Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Friday, May 6, 2011

88. Jika Tidak Gila, Bukan Cinta

Jika cinta itu tidak gila, maka itu bukan cinta. Cinta adalah kekuatan yang membangun dan memiliki tujuan baik. Karena cinta di sini dilihat dari sudut pandang yang lebih tulus, lebih jujur dan memberikan hak pada yang kita cintai, serta meratakan cara-cara yang harus biasa Anda lakukan

Dalam hal ini, pengertian gila lebih dimaksudkan untuk mengubah kebiasaan yang Anda tidak sukai selama ini. Karena jika Anda menolak melakukan sesuatu untuk membahagiakannya, hanya karena hal itu bukan cara yang biasa Anda lakukan, maka Anda tidak cukup mencintainya.

Bersegeralah untuk mengubah kebiasaan yang pada awalnya tidak biasa Anda lakukan. Hal ini sebagai bentuk persembahan sekaligus pembuktian dari kekuatan cinta Anda kepadanya. Semua itu tidak ada yang aneh atau gila, jika itu untuk membesarkan cinta.

Karena cinta adalah kekuatan yang membangun seluruh potensi kebaikan, yang ada dalam kehidupan orang yang memiliki kebaikan untuk mencintai, yang akhirnya dicintai oleh kebaikan yang dilakukannya itu. Itulah cara yang indah untuk dicintai adalah mencintai. Sebab mencintai jauh lebih baik daripada dicintai.

Cinta Itu Jujur

Cinta mengubah pendapat kita mengenai yang sulit dan tidak mungkin. Seperti yang diperlihatkan dari seorang Ibu yang begitu mencintai anaknya, dan menginginkan anaknya berhasil dalam kehidupan masa depannya.

Ibu itu pasti mengusahakan dengan segala caranya, agar sang anak memperoleh pendidikan bagus. Tidak ada uang pun diada-ada kan. Saking cintanya pada sang anak, mengubah anggapannya mengenai yang sulit dan tidak mungkin mengenai memperoleh uang dengan baik.

Ada 3 kelompok menjadi penyebab cinta. Dan tiap kelompoknya saling berkaitan.

Kelompok pertama disebut Romantic Love. Pengertian cinta di sini lebih ke fisik. Ingin selalu dekat bersamanya, sifatnya bersarang lama. Sesuatu yang tidak masuk akal dan mengalahkan sesuatu. Dan Tuhan pun memberikan kekuatannya dengan memberi keturunan pada pasangan yang berada dalam Romantic Love.

Pemahaman cinta di sini adalah kekuatan yang membangun. Kalaupun ada rasa sakit dalam penyesuaian dua jiwa yang tadinya sendiri dan mandiri, itu adalah rasa yang menjanjikan kebersamaan yang lebih indah.

Kedua, yakni Friendship Love. Lebih pada pengertian persahabatan atau perjuangan bersama. Romantic Love berkembang menjadi Friendship Love. Setelah pernikahan berjalan sekian bulan dan berubah menjadi persahabatan.

Hanya saja, jika dalam kondisi Friendship Love tidak dirawat dengan baik, atau tidak ada lagi ketertarikan fisik yang dulu pernah ada, maka pasangan memanjakan persahabatan dengan teman lainnya yang telah terpisah.

Dan yang ketiga, Father Love atau Mother Love. Seperti kasih sayang orangtua pada anaknya, ibu pada anaknya, bapak pada anaknya. Di sini, sifatnya lebih pada membesarkan cinta.

Keluarga adalah pembangun keputusan hidup. Orang yang tersiksa masa tuanya adalah mereka yang pernah bertengkar d idepan anak-anaknya. Untuk itu, jadikan kebersamaan Anda lebih bernilai baik. Karena kasih sayang tidak pernah menyiksa. Jika memedihkan, pasti itu bukan cinta. Karena cinta itu jujur, sederhana dan baik. Dan cinta tidak membutuhkan penjelasan yang berkepanjangan.

Lakukan perlindungan pertama dengan membesarkan keluarga yang baik. Sehingga keturunan kita akan mengambil contoh yang diperlihatkan oleh orangtuanya.

Cinta Itu Memperdalam Tangki Kemampuan
Mana yang lebih dahulu antara cinta dan akal ? Kemungkinan besar cinta itu ada lebih awal dari akal. Karena Tuhan itu Yang Maha Cinta, Maha Pengasih Maha Penyayang. Dan akal yang terlatih akan berhati-hati dalam cinta. Maka berhati-hatilah dalam bersikap, berbicara, dan bertindak dalam perasaan marah atau pada saat sangat mencintai. Karena keputusan yang diambil cenderung tidak sesuai dengan logika, dan biasanya salah.

Apalagi ketika mengambil keputusan dalam keadaan yang ekstrim atau emosi. Misalnya karena sangat mencintai atau sangat membenci. Karena keputusan yang dihasilkan menjadi penyesalan di kemudian hari. Terlebih bila salah memutuskan masalah cinta. Karena biasanya berdampak panjang. Sehingga timbul penyesalan-penyesalan dengan keputusannya tersebut.

Kalaupun ada sakit hati dalam hati, itu sebagai bentuk memperdalam tangki kemampuan kita dalam menghadapi hidup. Seseorang yang bahagia sejak kecil, akan rentan menghadapi kekecewaan dalam hidupnya setelah dewasa. Bangunlah sebuah keluarga yang cantik, yang damai, yang penuh kegembiraan dan yang penuh kesyukuran kepada Tuhan Yang Maha Memuliakan.

Itulah mengapa Tuhan mewariskan cintanya pada sosok seorang Ibu. Karena Ibu memegang peranan penting dalam cinta. Dia mencintai tanpa syarat. Membersihkan dan merawat anaknya dengan keikhlasan tanpa syarat. Seolah tidak ada kemampuan apapun syarat yang membatasi kasih sayangnya.

Penyesalan terbesar dalam hidup ini datang dari hal-hal yang tidak kita lakukan. Janganlah berlama-lama hidup dalam keraguan. Putuskan. Biasanya, keputusan yang tidak diambil segera hasilnya pasti salah. Lebih baik segera ambil keputusan. Apalagi kalau keputusan yang diambil memiliki tujuan baik.

Kecintaan yang terpelihara akan mampu tampil dalam bentuk terakhirnya, yaitu kemampuan untuk memaafkan. Dan apakah di dunia ini yang tidak mungkin dicapai oleh kebersamaan yang saling menyayangi seperti itu ?

Bila Anda tidak bersedia untuk sampai kepada pinggir-pinggir kewarasan untuk mencapai cinta kasih yang Anda impikan, maka Anda tidak cukup menginginkan keindahan dari cinta kasih yang mungkin Anda capai.

Cinta Itu Pemulia Kehidupan
Untuk itu, biasakan memanggil dengan sebutan dengan ungkapan-ungkapan cinta atau panggilan mesra. Misalnya memanggil pasangan dengan sebutan sayang atau honey. Bila itu diterapkan, maka dapat meningkatkan kecintaan pasangan pada diri Anda.
Apalagi hidup itu sudah indah. Sehingga tidak perlu bertanya bagaimana cara untuk membuat hidup menjadi indah. Tapi selalu lah menjadi pribadi yang ikhlas dan selalu
tersenyum untuk kebaikan diri dan pasangan yang Anda cintai.

Wanita itu tersanjung dengan ungkapan yang memesrai dirinya. Remajakan cinta itu. Jangan membuatnya dingin. Karena cinta itu terlalu tinggi bagi yang jatuh cinta. Dan cinta itu merupakan penguat untuk kehidupan kita. Saya melihat keluarga yang tidak mesra lebih cepat tua. Apapun dalam diri pasangan adalah yang terbaik diberikan Tuhan. Sebenarnya sangat mudah menyelesaikan apapun masalah yang ada dalam pernikahan.

Pada mereka yang telah lama mengetahui dan mengenal logika Golden Ways, jawabannya cukup sederhana. Tipsnya agar tidak marah ya jangan marah. Kalau ingin tidak dendam jangan dendam. Dan seterusnya. Ikhlas dan takutlah menjadi sebab kesedihan orang. Sehingga kita berhak dibahagiakan. Karena perasaan itu menuntun ke arah yang lebih baik.

Berperilakulah di luar kewajaran. Gunakan kegilaan dalam membangun cinta. Dan itu adalah hal yang wajar. Karena cinta pemulia bagi kehidupan untuk kebaikan kita.

CINTA ITU TIDAK MASUK AKAL MAKA BERHATI – HATILAH

MENCINTAI LEBIH PENTING DARIPADA DICINTAI

LAKUKAN PADA PASANGAN DENGAN LEBIH MESRA MEMANGGIL UNGKAPAN – UNGKAPAN CINTA.

MEREMAJAKAN KEMBALI PERASAAN KARENA CINTA MEMBERI ARTI KEHIDUPAN JAUH LEBIH BAIK.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1113)

No comments: