tapi kok kasar.

Oleh karena itu, bila Anda saat ini belum melangkah ke pernikahan, sebaiknya lebih berhati-hati melihat sosok Arjuna anda. Namun, jika sudah terlanjur menikah, tidak ada cara lain untuk Anda meningkatkan kualitas pribadi Anda, agar hukum kepantasan berlaku untuk Anda. Bahwa wanita atau pria baik memperoleh pendamping yang baik pula.

Dalam hal ini, jadikan kelembutan untuk menaklukkan wanita. Karena wanita dapat ditaklukan dengan kelembutan. Sedangkan pria ditaklukkan dengan kekaguman. Sebagian pria berselingkuh disebabkan karena ada kekaguman yang diperolehnya dari pasangan lain di luar rumah.

Tinggalkan Kepalsuan
Memiliki ilmu tidak seberapa penting dengan penggunaannya. Percuma memiliki banyak ilmu namun tidak membawa sesuatu untuk sesama. Seorang Arjuna bermodal berilmu. Dan ilmunya diperuntukkan untuk kepentingan banyak orang. Karena apapun tinggi ilmunya, namun tidak lebih penting daripada penggunaannya.

Untuk itu, ubahlah ilmu yang dimiliki menjadi sesuatu yang menguntungkan untuk sesama. Itu awal menjadi Arjuna. Karena Arjuna sakti. Dengan ilmu yang dimilikinya lalu menggunakan ilmu untuk kepentingan sesama. Sehingga dengan langkah itu, kesaktian arjuna makin bertambah sakti. Karena orang sakti itu mensaktikan ilmunya. Dan orang sakti itu benar benar mensaktikan orang lain. Itulah yang dilakukan Arjuna menyebarkan ilmu yang dimiliki membuatnya makin bertambah sakti.

Bayangkan saat Anda sedang berada di kamar mandi. Tentu ketika Anda menyanyikan lagu, Anda membayangkan seperti penyanyi sungguhan. Nah, berlakulah seperti yang Anda bayangkan. Anda dianggap berhasil berubah dari sebelumnya, jika Anda mampu menjadi diri yang berbeda. Bahkan, keberhasilan Anda menjadi penentu untuk kehidupan yang membaikkan pribadi Anda untuk melangkah naik.

Mimpi lah menjadi seanggun arjuna. Apabila kita tidak hidup seperti yang kita bayangkan maka yang kita bayangkan tidak menjadi kenyataan, itulah kepalsuan. Jangan membuat diri terjebak dengan kepalsuan. Karena kepalsuan tidak menguntungkan untuk pribadi yang membaikkan kehidupannya. Beresponlah sebaiknya dengan kebaikan yang membuatnya bahagia. Agar dia dengan mudah dengan pribadinya juga membahagiakan kita.

Jadilah diri sebagai penyeimbang dalam kehidupan. Jika dalam pernikahan, posisikan diri sebagai penyejuk hati pasangan pada mertua. Dengan demikian, kedamaian akan Anda dan pasangan peroleh jauh lebih berarti.

Sederhanakan Rencana
Dua sifat, yakni Sabar dan Ikhlas, menjadi penuntun memperoleh kehidupan baik di dunia. Karena ilmu untuk hidup itu tidak sulit. Hidup itu ilmunya baik sekali. Karenanya, untuk menjadi sabar dan ikhlas tidak boleh ada keburukan. Sedikit saja keburukan pada orang yang telah membiasakan dirinya menjadi orang sabar dan ikhlas, maka terasa ada kegelisahan dalam dirinya. Sehingga membuatnya diingatkan untuk kembali pada hal yang baik.

Tinggalkan bawaan diri yang memiliki potensi negatif. Karena seorang Arjuna, bukan pemimpin tapi pelaksana. Dia berani maju sendiri dalam peperangan. Dalam hal ini, ketegasan sikapnya yang membuatnya tidak ragu tampil di depan.

Walau seorang Arjuna itu, tidak membawa keberhasilannya untuk dibanggakan sendiri. Justru seorang Arjuna mengalihkan keberhasilannya pada orang lain. Namun jika terjadi kesalahan si Arjuna itu mengambil tanggungjawabnya.

Itulah pribadi yang diimpikan setiap orang. Seorang suami mengalihkan keberhasilannya untuk istrinya. Begitu juga atasan mengalihkan keberhasilan yang didapatkannya untuk membanggakan karyawannnya. Itulah pribadi yang perilakunya seindah yang dibayangkan. Tidak membebani dirinya dengan bawaan. Karena si Arjuna sadar, semakin tinggi ilmu yang dimiliki, semakin kecil bawaannya.

Lihat saja seorang atasan yang tidak membawa apa-apa. Justru bawaannya dibawakan oleh anak buahnya. Si atasan itu hanya membawa hati yang selalu dijaga baik dan tidak mengeluh menjalani kehidupan. Itulah bawaan yang paling berat. Tegas saja dan tinggalkan bawaan yang membuat aAda mudah marah, emosi. Ambil sikap bahwa saya tidak mau membawa hal yang memberatkan perjalanan naik saya.

Dengan demikian, sederhanakan rencana besar Anda dengan menjadikannya seperti hampir jalan sendiri. Mulailah dengan cara sederhana untuk mewujudkan seberapa besar impian yang ingin anda wujudkan.


Arjuna itu action oriented. Memegang satu konsep, jujur itu adalah tegas. Ya adalah ya, tidak adalah tidak dan segera.

Penakluk wanita adalah kelembutan dan penakluk pria adalah kekaguman.

Seorang Arjuna tidak membutuhkan skor, namun menyerahkan keberhasilannya pada orang lain.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1116/Mei 2011)

Wednesday, May 11, 2011

90. Beauty And The Beast

Setiap manusia memiliki potensi kebaikan dan keburukan dalam hidupnya. Dan kedua potensi itu memiliki rahmat. Karena itu hidup adalah pilihan, maka ambillah potensi kebaikan yang membawa kedamaian dalam hidup. Dengan demikian terhindar dari peringatan tidak baik di dunia.

Beningkan hati dan jernihkan pikiran untuk menikmati kemudahan dan keindahan dalam hidup. Dan semua itu bisa Anda miliki jika mampu bijak menempatkan diri pada nilai-nilai yang mengandung kebaikan.

Caranya menjaga agar hati, pikiran dan mulut kita hanya untuk yang baik-baik saja. Itulah keindahan pribadi yang baik dilihat oleh Tuhan. Dan Tuhan hanya melihat dari keindahan jiwa kita.

Perbanyaklah berdoa serta bersyukur dan selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Jangan membawa ilalang kotor, yang membuat jiwa kita kotor oleh debu ketidakbaikan jiwa. Karena kebaikan dan keburukan itu sangat jelas, bukan abu-abu, yang membuat kita mudah mengenalinya. Dengan begitu, rahmat Tuhan memberi kemuliaan pada kita.

Sistem Alarm Hidup
Bahwa kebaikan hati mengidentikasi kebaikan rejekinya. Hal ini banyak diperoleh oleh manusia yang ikhlas dan bersabar dalam hidupnya. Bahkan, orang yang mudah memberi senyum, yang menjadi pengindah untuk orang lain yang melihatnya, memperoleh kemenangan dalam hidupnya. Hal ini karena diatur oleh sistem Tuhan, yang membuat hidup menjadi baik. Untuk itu, isi hati kita agar selalu berbuat kebaikan. Mengingat isi hati yang baik menentukan perilaku kita. Itulah kemenangan dalam hidup yang pada akhirnya Tuhan menjauhkan kita dari peringatan tidak baik di dunia.

Banyak orang yang akhirnya memperoleh peringatan tidak baik dalam hidupnya. Hal ini diakibatkan, karena dalam hatinya masih ada yang tidak baik. Sementara pada mereka yang menjaga kebaikan dalam hidup akan selalu damai. Mengingat sistem alarm kehidupan memberi tanda untuk selalu menjaga kedamaian. Satu detik saja keluar dari keindahan, maka hati orang itu merasa tidak damai. Itulah kebaikan (beauty) pada mereka yang menjaga jiwanya dengan kedamaian. Baru berkata tidak baik saja, sistem alarm kehidupan memberi peringatan untuk kembali sebagai pribadi yang menjaga kebaikan dalam hidupnya.

Perlu latihan untuk menjadi orang yang menjaga kebaikan dalam hidupnya. Lihat saja bayi yang baru lahir, yang kemudian menjadi mampu bicara karena diajar dan mempelajari. Begitulah kebaikan, perlu kemampuan untuk belajar dan terus dilatih. Beda halnya dengan keburukan, tidak perlu latihan, seperti halnya saat marah.

Memang menjadi orang baik itu tidak segera memperoleh hadiah lebih cepat daripada keburukan. Kebaikan membutuhkan waktu lama untuk bisa dilihat hasilnya. Namun kebaikan itu, seperti tak ubahnya bila kita melihat pemandangan alam dari jauh, justru akan terasa indahnya dilihat. Maka, berpihaklah pada yang baik agar kita damai dalam kehidupan. Dalam hal ini, di usia setua saya sekarang ini tidak cukup bijak menjadi orang baik. Namun, saya melihat sisi lain dengan cara bersyukur. Dengan banyak mensyukuri membuat kita tumbuh.

Tirulah yang Baik
Apapun yang kita lakukan memiliki dampak. Kebaikan memperoleh dampaknya kebaikan. Begitu juga keburukan memperoleh dampak yang dihasilkannya berupa keburukan. Lihat saja pada mereka yang memperoleh dampak keburukan dalam hidupnya. Ada yang dipenjara dalam arti sesungguhnya, juga ada yang tidak dipenjara namun tidak bisa keluar rumah.

Hanya saja, keburukan memiliki fungsi untuk mengingat pada kebaikan. Jangan mengabaikan keburukan karena itu adalah rahmat. Sama halnya dengan kebaikan yang memiliki potensi menjadi orang tidak baik, maka orang jahat memiliki potensi sama dengan kejahatannya untuk membaikkan orang lain.

Setiap manusia sejak lahir membawa potensi kebaikan dan keburukan. Sangat mudah buat seseorang untuk mengenal kebaikkannya, walau hanya samar-samar. Cukup mengenal seberapa besar keburukan yang ada dalam dirinya, maka itu sebesar itu juga kebaikannya yang ada dalam dirinya. Untuk bisa melakukan sesuatu yang buruk, maka bisa juga melakukan sesuatu yang baik.

Tergantung apakah kita mau mengambil atau tidak. Apalagi hidup ini adalah pilihan. Rejeki yang diberikan Tuhan, jangan sampai tidak diambil. Lihat saja, mana yang cepat memperoleh rejeki, apakah yang mudah tersenyum atau yang marah. Tentu orang yang tersenyum lebih cepat memperoleh rejeki. Untuk itu, rejeki memberi kepantasan pada mereka yang berejeki baik.

Tidak ada perbedaan antara mereka yang kaya atau miskin, atau orang besar dengan orang kecil, yang melakukan kebaikan atau keburukan dalam hidupnya. Hanya saja, keburukan itu anehnya diijinkan dapat hadiah lebih cepat dari kebaikan.

Pada mereka yang memiliki uang 1 juta dengan 1 milyar. Uang yang dimiliki itu akan sama rasanya pada tiap jenjang kehidupan. Baik orang besar atau kecil memiliki kesalahan sama besarnya. Apakah uang itu dibawa untuk keburukan atau kebaikan.

Agar selamat dari keburukan, lakukan dengan kepantasan untuk selalu bersyukur. Dengan selalu mensyukurinya, maka kapasitas untuk naik tiap tahapnya memiliki kekuatan dan kedudukan yang benar. Sehingga tidak mudah jatuh apapun hasil Anda dan kapasitas Anda berikutnya.

Ilmu yang penting dalam hidup ini adalah meniru. Banyak orang meniru sesuatu yang sulit pada orang lain. Maka hasilnya pun sulit. Padahal Tuhan memberi banyak kemudahan untuk kita melakukan kebaikan. Kalau kita mau dihadiahkan oleh kebaikan maka tirulah yang baik.

Damaikan dalam Diri
Setiap manusia memiliki dua tipe yakni tipe Pengubah atau Korban. Untuk itu, Anda harus putuskan salah satunya masuk dalam tipe seperti apa. Sebaiknya, jadikan diri Anda sebagai tipe Pengubah. Sehingga kemampuan Anda yang membuat lingkungan mengikuti langkah Anda. Jangan jadi tipe Korban. Karena hanya mampu mengeluh dan terjebak dalam lingkungan yang tidak baik. Kalaupun Anda tipe korban yang ingin menjadi tipe pengubah, maka bergaullah dengan orang baik.

Menjadi perilaku baik mudah melakukannya. Cukup berteman dan berada di lingkungan yang baik. Justru yang sangat membahayakan dan paling jahat adalah pikiran kita yang buruk. Untuk itu, kualitas pikiran kita perlu diperbaiki. Agar kontradiksi dalam diri antara kebaikan dan keburukan dapat dimenangkan oleh kebaikan.

Kontradiksi itu perlu. Jangan dipisahkan. Karena diperlukan untuk keseimbangan dalam hidup. Biarkan mengambang agar kita mengambil manfaat dari kontradiksi itu.Tidak ada manusia manapun yang mengaku telah memiliki kedamaian tanpa disiksa dengan kontradiksi. Yakni, membiarkan kezaliman terjadi. Pasti dalam dirinya ada kontradiksi mencegah keburukan. Namun agar caranya dimuliakan oleh Tuhan, perlu dilakukan dengan cara benar dan sabar. Jangan dilakukan secara anarkis, sehingga orang akhirnya benci dengan kebenaran.

Syukuri untuk membaikkan potensi bila dianiaya atau teraniaya. Karena di balik itu, Tuhan melihat seberapa besar kita mampu mengatasi beban yang diberikannya lewat peran pada diri kita masing-masing. Banyak cara agar Anda menenangkan hati dalam kedamaian. Apalagi tantangan menenangkan diri selalu baru setiap saat dan setiap kita memiliki bakat memperbarui diri.

Tuntutan saat ini belum tentu sama dengan tuntutan tahun depan. Hanya orang yang tidak mendamaikan dalam dirinya yang tidak ada kedamaian di luar.

Damaikan diri kita. Berkasih sayanglah. Kedamaian itu target bergerak. Akibatnya jika dalam dirinya tidak damai maka tidak akan memperoleh kedamaian di luar.

Bila tidak mampu mendamaikan hati, lakukan dengan meningkatkan kekuatan. Semua ini, agar kita tidak menangani fitnah dan tidak terpengaruh oleh fitnah.

Orang yang kuat, adalah mampu tersenyum dibalik cobaan yang dihadapinya. Dan orang yang kuat adalah orang yang benar dan tidak perlu menjelaskan dirinya benar. Itulah ciri orang baik.

HANYA KEBAIKAN YANG MEMBAIKKAN.

KEBAIKAN SAAT INI DITENTUKAN OLEH KUALITAS PIKIRAN KITA.

ORANG YANG MENGAMBIL TUGAS KEBAIKAN DENGAN CARA BENAR DAN SABAR DIMULIAKAN OLEH TUHAN.

GUNAKAN PIKIRAN DAN HATI UNTUK MEMENANGKAN TANTANGAN DALAM KEHIDUPAN KITA.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1115/ Mei 2011)

Friday, May 6, 2011

89. Memelihara Hati

Menjaga dan memelihara hati diperlukan keluhuruan budi dan akhlak yang baik. Apalagi jika hati selalu suci, maka kehidupan kita akan terpelihara dengan baik di dunia ini.

Untuk itu, selalulah berada di lingkungan yang membuat kita memiliki hati yang baik. Lingkungan yang menjaga baik pribadinya, perkataannya, penglihatannya dan langkahnya. Hindari mata dari yang melihat yang tidak baik. Hindarkan telinga dari suara orang yang bicara jelek. Maka hati akan bersih.

Hati yang bersih akan memberi cahaya kebaikan. Dengan demikian, hati yang penuh kebaikan maka akan memancarkan pula tindakan kebaikan dalam dirinya. Karena hati adalah wajah jiwa.

Diperlukan Ketegasan

Baikakhlak maka baik pula kehidupan. Tingkatkan akhlak Anda tanpa lebih dulu menuntut perbaikan akhlak orang lain. Karena tidak ada perbaikan lingkungan yang bisa berdampak baik, bagi orang lain yang tidak memperbaiki dirinya sendiri.

Untuk itu, berlakulah ramah kepada hati orang lain. Berbicaralah dengan bahasa yang indah dengan kalimat penuh kebaikan. Senangkanlah mereka dengan terima kasih, pujian serta anjuran ramah yang membangun kualitas kehidupan. Pastikanlah mereka meninggalkan Anda dengan hati yang lebih bergembira dibanding saat mereka datang menemui Anda.

Banyak orang masuk ke dalam masalah yang pelik, lantaran tidak membiasakan diri untuk berpikir dengan baik. Dan tidak tegas untuk melakukan yang sudah dipikirkannya sebagai tindakan yang baik. Itu sebabnya banyak orang baik yang masih gelisah hidupnya.

Akibatnya setan dengan mudah makin merusak kehidupan. Yakni dengan mempermudah orang yang santai merusak kesehatannya sendiri lewat kesenangan palsu, atau merusak hubungan baik yang menelantarkan kasih sayang. Untuk itu, manusia perlu menjaga hatinya. Agar setan tidak mudah mengganggu kehidupan seseorang yang ingin memuliakan dan membaikkan dirinya. Hati merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia yang harus dijaga kebaikannya, agar tidak menimbulkan penyakit yang pada akhirnya kemudian menjauhkan manusia dari Rahmat Tuhan.

Maka tegaslah. Sehingga pikiran dan hati kita hanya terlibat dalam jalur yang benar dan melakukan kebaikan dalam hidup. Janganlah batasi ukuran dan kualitas hidup yang bisa Anda capai, hanya karena ketidaktegasan anda.

Terkadang yang membuat hati kita galau adalah beban. Beberapa orang melihat beban itu dalam beberapa sisi. Pertama, untuk selamat dari kekurangan dan yang kedua mendamaikan hati. Contohnya ketika beban digunakan sebagai selamat dari kekurangan, ketika kita sedang kelaparan yang ingin segera makan dan kenyang. Sedangkan beban yang mendamaikan hati, misalnya saat kita terbebani untuk menjadi lebih kaya. baik kaya materi maupun kaya ilmu ataupun kaya yang lain agar bisa memberi lebih banyak kepada yang kekurangan.

Sebagian besar orang tidak tegas hingga Tuhan memaksanya dengan memberi cobaan. Namun cobaan itu diberikan sesuai batas kemampuan tiap manusia mampu melakukannya. Sebab Tuhan tidak akan memberi masalah yang melebihi kelasnya.

Bukan Hal Sulit
Orang yang marah waktu dituduh atau mengeluhkan kualitas hidupnya hanya akan memperbaiki anggapannya atau asumsi yang selalu dipikirkannya. Orang yang lari dari masalah akan terus dikejar dengan masalahnya. Padahal masalah seharusnya dihadapi dan diselesaikan bukan dihindari. Dengan menyelesaikan masalah tersebut, dia akan naik ke kelas untuk menghadapi masalah lainnya.

Sedangkan dengan orang yang senyum waktu dituduh dapat dipastikan kebersihan hatinya. Orang yang tersenyum ketika dituduh atau difitnah adalah orang-orang yang kuat. Hati yang terjaga baik, hanya akan terus menerus menebarkan kebaikan kepada sesama manusia. Sehingga kesucian hati itu akan mengantarkan anda selalu dirindukan oleh siapa saja.

Orang yang jiwanya baik maka hatinya baik. Dan kebahagiaan tidak tumbuh dari kekuatan diri, namun juga bersyukur pada yang memberdayakan. Kita harus melebihkan kebaikan pada orang lain. Karena, segagah atau sehebat apapun orang, tidak pernah ada yang selalu hatinya tegar dan bersih. Dengan sering bergaul dengan orang yang hatinya tegar dan bersih maka Anda akan terbiasa berhati seperti demikian.

Jangan menggunakan kemampuan sekarang untuk memikul beban masa depan. Berikan beban hari ini saja untuk diri kita sehingga kita bahagia. Akurlah dengan kehidupan. Pilihlah reaksi baik terhadap apapun yang terjadi. Pilihlah pasangan yang dapat akur dengan kehidupan kita. Pilihlah pekerjaan yang akur dengan kehidupan yang membaikkan kehidupan anda.

Memelihara hati bukanlah sebuah tugas yang sulit. Mintalah sebesar-besar kemampuan, sebesar-besarnya kewenangan untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan sesama. Untuk diberi kekuatan memberi lebih banyak pada sesama.

Orang-orang yang kecepatan hidupnya lambat itu adalah orang-orang yang hanya memikirkan diri sendiri. Maka banyak-banyaklah berdoa pada Tuhan. Sehingga Tuhan memanggil kita dengan hati yang tenteram.

Fokus pada Arah
Kita sering mendengar jagalah hati, namun hanya segelintir dari kita termasuk saya yang mampu melakukannya dengan konsisten. Untuk menjaga hati dan pikiran tetap bersih, diperlukan hati yang fokus pada kekuatan yang memberi kita kehidupan. Misalnya saat berdoa kepada Tuhan. Di saat itu kondisi hati dan pikiran kita dalam keadaan bersih, ikhlas, serta penuh harap dengan optimis kepada Tuhan agar doa kita terkabulkan.

Kondisi seperti ini yang perlu kita bawa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika Anda berinteraksi dengan orang di sekitar kita atau di lingkungan keluarga, kondisikan hati dan pikiran kita sama seperti kita sedang berdoa kepada Tuhan. Lakukan dengan konsisten dan dilatih secara terus menerus. Apalagi hati dan pikiran sering naik turun. Jadi harus ada komitmen untuk kembali fokus ketika hati dan pikiran kita lagi melenceng ke arah yang salah.

Marilah mulai dengan satu kalimat yang meyakini keindahan asli pribadi kita. Bahwa perkataan yang menerangkan jiwa adalah yang mengingatkan kita mengenai keindahan asli pribadi kita. Lakukan cara-cara hidup yang membahagiakan Tuhan. Karena Tuhan Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Melihat.

Semoga Tuhan tidak menunda lagi jawaban bagi harapan-harapan hati Anda yang merindukan kebaikan dan kemuliaan diri anda serta keluarga yang Anda kasihi.

MARILAH KITA BERLAKU TEGAS UNTUK YANG MEMBAHAGIAKAN.

ORANG YANG SULIT BERBAHAGIA RATA-RATA ADALAH ORANG YANG SULIT BERBAGI KEBAHAGIAAN.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1114/Mei 2011)

88. Jika Tidak Gila, Bukan Cinta

Jika cinta itu tidak gila, maka itu bukan cinta. Cinta adalah kekuatan yang membangun dan memiliki tujuan baik. Karena cinta di sini dilihat dari sudut pandang yang lebih tulus, lebih jujur dan memberikan hak pada yang kita cintai, serta meratakan cara-cara yang harus biasa Anda lakukan

Dalam hal ini, pengertian gila lebih dimaksudkan untuk mengubah kebiasaan yang Anda tidak sukai selama ini. Karena jika Anda menolak melakukan sesuatu untuk membahagiakannya, hanya karena hal itu bukan cara yang biasa Anda lakukan, maka Anda tidak cukup mencintainya.

Bersegeralah untuk mengubah kebiasaan yang pada awalnya tidak biasa Anda lakukan. Hal ini sebagai bentuk persembahan sekaligus pembuktian dari kekuatan cinta Anda kepadanya. Semua itu tidak ada yang aneh atau gila, jika itu untuk membesarkan cinta.

Karena cinta adalah kekuatan yang membangun seluruh potensi kebaikan, yang ada dalam kehidupan orang yang memiliki kebaikan untuk mencintai, yang akhirnya dicintai oleh kebaikan yang dilakukannya itu. Itulah cara yang indah untuk dicintai adalah mencintai. Sebab mencintai jauh lebih baik daripada dicintai.

Cinta Itu Jujur

Cinta mengubah pendapat kita mengenai yang sulit dan tidak mungkin. Seperti yang diperlihatkan dari seorang Ibu yang begitu mencintai anaknya, dan menginginkan anaknya berhasil dalam kehidupan masa depannya.

Ibu itu pasti mengusahakan dengan segala caranya, agar sang anak memperoleh pendidikan bagus. Tidak ada uang pun diada-ada kan. Saking cintanya pada sang anak, mengubah anggapannya mengenai yang sulit dan tidak mungkin mengenai memperoleh uang dengan baik.

Ada 3 kelompok menjadi penyebab cinta. Dan tiap kelompoknya saling berkaitan.

Kelompok pertama disebut Romantic Love. Pengertian cinta di sini lebih ke fisik. Ingin selalu dekat bersamanya, sifatnya bersarang lama. Sesuatu yang tidak masuk akal dan mengalahkan sesuatu. Dan Tuhan pun memberikan kekuatannya dengan memberi keturunan pada pasangan yang berada dalam Romantic Love.

Pemahaman cinta di sini adalah kekuatan yang membangun. Kalaupun ada rasa sakit dalam penyesuaian dua jiwa yang tadinya sendiri dan mandiri, itu adalah rasa yang menjanjikan kebersamaan yang lebih indah.

Kedua, yakni Friendship Love. Lebih pada pengertian persahabatan atau perjuangan bersama. Romantic Love berkembang menjadi Friendship Love. Setelah pernikahan berjalan sekian bulan dan berubah menjadi persahabatan.

Hanya saja, jika dalam kondisi Friendship Love tidak dirawat dengan baik, atau tidak ada lagi ketertarikan fisik yang dulu pernah ada, maka pasangan memanjakan persahabatan dengan teman lainnya yang telah terpisah.

Dan yang ketiga, Father Love atau Mother Love. Seperti kasih sayang orangtua pada anaknya, ibu pada anaknya, bapak pada anaknya. Di sini, sifatnya lebih pada membesarkan cinta.

Keluarga adalah pembangun keputusan hidup. Orang yang tersiksa masa tuanya adalah mereka yang pernah bertengkar d idepan anak-anaknya. Untuk itu, jadikan kebersamaan Anda lebih bernilai baik. Karena kasih sayang tidak pernah menyiksa. Jika memedihkan, pasti itu bukan cinta. Karena cinta itu jujur, sederhana dan baik. Dan cinta tidak membutuhkan penjelasan yang berkepanjangan.

Lakukan perlindungan pertama dengan membesarkan keluarga yang baik. Sehingga keturunan kita akan mengambil contoh yang diperlihatkan oleh orangtuanya.

Cinta Itu Memperdalam Tangki Kemampuan
Mana yang lebih dahulu antara cinta dan akal ? Kemungkinan besar cinta itu ada lebih awal dari akal. Karena Tuhan itu Yang Maha Cinta, Maha Pengasih Maha Penyayang. Dan akal yang terlatih akan berhati-hati dalam cinta. Maka berhati-hatilah dalam bersikap, berbicara, dan bertindak dalam perasaan marah atau pada saat sangat mencintai. Karena keputusan yang diambil cenderung tidak sesuai dengan logika, dan biasanya salah.

Apalagi ketika mengambil keputusan dalam keadaan yang ekstrim atau emosi. Misalnya karena sangat mencintai atau sangat membenci. Karena keputusan yang dihasilkan menjadi penyesalan di kemudian hari. Terlebih bila salah memutuskan masalah cinta. Karena biasanya berdampak panjang. Sehingga timbul penyesalan-penyesalan dengan keputusannya tersebut.

Kalaupun ada sakit hati dalam hati, itu sebagai bentuk memperdalam tangki kemampuan kita dalam menghadapi hidup. Seseorang yang bahagia sejak kecil, akan rentan menghadapi kekecewaan dalam hidupnya setelah dewasa. Bangunlah sebuah keluarga yang cantik, yang damai, yang penuh kegembiraan dan yang penuh kesyukuran kepada Tuhan Yang Maha Memuliakan.

Itulah mengapa Tuhan mewariskan cintanya pada sosok seorang Ibu. Karena Ibu memegang peranan penting dalam cinta. Dia mencintai tanpa syarat. Membersihkan dan merawat anaknya dengan keikhlasan tanpa syarat. Seolah tidak ada kemampuan apapun syarat yang membatasi kasih sayangnya.

Penyesalan terbesar dalam hidup ini datang dari hal-hal yang tidak kita lakukan. Janganlah berlama-lama hidup dalam keraguan. Putuskan. Biasanya, keputusan yang tidak diambil segera hasilnya pasti salah. Lebih baik segera ambil keputusan. Apalagi kalau keputusan yang diambil memiliki tujuan baik.

Kecintaan yang terpelihara akan mampu tampil dalam bentuk terakhirnya, yaitu kemampuan untuk memaafkan. Dan apakah di dunia ini yang tidak mungkin dicapai oleh kebersamaan yang saling menyayangi seperti itu ?

Bila Anda tidak bersedia untuk sampai kepada pinggir-pinggir kewarasan untuk mencapai cinta kasih yang Anda impikan, maka Anda tidak cukup menginginkan keindahan dari cinta kasih yang mungkin Anda capai.

Cinta Itu Pemulia Kehidupan
Untuk itu, biasakan memanggil dengan sebutan dengan ungkapan-ungkapan cinta atau panggilan mesra. Misalnya memanggil pasangan dengan sebutan sayang atau honey. Bila itu diterapkan, maka dapat meningkatkan kecintaan pasangan pada diri Anda.
Apalagi hidup itu sudah indah. Sehingga tidak perlu bertanya bagaimana cara untuk membuat hidup menjadi indah. Tapi selalu lah menjadi pribadi yang ikhlas dan selalu
tersenyum untuk kebaikan diri dan pasangan yang Anda cintai.

Wanita itu tersanjung dengan ungkapan yang memesrai dirinya. Remajakan cinta itu. Jangan membuatnya dingin. Karena cinta itu terlalu tinggi bagi yang jatuh cinta. Dan cinta itu merupakan penguat untuk kehidupan kita. Saya melihat keluarga yang tidak mesra lebih cepat tua. Apapun dalam diri pasangan adalah yang terbaik diberikan Tuhan. Sebenarnya sangat mudah menyelesaikan apapun masalah yang ada dalam pernikahan.

Pada mereka yang telah lama mengetahui dan mengenal logika Golden Ways, jawabannya cukup sederhana. Tipsnya agar tidak marah ya jangan marah. Kalau ingin tidak dendam jangan dendam. Dan seterusnya. Ikhlas dan takutlah menjadi sebab kesedihan orang. Sehingga kita berhak dibahagiakan. Karena perasaan itu menuntun ke arah yang lebih baik.

Berperilakulah di luar kewajaran. Gunakan kegilaan dalam membangun cinta. Dan itu adalah hal yang wajar. Karena cinta pemulia bagi kehidupan untuk kebaikan kita.

CINTA ITU TIDAK MASUK AKAL MAKA BERHATI – HATILAH

MENCINTAI LEBIH PENTING DARIPADA DICINTAI

LAKUKAN PADA PASANGAN DENGAN LEBIH MESRA MEMANGGIL UNGKAPAN – UNGKAPAN CINTA.

MEREMAJAKAN KEMBALI PERASAAN KARENA CINTA MEMBERI ARTI KEHIDUPAN JAUH LEBIH BAIK.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1113)

87. Ujian, Siapa Takut

Ujian bukanlah untuk mengukur kepandaian. Tapi untuk mengenali kepatuhan kita pada proses belajar. Karena kecepatan untuk belajar adalah kemampuan yang lebih penting daripada keahlian apapun.

Kini, seluruh siswa, baik di tingkat sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sedang dan akan mengikuti ujian.Teringat saya di masa lalu, masa yang membuat saya takut tiap menerima raport. Khawatir ada angka yang ditulis dalam warna merah.

Padahal yang sesungguhnya, ujian yang paling penting dan paling utama, adalah meneruskan kehidupan ini. Dalam hal ini, apakah saya harus mengeluh atau mensyukuri apapun yang ada dalam diri saya dan menjadikan kekurangan yang ada menjadi kelebihan.

Dan saya memilih meneruskan dengan mensyukuri apa yang ada dalam diri saya waktu itu. Kegagalan dan berbagai kegagalan yang pernah saya alami, membuat tidak ada lagi kegagalan lain yang harus saya lalui selain memperoleh keberhasilan. Seperti janji Tuhan yang dikenal membantu orang yang terdesak, tidak satupun umatNya diberikan ujian dari batas kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya.

Jadikan Energi Positif

Hanya pada mereka yang dapat melakukan yang terbaik dalam proses belajar lah yang akan berhasil. Ketakutan tidak berhasil dalam ujian, merupakan bentuk kekhawatiran karena ketidaksiapan untuk patuh dalam proses belajar. Untuk patuh dalam belajar diperlukan kesabaran. Namun jika kita tidak memiliki kesabaran maka, jangan menunda-nunda belajar.

Gunakan ketidaksabaran menjadi kekuatan yang berenergi positif. Yang mentenagai ketakutan Anda menjadi kekuatan. Misalnya, baca buku lebih lama dan lebih banyak, lebih larut menggunakan waktu untuk belajar.

Contohnya, seseorang yang marah dapat menjadikan marahnya tersebut sebagai semangat untuk terus menjadi lebih baik. Banyak orang berhasil di dunia ini yang pernah mencicipi kemarahannya untuk menjadi energi positif. Mereka menjadi terpacu untuk membuktikan pada orang-orang yang meragukan kemampuannya. Orang-orang berhasil yang marah itu memang memiliki sesuatu untuk ditunjukkannya pada dunia. Dalam hal ini, orang yang tidak bisa belajar, tidak bisa menjadi pemimpin. Mengingat ilmu memimpin adalah ilmu untuk menyelesaikan masalah. Dan masalah setiap hari selalu mengalami perkembangan.

Jadi, untuk pemimpin yang sukses, diperlukan proses pembelajaran yang baik. Sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan metode yang terbaru dan sesuai zamannya. Banyak pengalaman yang diperlihatkan seseorang yang telah berhasil dalam kehidupannya. Dan buku merupakan jendela untuk kita lebih mengenal sosok orang yang telah berhasil itu.

Caranya, terutama pada mereka yang tidak gemar baca buku, namun lebih baik juga diterapkan pada mereka yang memiliki hobi baca buku, hayati orang-orang yang sudah menuliskan ilmunya dalam buku-buku karangannya. Dengan begitu, agar kelak dengan proses belajar, menjadi orang besar dan sukses dalam usia muda.

Pengalaman saya sudah membuktikan. Sehingga saya bisa seperti sekarang ini. Karena banyaknya kegagalan-kegagalan yang telah saya habiskan dalam proses belajar. Sampai akhirnya saya menemukan kesuksesan sebagai pembicara umum. Ketahuilah, tujuan kita belajar adalah untuk menjadi orang besar dalam usia semuda-mudanya. Orang-orang yang sudah menuliskan ilmunya dalam buku-buku tersebut, adalah orang yang besar.

Saya juga menerapkan planning yang saya buat sendiri. Tujuannya agar saya bisa sukses pada usia muda. Walau pada awalnya planning yang saya buat itu, membuat saya khawatir. Namun saya dituntut untuk melakukan yang terbaik buat kehidupan saya di masa depan.

Tidak Ada Salahnya Belajar Nakal
Maka tidak ada salahnya belajar badung, nakal. Abaikan pendapat orang yang mengganggu kehidupan Anda menjadi baik. Karena belajar itu untuk berpihak pada pikiran, pekerjaan, lingkungan, yang membawa pada kebaikan. Berfokuslah pada yang penting dan abaikan pada yang selain itu. Orang yang setia pada yang benar, dalam istilah kerennya memiliki integritas, adalah mereka yang sudah memenangkan ujian sebelum ujian itu dilewati.

Jadi, jangan takut pada ujian. Karena rasa takut itu adalah rahmat, yang mengeluarkan semua kemampuan. Bayangkan, kalau Anda kurang belajar, maka takutlah jika Anda tidak lulus. Dan takut itu memaksimalkan kekuatan. Sehingga syukurilah rasa takut itu.

Memang, kita tidak bisa menyamaratakan ujian di tiap daerah harus sama. Mengingat antara daerah satu dengan yang lain yang memiliki keterbatasan. Begitupun sebagai standar kompetensi, cara ujian seperti itu dapat menjadikan kita menjadi satu bangsa yang terstandarisasi.Terpenting saat ini adalah lulus dulu. Baru yang dipikirkan adalah bagaimana langkah selanjutnya setelah lulus.

Ujian itu tidak akan diberikan melebihi kemampuan seseorang. Maka tidak ada masalah yang tidak dapat dilalui oleh siapapun yang berada dalam lingkaran ujian tersebut. Terlebih ujian selalu diniatkan untuk meilihat apakah kita pantas untuk naik kelas yang lebih tinggi. Karena ujian sebagai pembuktian apakah kita mampu membuktikan langkah yang telah dilakukan selama ini.

Tuhan itu Maha Tinggi dan meninggikan. Karenanya, campur tangan Tuhan sangat berperan dalam kehidupan ini. Tidak selamanya orang yang nilainya jelek, memiliki masa depan tidak baik. Semua memiliki kesempatan untuk menjadi sukses dan juga memiliki kesempatan gagal. Memiliki kesempatan berhasil dan juga tidak berhasil.
Untuk itu, perbaiki kualitas kehidupan Anda. Sepanjang ada penyesalan, maka pintu sukses terbuka lebar. Seperti saya ini, tidak menyesal dengan kegagalan yang sering saya lakukan. Untung saya tidak sukses sebagai penari perut.

Nilai tinggi tidak menjamin kesuksesan. Karena ada orang yang nilainya tinggi tapi tidak sukses dalam pergaulan. Bahkan sampai tidak mengenal Briptu Norman. Jika saat sekolah Anda tidak banyak belajar, maka saat keluar dari sekolah perbaikilah dengan penyesalan-penyesalan yang Anda miliki. Dengan demikian, penyesalan itu akan menuntun kehidupan Anda akan menjadi lebih baik.

Jangan Khawatir dengan Rasa Takut
Sebenarnya, saat kita menghadapi kehidupan ini ada jatah kita gagal dan sukses. Untuk mencapai titik kesuksesan maka kita harus menghabiskan jatah gagal kita sebelum kita sukses.

Maka jangan pernah menyesali kegagalan yang pernah dibuat. Jika tidak ada kegagalan yang harus dilalui, itu artinya kita akan semakin dekat dengan kesuksesan.
Orang yang berfokus pada nilai maka akan mengabaikan proses. Padahal proses itu yang akan menentukan nilai seseorang. Dengan proses belajar akan mengasah keahlian belajar kita. Keahlian belajar adalah keahlian yang lebih penting dari keahlian apapun dalam kehidupan.

Kita semua harus sukses. Karena tujuan menjadi orang berhasil, untuk menjadi pribadi yang powerfull memajukan kebaikan dan mencegah kemunkaran. Terlebih Tuhan Maha Pengasih, terutama saat-saat kepepet. Jadi jangan pernah khawatir pada hasil. Untuk itu, jangan khawatir dengan rasa takut. Kalau kita mampu memanfaatkannya dengan baik, maka rasa takut itu bisa diubah dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki.

Apalagi pada orang-orang yang memiliki target. Justru rasa takut itu membuat tertekan dengan waktu. Sehingga orang itu akan terus belajar untuk memperoleh kesuksesan dengan rencana yang telah ditetapkannya. Belajar bukan menjadikan kita orang yang pandai. Bukan juga untuk menilai kepandaian dan kesuksesan kita. Nikmatilah hidup dengan belajar. Karena hidup adalah proses belajar. Jadilah pribadi yang sukses dengan terus belajar dalam kehidupan.

Jangan menjadikan anak Anda menjadi kuda pacuan untuk menjadi yang terpandai. Biarkan mereka memilih dan menjalani kehidupan mereka. Jangan jadikan mereka yang nomor satu tetapi tidak mengerti akan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Ikhlaskan diri kita untuk belajar. Banyak yang gagal dan tidak lulus karena tidak disiplin. Maka disiplin dan ikhlaskanlah diri kita dalam belajar. Jadilah pemenang yang sesungguhnya.

Ubah pendapat Anda bahwa orang lain lebih kaya dari Anda. Ubah pendapat tersebut, karena semua orang mungkin juga akan berpikir begitu pada Anda. Lebih baik, Jalani saja kehidupan kita.

Ujian bukanlah mengujur kepandaian. Tapi mengenali kepatuhan anda pada proses belajar.

Orang yang tidak belajar tidak bisa memimpin

Yang penting itu lulus dulu. Setelah itu pikirkan kualitas diri anda.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1112)