Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, January 26, 2011

75. Senyum Buaya

Berhati-hatilah terhadap senyum, karena belum tentu senyum itu ikhlas diberikan. Senyum tidak tulus, adalah senyum buaya. Namun senyum buaya itu tidak akan melukai kalau kita mengerti senyum itu merupakan penghormatan.

Semua orang bisa tersenyum. Ada yang tersenyum karena terpaksa. Tetapi, ada seyuman yang tidak tulus dan orang sering menyebutnya senyum buaya. Lebih baik, alihkan senyum buaya kita, dari senyum yang tidak tulus menjadi senyum untuk memberikan surprise pada orang – orang yang kita cintai.


Jangan Salah Formula

Biasanya orang jahat lebih jujur ekpresinya. Karena, ia tampil kasar dan dengan bahasa yang kasar. Sehingga kita tidak lagi menduga-duga orang ini baik atau tidak. Kalau tidak suka dia akan menunjukan rasa ketidaksukaannya. Masalahnya, pada orang yang menggunakan topeng, di sinilah kita harus hati-hati. Karena kita bisa salah-salah menduga apakah orang itu memiliki niat jelek atau sebaliknya.

Karenanya, berlatihlah pada diri kita lebih dulu menjadi orang baik. Berlatihlah untuk tidak berprasangka buruk dahulu. Lebih baik memperlakukan orang jahat dengan baik daripada memperlakukan orang jujur dengan kecurigaan. Sehingga kita akan menetapkan orang lain itu baik atau tidaknya. Kalau tujuan kita menjadi orang yang disukai, termasuk disukai oleh orang yang tidak baik, maka ikhlaskan diri kita menjadi orang baik. Karena bagaimana mungkin kita mengundang orang yang tidak baik menjadi baik, kalau dia tidak menyukai kebaikan kita.

Dalam membina hubungan dengan orang lain, kita semua mempunyai formula. Dan formula ini tetap dan pasti. Formula ini digunakan untuk menyukai orang atau untuk membenci orang. Dan yang paling bahaya, jika formula yang kita terapkan salah. Sehingga orang baik kita tolak, namun orang yang tidak baik kita ijinkan dekat.

Melayani dan Banyak Memberi
Terkadang kita ingin sekali dicintai oleh pasangan atau kekasih, sementara dia tidak mencintai kita. Karena rasa cinta itu pemujaan dan pemberian dari Tuhan. Sehingga kita tidak bisa memaksakan dia harus mencintai kita.

Saya cinta pada pasangan yang memuja saya, mengharumkan tubuhnya, memuliakan kata-katanya, maka Tuhan akan memilahkan pasangan untuknya, dan wanita yang mengerti akan punya pasangan yang terhormat. Sehingga orang yang mengerti penghormatan akan mengerti kita. Maka ijinkan cinta itu menemukan Anda. Bila Anda pantas untuk dicintai, lakukan tindakan berupa pemujaan untuknya.

Caranya, bila dia seorang wanita, muliakan kata-katanya. Sehingga Tuhan akan memilahkan dan memberikan pasangan yang hormat padanya, dan dari orang yang terhormat. Wanita yang mengerti akan punya pasangan yang terhormat, maka penghormatan akan mengerti kita. Karena orang yang mencintai kita akan memperlakukan kita dengan penuh hormat. Untuk itu, kita yang harus belajar mengembalikan penghormatan itu dalam bentuk kasih sayang.

Orang yang kita cintai mati-matian tetapi tidak mencintai kita, sama halnya seperti fans yang mengejar-ngejar artis idolanya. Jika Anda merindukan pria yang baik, berfokuslah dalam mengindahkan diri. Jadilah pribadi yang hatinya lembut dan santun. Jangan kecil hati dulu apabila kehidupan Anda dengan pasangan tidak bahagia. Atau karena hubungan Anda dengan calon atau tunangan dengan pacar tidak bahagia Perbaiki dulu bahasa cinta di antara Anda berdua. Karena bahasa cinta pada setiap orang tidak akan sama.

Ada yang merasa dicintai kalau dielus-elus pundaknya, atau ada yang tidak perduli. Cara terbaik untuk memperbaiki bahasa cinta dengan mundur dulu. Lalu evaluasi cara-cara yang pernah dilakukan pada paangan Anda. Bisa jadi kita salah dalam cara bicara atau mungkin salah mengerti apa yang diinginkannya.

Perbaiki Kualitas Hubungan
Yang sangat fundamental di dalam kasih sayang ada dua. Pertama adalah pemberian dan kedua adalah pelayanan. Kalau ada suami istri yang tidak mau saling melayani antara satu sama lain, itu bukan pernikahan. Perbaiki kualitas hubungan dengan memperbanyak pemberian. Tidak ada pemberian yang lebih indah daripada pemberian diri. Sering lakukan memberikan banyak pemberian pada pasangan untuk menyenangkannya.

Dalam facebook saya, lebih dari 3 sampai 4 juta, atau 84% yang mengomentari di bawah umur 34 tahun dan 53% wanita. Dan sebagian dari komen paling sering direspon adalah mengenai wanita yang teraniaya oleh pria. Pasti komentarnya cepat sekali, langsung 40 ribu komentar dari 70 ribu menyatakan suka. Isinya berbagai macam pernyataan. Berarti banyak sekali hubungan yang tidak berbahagia.

Sahabat indonesia yang super, jangan berkecil hati dulu apabila pernikahan Anda tidak bahagia Janganlah keinginanmu untuk menghamba kepada keinginanmu untuk dicintai, sementara mengabaikan hakmu untuk menjadi jiwa yang berbahagia. Untuk itu maka tegaslah dalam menentukan pilihan.

Perbaiki Diri dan Tegas
Senyum buaya itu tidak akan melukai hati kita, kalau kita mengerti bahwa cinta itu membutuhkan penghormatan. Jika seseorang mengatakan bahwa dia mencintai Anda, tetapi kata-katanya tidak menghormati Anda sebagai pribadi yang baik dan mandiri, maka dia tidak betul – betul mencintai Anda. Mungkin dia ingin memiliki Anda, tetapi bukan cinta.

Tidak ada ruginya kita menjadi pribadi yang penuh hormat. Agar orang-orang yang tidak mengerti hormat menarik diri bergaul dengan kita. Dan hanya orang-orang yang mengerti penghormat\an yang bergaul dengan kita.

Karena yang kita jadikan sahabat ada satu atau dua orang di antara mereka yang disiapkan Tuhan untuk mudah kita cintai dan mudah mencintai kita. Dalam sebuah pernikahan tidak melayani, itu bukan pernikahan. Karena bahasa cinta adalah pemberian, contoh saling menyapa, halo apa kabar. Seperti dikatakan oleh Khalil Gibran, berikan diri dan tingkatkan kualitas hubungan dengan memperbanyak pemberian. Indah sekali bila saling melayani. Karena hidup akan lebih menyenangkan.

Sebuah pernikahan menjadi kering apabila tidak saling melayani. Maka lakukan sesuatu untuk menyenangkannya. Jangan cepat menyalahkan. Koreksi diri terlebih dulu dan ikhlas melihat diri. Siapa tahu pasangan kita sebetulnya orang baik yang dikirimkan oleh Tuhan, tapi karena kemalasanku untuk tidak mengerti tentangnya.

Semua kehidupan yang baik adalah selalu kehidupan yang penuh cinta kasih, maka jangan berlama-lama dalam keadaan yang tidak baik. Orang yang berlama-lama dalam kehidupan tidak baik, lama kelamaan dan akhirnya dia akan menerima dan merasa pantas diperlakukan tidak baik. Jika ini terjadi hanya ada dua hal yang harus dilakukan, yakni; perbaiki diri dan tegas memilih dimana kita berdiri. Dengan cara kitu, kita akan berada dalam keseimbangan hidup. Maksudnya perbaiki diri, agar hidup kita akan lebih baik jika mau berupaya. Karena Tuhan menjamin hak hidup kita dan aku lebih baik kalau aku menjadi lebih baik.

Sedangkan tegas memilih di mana kita berdiri, karena kita dilahirkan untuk menjadi pribadi mulia. Pribadi yang tidak untuk menerima perendahan. Tegas berdiri di mana aku berdiri, ini tidak baik bagiku. Jadi berhati-hati lah terhadap upaya orang, untuk mengambil keuntungan dari selain hanya menjadi sahabat bagi jiwa kita. Senyum ikhlas dan jujur itu, jika ekspresi mata dan bibir seirama. Apakah mata Anda ikut tersenyum bersamaan dengan senyumnya bibir. Tetapi bila tersenyum matanya tidak bergerak, itu adalah orang palsu.


• Janganlah keinginanmu untuk menghamba kepada keinginanmu untuk dicintai, sementara mengabaikan hakmu untuk menjadi jiwa yang berbahagia. Untuk itu maka tegaslah dalam menentukan pilihan.

• Berikan diri dan tingkatkan kualitas hubungan dengan memperbanyak pemberian. Indah sekali bila saling melayani dan hidup akan lebih menyenangkan.

• Karena orang yang mencintai kita akan memperlakukan kita dengan penuh hormat. Untuk itu, kita yang harus belajar mengembalikan penghormatan itu dalam bentuk kasih sayang.



*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1100 (Januari 2011)

74. Jiwa yang Mudah Terluka

Sebagian besar dari jiwa-jiwa kita adalah jiwa yang mudah terluka. Namun, hati yang mudah terluka tidak sama dengan hati yang lemah. Lalu, bagaimana kita menggunakan lukanya hati bukan sebagai alasan untuk tenggelam dalam kesedihan, dan justru menjadikan diri kita pribadi yang patut diperhitungkan?

Kita sering mengatakan alamiah bahwa daun yang tidak terawat atau daun yang terekspos penyakit akan menjadi sakit. Alamiah juga kita menggunakan istilah manusiawi. Manusiawi bahwa kita lemah, kita lupa, kita salah, kita membuat kecerobohan dalam keputusan-keputusan kita.

Mengelola Lukanya Hati

Kata manusiawi kerap digunakan sebagai alasan untuk membenarkan kesalahan dan kelemahan. Padahal manusiawi juga bagi kita untuk menjadi pribadi yang hebat, yang kaya, yang mendamaikan orang lain, yang berwenang dan berpengaruh bagi kebaikan kehidupan sesama.

Maka marilah kita mengelola luka hati, bukan sebagai alasan untuk mengijinkan diri rendah dan tenggelam dalam penderitaan. Tetapi marilah kita menggunakan galaunya, pedihnya hati itu sebagai tenaga untuk mencapai kualitas kemanusiawian kita yang tertinggi. Marilah kita menjadi manusia baik yang secara manusiawi menjadi pribadi yang memastikan, bahwa semua ciptaan Tuhan terpelihara dengan baik dan indah kelestariannya.

Sebagai contoh, ada orang yang memilih membiarkan hatinya terluka dan mengurangi kualitas kehadirannya dalam kehidupan ini. Mengapa kita tidak memutuskan apapun rasa hati kita, kita tetap berpakaian sebaik mungkin, tampil sewangi mungkin, wajah seramah mungkin, menjabat tangan sehangat mungkin. Karena lukanya hati adalah urusan pribadi kita. Marilah mulai dari sekarang melihat bahwa yang disebut manusiawi, yang alamiah sebagai manusia bukan alasan untuk menerima kelemahan dan kekurangan, tetapi sebagai perintah untuk menghebatkan kehidupan.

Hati yang mudah terluka itu tidak identik dengan hati yang lemah. Kita disebut lemah apabila pelukaan hati itu kita gunakan untuk merendahkan diri kita dengan cara menyedihkan diri, lalu tenggelam dalam perasaan diperlakukan tidak adil, karena sebetulnya semua orang sedih itu sedang mengasihani diri sendiri. Yang menjadikan kita kuat adalah reaksi yang baik dalam pelukaan apapun. Orang yang tidak percaya diri, berarti orang yang memutuskan dirinya tidak bisa dititipi tugas memimpin kehidupannya sendiri.

Jadi mulai dari sekarang, bantu hati kita untuk percaya bahwa kita adalah pribadi yang tetap anggun, di dalam sebesar-besarnya masalah. Tetap gagah di dalam pelukaan yang seperti apapun. Tidak ada orang yang hatinya tidak mungkin terluka, nikmati luka itu, gemetarlah , menangislah dalam keadaan itu tapi tetap lakukan yang terbaik.

Kedewasaan Mengelola Hati
Sebagian dari kita sedang menunggu kepekaan yang diturunkan oleh Tuhan yang menjadikan kita siap untuk menjadi pribadi yang berpengaruh.

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa dalamnya laut bisa diduga, dalamnya hati siapa tahu. Tidak begitu lagi sekarang, karena mengukur dalamnya lautan itu terlalu lama. Tapi mengukur dalamnya hati itu hanya cukup memperhatikan perilaku karena perilaku bisa diamati sebentar.

Perhatikan saja, seseorang sedang bercerita yang ada angkanya apakah sekali dia ucapkan 8, maka 8 terus. Kemarin saya makan bersama 8 orang, setelah itu 9 orang, 11 orang. Berarti dia sudah berbohong. Perhatikan perilaku. Karena perilaku itu berbicara lebih keras daripada kata-kata.

Ada orang yang 30 tahun, tapi kedewasaan mentalnya seperti 50 tahun. Lantas, dipercaya untuk tugas-tugas yang bisa dipimpin oleh orang yang 30 tahun. Tapi ada orang umur 60 tahun, kedewasaan mental 26 tahun. Jadi pesannya bagi orang-orang yang sudah 50 tahun tetapi kedewasaan mentalnya masih belum sesuai. Tidak ada orang yang bisa selamat menua tanpa menua dalam kedewasaan mengelola hatinya.

Apa yang harus diubah? Sudut pandang. Ada halaman hitam, ada halaman kertas putih. Orang yang memilih melihat yang hitam, maka dia melihat hitam. Dunia ini bermacam-macam warna. Bagaimana kalau dari sekarang sikap diperbarui, yaitu tegas untuk mengatakan ini tidak akan membahagiakan untuk aku dengarkan. Ini pergaulan yang tidak akan menjadikanku pribadi yang gagah. Aku tidak akan ikuti.
Kalau kita bisa memilih jadi pribadi yang mandiri, yang tidak menunggu ditegakkan untuk tegak. Yang tidak menunggu, diikat supaya disiplin, tidak menunggu disirami supaya subur.

Mandiri untuk Kebaikan Hidup
Bagaimana kalau menjadi pribadi yang justru waktu sakit hati menegakkan diri, waktu kita lemah, menguatkan diri karena yang namanya pribadi kuat itu bukan karena tidak pernah lemah. Pribadi itu menjadi kuat karena menguatkan diri. Maka hati yang terluka menyembuhkan dirinya.

Ambil pelajaran dari tanaman di alam ini. Yang apapun dilakukan manusia atau apapun yang terjadi di alam, mereka bekerja keras untuk tumbuh. Kalau sakit mereka obati dirinya sendiri. Mereka tidak ke dokter seperti kita. Kalau mereka kekurangan air, mereka berusaha mengambil dari apapun yang ada.

Bagaimana kalau kita menjadi pribadi yang betul-betul mandiri bagi kebaikan hidup kita. Sebagian dari kita adalah jiwa-jiwa yang beruntung yang dilahirkan dari keluarga yang menuntun, diajar oleh guru-guru yang menunjukkan, dibangun, dibantu oleh orang-orang yang membesarkan. Seperti tanaman yang ditegakkan, diikat untuk dipastikan bahwa dia tumbuh tegak lurus dan gagah.

Tetapi ada yang lepas dari campur tangan orang-orang yang membimbing, sehingga walaupun dia tumbuh panjang tapi tidak mencapai ketinggian yang akan dicapai oleh orang-orang yang terdidik dengan baik.

Seperti Membanting Bola Bekel
Sebagian dari kita sedang menunggu kepekaan yang diturunkan oleh Tuhan yang menjadikannya kita siap untuk menjadi pribadi yang berpengaruh. Sebagian lagi sedang membangun kepantasan, untuk menjadi orang yang sesuai bagi tugas-tugas besar yang akan menjadikannya pribadi yang dikenali dengan kehidupan yang damai, sejahtera dan cemerlang.

Sebagian besar orang yang berhasil dan mencapai kebesaran hidup itu dulu adalah orang-orang yang pernah sangat terhina. Baik dihina oleh orang lain atau dihina oleh pendapatnya sendiri mengenai posisinya di dalam kehidupan.

Perasaan terhina itu seperti kekuatan yang membanting bola bekel ke lantai. Semakin keras penghinaan itu, semakin keras bantingan itu dalam kehidupan, semakin kita memiliki daya lenting yang naik. Mengapa tidak kita mengubah perasaan direndahkan atau rendah, menjadi kemarahan yang menjadikan kita menjadi pribadi yang hasilnya hebat sekali.

Terlalu hebat, untuk tidak diperhitungkan sebagai pribadi yang pantas bagi atasan atau organisasi kita, untuk mengubah semua peraturan dan menjadikan kita pribadi yang dikhususkan.

Waktu itu menyembuhkan segala sesuatu. Bagaimana kalau kita coba teknik itu di dalam menangani pelukaan hati. Hati kita dilukai, sakit, gemetar menahan reaksi tetapi kita memilih untuk menyibukkan diri, melakukan sesuatu yang menjadikan kita tidak bisa direndahkan lagi.

Kalau pangkat kita sudah tinggi, tidak banyak orang yang bisa merendahkan kita. Jadi bagaimana kalau waktu kita disakiti, kita terima bahwa ini karena aku tidak cukup berwibawa. Ini karena aku tidak cukup kuat, ini karena aku tidak cukup mampu.
Jadi kalau aku sibukkan diriku menjadi berwibawa, menjadi kuat dan mampu maka hatiku yang sakit itu akan menyembuhkan dirinya sendiri. Dan saat sembuh aku menjadi pribadi yang lebih kuat, yang tidak mengijinkan orang lain mengangguku. Jadi sibuk membangun kehidupan yang kuat supaya kita tidak terlena pada perasaan luka.

Tidak ada apapun yang terjadi tanpa pengetahuan dan ijin tuhan. Bahkan selembar daun jatuh pun atau yang saya petik, sudah diketahui Tuhan sebelum terjadi. Dan kalau sampai terjadi, berarti diijinkan. Itu bukan kekejaman kehidupan. Kalau kita difitnah, disalahkan, dituduh, atau didakwa. Bukan kesalahan kehidupan, itu diijinkan terjadi. Apapun yang terjadi diniatkan untuk memuliakan kita. Tuhan tidak berkonspirasi dengan para malaikat untuk mengerjai orang –orang tertentu. Jadi satu-satunya konspirasi yang harus kita yakini di langit sana adalah kemuliaan kita.

Apapun yang terjadi itu adalah bagi kemuliaan kita. Jadi begitu hati itu sakit, jangan lihat sakitnya. Tapi lihat alasan, mengapa saya disakitkan.
Yang pertama biasanya adalah menghindari keadaan yang menjadikan kita disakiti. Orang yang dikasari, biasanya memberikan ijin kepada orang lain untuk mengasari karena berbicara kasar. Pelajaran pertama dari sakitnya hati adalah mencegah keadaan, dimana kita bisa disakiti.

Membalas itu harus tetapi membalasnya harus lebih baik. Karena kalau kita disakiti kemudian membalas dengan cara yang sama, kita menjadi persis seperti orang yang melukai kita. Itu sebabnya kita itu berhak membalas kalau disakiti tapi akan lebih baik bagimu apabila memaafkan.

Eye Chatcer:

1. Hati yang mudah terluka itu tidak identik dengan hati yang lemah

2. Ada orang yang 30 tahun, tapi kedewasaan mentalnya seperti 50 tahun. Lantas, dipercaya untuk tugas-tugas yang bisa dipimpin oleh orang yang 30 tahun.

3. Sebagian besar orang yang berhasil dan mencapai kebesaran hidup itu dulu adalah orang-orang yang pernah sangat terhina. Baik dihina oleh orang lain atau dihina oleh pendapatnya sendiri mengenai posisinya di dalam kehidupan.



*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1099 (Januari 2011)

73. Ikhlas Meminta Kaya

Apabila Anda menginginkan kemampuan yang lebih besar untuk membiayai kehidupan yang memuliakan keluarga, namun Anda meragukan kemampuan Tuhan untuk memperkaya Anda, tetaplah bersama kami.
Supaya kita menjadi pribadi yang tidak lagi jengah meminta kepada Tuhan, yang telah memerintahkan kita untuk berharap dan meminta kepadaNy.
‘Saya tidak ingin kaya karena menurut saya kekayaan itu bukan hanya uang’.
Jika kita mengubah cara ini, menjadi saya ingin kaya karena menurut saya kekayaan itu tidak hanya uang. Itu artinya kita mengambil tanggung jawab pribadi untuk menjadi lebih sehat, damai, memuliakan kelurga dan sesama, melayani orang yang jujur, memilih orang yang jujur untuk naik, mewakili rakyat dengan amanah. Jadi kaya itu memang bukan hanya uang, maka kita harus jadi orang yang kaya raya.
Ikhlaslah memperbaiki kehidupan karena kekayaan itu istri yang cantik, anak-anak yang lucu, kesehatan yang dimiliki. Dengan itu kita menjadi kaya tanpa harus tambah harta. Dan itu sangat mendamaikan.
Siapa yang memerintahkan hanya berharaplah kamu padaKu? Hanya memintalah kamu kepadaKu? Apakah itu maksudnya minta kecil? Apakah betul Tuhan maha kaya? Apakah betul Tuhan maha pemurah? Apakah betul Tuhan maha mendengar permintaan? Terus kenapa mintanya kecil? Berarti ada ketidakikhlasan menjadikan Tuhan sebagai tempat meminta. Berarti kita menakar, membatasi kewenangan Tuhan untuk memberi.
Yuk, kita betul-betul ikhlas minta pada Tuhan. Tuhan maha kaya, maha mendengar semua permintaan, maha pemurah dan maha memantaskan, memuliakan, menjadikan. Orang yang tadinya tidak pantas, kalau permintaannya disetujui, dipantaskan sebelum diberi.

Jangan Menutup Pintu Kebaikan
Banyak orang tidak memulai rencana usaha, sampai semuanya aman dan pasti. Orang-orang yang membutuhkan semuanya terjamin sebelum memulai, tidak membutuhkan Tuhan, karena Tuhan berperan menjadikan yang tadinya tidak mungkin, mungkin. Yang tadinya tidak mampu dilakukan, menjadi mampu karena dimampukan.
Apakah kalau kita berdoa, kita meminta sesuatu yang mungkin atau yang tidak mungkin? Yang mungkin dicapai, apakah perlu Tuhan untuk membantu? Tidak. Jadi sudah kelihatan kalau berdoa itu harus yang sekarang kelihatannya tidak mungkin. Bukan yang tidak mungkin, melainkan yang sekarang kelihatannya tidak mungkin.
Jangan terpaku pada kata tidak mungkin, karena kita tumbuh. Kalau meminta sesuatu, berdoa kepada Tuhan atau mengupayakan, upayakan yang sekarang tidak kelihatan bisa dicapai. Itu sebabnya kita harus tumbuh, belajar dan membangun hubungan yang baik karena kekuatan itu ada 2 paruh. Separuh ada di kita dan separuh lagi ada di bantuan, yakni di orang lain.
Jarang sekali Tuhan campur tangan langsung. Itu sebabnya kita diharuskan bergaul dalam silaturahim. Bantuan itu dari orang lain. Maka saya heran kalau ada orang berencana kaya tapi kasar pada orang. Itu kan menutup masuknya pintu-pintu kebaikan. Jadi, kalau meminta, berdoa kepada Tuhan yang maha memungkinkan itu, mintalah hal-hal yang sekarang kelihatannya tidak mungkin karena campur tangan Tuhan dimulai saat upaya terbaik kita selesai.

Harta Penyebab Kemuliaan
Apakah betul Tuhan maha adil? Betul. Waktu kita dilahirkan ke dunia ini, apakah kita dilahirkan sama? Tidak. Apakah kita dilahirkan seimbang? Ya. Tuhan maha adil, maka kita dilahirkan seimbang. Tidak ada orang yang lebih atau kurang daripada kita. Yang kurang di kita ada kelebihannya di tempat lain, begitu juga apa yang ada di kita, belum tentu dimiliki orang lain.
Masalahnya kita tumbuh menua dan belum tentu membangun nilai. Itu sebabnya sekolah, belajar, mendengarkan nasihat orang tua itu menjadikan orang ada yang tumbuh menjadi 10 ribu, ada yang kurang 60 karena banyak kredit yang digunakan, ada yang 500, ada 74 juta. Maka, pertumbuhan nilai kita itu tanggung jawab pribadi.
Kalau saya sudah kerja keras, tapi masih tetap 100? Belum kelihatan padahal saya sudah menggunakan semua cara golden ways? Karena dia tidak tahu jika dia sedang membesarkan anak yang nilainya 1 trilyun. Karena keberhasilan itu bukan hanya terjadi di musim kita, melainkan anak ataupun cucu kita. Tuhan maha adil, itu sebabnya kita butuh beriman untuk menjadi ikhlas dengan apapun keadaan kita, seberapa besar permintaan kita, lalu hidup sebagai pribadi yang damai.
Jika Anda diberikan satu permintaan yang pasti akan dikabulkan, apa yang akan anda minta? Harta, kedudukan tinggi atau ilmu? Di dalam ilmu pengetahuan, yang berlaku adalah ilmu itu sendiri. Orang kaya itu banyak hartanya, termasuk ilmu. Jadi, kenapa minta yang sudah ada di dalam harta? Kemampuan imajinasi termasuk kekayaan, harta. Sebagian orang memiliki kemampuan yang hebat sekali mengimajinasikan keberhasilannya, tapi tidak menggunakan imajinasinya untuk membayangkan proses berhasilnya. Yang dibayangkan hanya kaya, tapi tidak dibayangkan bagaimana dia menjadi pribadi yang anggun, yang berpengaruh, berpengetahuan, proses sekolahnya, proses berdagangnya, proses disetujui. Padahal itu adalah harta. Jadi, kalau kita ikhlas minta kaya, mintalah harta yang menjadi penyebab kemuliaan, bukan hanya uang.

Harta dan Jiwa Tak Terpisahkan
Sebuah negara tidak bisa kuat kalau sebagian besar penduduknya adalah pegawai. Sebuah negara baru hebat kalau sebagian besar penduduknya adalah pengusaha, wirasusaha, berdagang kecil-kecilan tapi punya potensi besar. Kalau gaji seorang karyawan 2.345.980 rupiah, yang menetapkan angka ini siapa? Atasan.
Tapi, apakah Tuhan tahu bahwa angka ini akan keluar sebagai gaji Anda bulan ini? Tidak ada apapun bisa terjadi tanpa ijin Tuhan, itu artinya angka ini sudah diijinkan Tuhan. Sebetulnya, final approval gaji kita di langit, terus kalau gaji kita kurang, kenapa marah sama orang? Kalau orang gajinya kurang, itu karena dia tidak meminta pada Tuhan angka yang jelas. Jadi, mintalah gaji yang jelas, mintalah rejeki yang jelas pada Tuhan.
Ikhlas adalah menerima Tuhan dengan segala kebenarannya, tidak bertanya lagi. Siapa yang bilang bahwa hidup ibadah itu tanpa pamrih? Karena pamrih kita itu adalah dicintai Tuhan. Perintah Tuhan adalah: Hanya berharaplah kamu kepadaKu, hanya memintalah kamu kepadaKu. Itu pamrihnya, yakni berlaku taat, menghindari yang dilarang supaya dikabulkan. Itulah mengapa pamrihnya harus diperbaiki karena semua dalam kehidupan ini ada pamrihnya. Dan pamrihnya adalah kepada Tuhan.
Harta jangan dipisahkan dari jiwa. Banyak orang bilang aku tidak perlu kaya harta, asal kaya jiwa. Padahal jiwa yang damai itu harta, nama yang baik itu harta. Kebaikan yang kita lakukan tidak selesai sampai kita meninggal dan diteruskan oleh penerus kita, sampai nama kita dielu-elukan oleh kaum setelah itu, itulah harta. Jangan lagi memisahkan harta dan jiwa. Jiwa yang damai dan tenang itu adalah harta. Kita ingin dikayakan oleh Tuhan, maka ikhlaslah.

Rejeki dari Sebab Akibat
Rejeki adalah sistem sebab akibat, yang sebabnya harus jelas tapi akibatnya sebagian besar gaib. Sebabnya harus jelas yakni pandai, jujur, rajin, berdagang. Nah akibatnya, betul-betul terserah Tuhan. Pengisi antara yang pasti dengan yang gaib disebut iman. Hanya orang yang beriman yang sabar, menanti sambungnya upaya yang pasti dengan hadiah yang namanya rejeki.
Orang yang tidak damai dalam kehdiupannya, harus melihat dirinya sebagai sebab, karena semua keadaan adalah sama dengan akibat.
Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan itu untuk dirinya. Kalau dia melakukan keburukan, maka keburukan untuk dirinya. Yang kasihan adalah orang yang baik tidak tahu melakukan yang tidak baik. Orang-orang ini adalah orang baik yang sering bertanya kok ada orang baik hidupnya belum baik? Karena dia orang baik yang tidak tahu bahwa yang dilakukannya tidak baik. Berdoa, sembahyang, puasa, tapi mengharapkan rejeki dari misalnya saja kotoran hewan atau air cucian. Lalu Tuhan bilang, lho kok kamu gantikan Aku dengan itu? Kamu tanya pada semua yang kamu gunakan sebagai penggantiKu, apakah mereka punya rejeki? Banyak sekali orang baik yang tidak tahu jika yang dilakukannya itu membatalkan keimanannya. Sehingga kalau kita percaya bahwa rejeki adalah hukum sebab dan akibat, lihatlah kualitas hidup kita sebagai akibat. Sebabnya itu kan jelas sekali, yakni sesuatu yang kita lakukan. Mudah sekali kita memperbaiki rejeki kalau kita ikhlas memperbaiki kita sebagai penyebab dari keadaan itu.
Kepandaian untuk menjadi jiwa yang semua harapannya dipenuhi Tuhan, hanya mungkin apabila harapan Tuhan juga kita penuhi. Maka janganlah kita mengabaikan yang diharapkan Tuhan, lalu mengharapkan apa yang kita harapkan dipenuhi. Kepandaian sedikit hubungannya dengan keberhasilan. Yang pasti ada hubungannya dengan keberhasilan adalah penggunaan apapun yang sudah dimiliki. Ini namanya ikhlas. Keberhasilan dimulai dari keadaan kita sekarang, hari ini. Ikhlas itu menggunakan yang sudah ada pada dirinya sebagai alat yang tadinya dilihat tidak mungkin.

Eyecahtcher:
Jangan menakar yang kita minta dan membatasi kemampuan Tuhan untuk memantaskan kita menerima yang kita minta, karena kita sebetulnya hanya sebesar yang kita minta.

Orang yang minta kecil tidak harus melakukan sesuatu yang besar, tidak harus bersabar untuk cobaan besar. Maka memintalah, jadikanlah aku kuat, pandai, berpengaruh, kaya dengan uang.

Jadilah orang yang pantas bagi sebesar-besarnya permintaan, karena kita bertuhan, pada sebesar-besarnya, semahal-mahalnya Tuhan.


*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1098 (Januari 2011)

72. Harga Sebuah Kejujuran

Jangan menukar kejujuran dengan harga murah. Karena kejujuran itu sederhana. Dan kejujuran merupakan bahasa paling mudah menilai seseorang.
Mengawali 2011, kejujuran menjadi topik hangat diperbincangkan. Karena dengan kejujuran memberi dampak luas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Betapa pentingnya arti dari sebuah kejujuran. Karena dengan kejujuran itu umurnya panjang.
Orang jujur mudah ditolong. Karena hati orang jujur menyampaikan sinyal ke hati orang lain tanpa mengucap kata. Sesama hati akan saling berbicara dan memahami. Jangan kuatir untuk selalu menjadi orang jujur. Yakinilah kebaikan rencana Tuhan bagi Anda. Karena orang jujur, isi hati dan pemikirannya, mudah memperoleh pertolongan.

Tanggungjawab dengan Kejujuran
Seorang anak yang sering dipeluk ibunya akan tumbuh lebih sehat. Dekapan seorang ibu sambil membisikan kata-kata, membuat si anak lebih jujur dengan masa depannya.
Kejujuran membawa pada kehidupan yang lebih baik. Kita semua perlu belajar untuk lebih jujur dan terbuka. Katakanlah kejujuran meskipun hal tersebut pahit. Jika berbicara jujur itu, selalu sederhana. Sebab ia memiliki tanggungjawab dengan kejujurannya.
Kalau ada yang mengatakan,”Kalau boleh saya jujur,” maka sebenarnya dirinya tidak jujur. Kejujuran itu tidak membutuhkan bahasa penghias untuk mengungkapkan kejujurannya.
Hormatlah pada orang yang jujur apapun kekurangannya. Meski kejujuran hanya menyakitkan bagi mereka yang mengabaikannya. Dalam hal ini dibutuhkan keikhlasan untuk menerima arah kejujuran.
Apakah saat ini kita berada di lingkungan yang tidak menerima kejujuran, atau yang tidak memperbolehkan kita untuk jujur? Bila iya, segeralah ambil tindakan. Pilihan ada di tangan kita. Melangkah mendekati atau menjauhi kebaikan yang adalah buah dari kejujuran.

Kualitas Kujujuran Itu
Orang sukses adalah mereka yang memiliki kejujuran terhadap diri sendiri. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah berpura-pura untuk terlihat baik di depan orang lain.

Bahwa kejujuran adalah kualitas yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain. Kualitas yang membedakan Anda selangkah lebih baik. Untuk itu, utamakan kejujuran dengan cara penyampaian baik dan menjunjung sikap sopan. Orang jujur harus pandai menyampaikan kejujurannya.
Tidak ada efek buruk dari kejujuran. Yang menjadikan buruk adalah cara menyampaikannya. Periksa kembali cara kita menyampaikan. Namun jangan kurangi kejujurannya.
Ternyata kejujuran itu indah sekali. Kejujuran tidak pernah buruk. Cara menyampaikan kejujuran tersebut harus dengan sederhana namun cerdas. Sehingga dampak kejujuran terasa manfaatnya.
Kepemimpinan bisa dilihat dari kejujurannya. Karena kejujuran adalah pembentuk dari apapun. Termasuk membentuk si pemimpin itu sendiri. Pemimpin harus memulai nilai-nilai kejujurannya. Sehingga, ia akan berlaku adil kepada siapapun.
Sekecil apapun kebohongan, terlalu berat risiko yang bakal dihadapi. Ia akan tetap jatuh dan tidak kuat menutupi kebohongannya. Dari bohong kecil akan ke bohong yang lebih besar. Kebohongan pertama untuk melakukan kebohongan hal yg kedua dan seterusnya. Jika Anda ingin kehidupan berlaku jujur kepada Anda, maka berlakulah jujur kepada kehidupan.

Segera Jujur
Ada hal yang membedakan benar dan baik. Kalau benar maka tidak bertentangan dengan ketetapan Tuhan. Sedangkan baik hanya berupa interprestasi kita dan rasa hormat pada orang lain. Lalu, bagaimana memperoleh kejujuran ?
Jawabannya, tegaslah dengan semua yang menghentikan kita untuk tidak jujur. Sebab kejujuran harus dimulai saat ini juga.
Orang dikenal bukan dari apa yang mengawalinya. Namun dari yang diselesaikannya. Segeralah berbuat jujur dan lihatlah apa yang terjadi.
Jangan menukar kejujuran dengan harga murah. Apalagi menukar dengan pemberian Tuhan pada kita. Karena tidak sebanding dengan pemberian Tuhan yang terlalu besar dengan ukuran pembanding untuk sesama manusia.
Untuk menjadi pribadi jujur, diperlukan pendidikan bagus. Ada yang berpendidikan tapi tidak jujur ? Maka orang itu, belum mengenal dirinya sendiri. Mereka yang tidak jujur harus melihat lagi apakah dia yakin dengan jalan yang dipilih.
Jalan ke neraka licin dibanding ke Surga. Makanya orang suka jalan seperti itu. Bila dibingungkan oleh contoh atau kenyataan yang tidak baik, kembalilah ke hal yang utama, yaitu kejujuran. Karena kejujuran adalah akibat dari keimanan dari kepercayaan.
Kebahagiaan adalah kegembiraan dalam rasa damai yang penuh kesyukuran. Anda mengurangi salah satunya hanya akan membuat Anda tidak bahagia. Hanya orang baik dan jujur yang bisa berbahagia. Orang baik yang miskin adalah orang kaya yang uangnya sedikit. Sedangkan orang kaya yang tidak jujur, adalah orang miskin yang uangnya banyak.

Eyecatcher :
• Orang sukses adalah mereka yang memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, tidak pernah berpura-pura untuk terlihat baik di depan orang lain.

• Utamakan kejujuran dengan cara penyampaian baik dan menjunjung sikap sopan. Orang jujur harus pandai menyampaikan kejujurannya.

• Orang dikenal bukan dari apa yang mengawalinya namun dari yang diselesaikannya. Segeralah berbuat jujur dan lihatlah apa yang terjadi.

• Kebohongan pertama untuk melakukan kebohongan hal yang kedua dan seterusnya. Jika Anda ingin kehidupan berlaku jujur kepada Anda, maka berlakulah jujur kepada kehidupan.



Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1097 (Januari 2011)

71. Stres yang Indah

Tidak ada orang yang berhasil dalam hidupnya tanpa sederajat ketegangan (stress). Padahal keadaan tegang ini seharusnya melejitkan ke sisi – sisi yang baik. Namun dalam banyak kenyataan kehidupan, justru melejitkan ke sisi – sisi yang mengasihani diri sendiri dan melihat diri sebagai korban.

Seandainya kita tidak memiliki kecenderungan membandingkan diri kita dengan orang lain, kita tidak akan stress. Secara alamiah kita memiliki kecenderungan membandingkan diri kita dengan orang lain. Misalnya, Dia kok tidak pandai, tetapi pangkatnya tinggi, atau Dia tidak tampan, kok punya istri cantik, dan sebagainya.
Karena sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, membuat kita melihat diri sendiri tidak sesuai. Contohnya, mengapa ada orang yang demikian gembira dalam kesibukannya dan gampang berhasil, sedangkan kita lama dan sibuk bekerja tetapi sulit berhasil. Akibatnya kita sibuk membandingkan diri kita dengan orang tadi. Semakin kita berpendapat bahwa hidup ini tidak adil, semakin kita tidak melihat perlunya memperbaiki diri, dan semakin kita akan stres.
Padahal stress itu diperlukan untuk menyemangati hidup kita. Agar stres kita produktif, maka harus diperhatikan proses yang membuat kita stres. Yakni dengan memperhatikan hasil yang dianggap tidak adil itu. Maka perhatikanlah prosesnya, jangan bandingkan hasilnya. Tirulah proses – proses yang digunakan oleh orang lain dan terbukti berhasil.
Berfokuslah pada proses. Jangan bandingkan anda dengan orang lain dalam hasil. Hadiah terbaik dari orang yang melakukan kebaikan adalah kebaikan. Tidak ada diantara kita yang hidupnya baik, yang tidak sibuk dalam kegiatan yang produktif. Orang yang tidak menyediakan tempat dalam hidupnya untuk kebaikan, maka hidupnya akan diisi dengan keburukan.

Tegas pada Niatan
Ada dua langkah untuk membangun jiwa yang besar, yang bertujuan membesarkan hati. Langkah pertama yakni sikapi yang kecil sebagai yang kecil. Banyak orang yang membesar-besarkan hal-hal yang sebenarnya kecil. Bagaimana mungkin orang hidupnya baik, kalau menyikapi hal kecil seperti hal yang besar. Sedangkan langkah kedua, sikapi yang besar sebagai hal yang besar.
Karena hidup itu sederhana, tidak ada niatan Tuhan kecuali memuliakan kita. Ikhaslah untuk menjadi pribadi yang menggunakan sekecil-kecilnya tenaga untuk sekecil-kecilnya urusan. Dan menjadi pribadi yang menggunakan sebesar-besarnya tenaga kepada sebesar-besarnya urusan.
Gunakan tenaga dan waktu sekecil mungkin untuk urusan yang kecil, lalu curahkan tenaga dan waktu sebesar-besarnya untuk yang membesarkan kehidupan.
Maka hidup ini akan menjadi lebih indah apabila kita melihat satu sama lain sebagai pemulia kehidupan. Tidak boleh satu bagian mengharuskan bagian lainnya supaya mengalah, untuk dia menjadi lebih hebat. Atau tidak boleh seseorang itu mengalah, hanya supaya hidupnya damai.
Jadikan diri kita ikhlas. Karena orang ikhlas tanpa tahu akan jatuh di mana. Dengan ikhlasan itu, biarlah Tuhan yang menempatkan urusanNya. Kita harus tegas pada niatan yang baik bagi diri kita. Dan kita harus yakin bahwa keberanian paling hebat adalah keikhlasan.
Dalam hal ini, memanah yang tepat jangan dihitung dari kesalahannya menghitung. Seberapa banyak kita menghitung kehidupan, sementara Tuhan sendiri tidak menghitung jaminanNya. Untuk hidup yang lebih baik, jangan menghitung – hitung kehidupan. Kesalahan menghitung hanya datang kepada yang menghitung. Dan kehidupan itu yang disebut ikhlas adalah yang tidak memperhitungkan jaminan Tuhan.

Perlu Pemaksa
Ada pertanyaan di Facebook mari kita bahas. Pertanyaannya, kapan ada keajabain untukku, sementara kebahagiaan selalu jauh ?
Di sini, ada kesan menyerah. Padahal ada konsep dan keajaiban yang besar. Orang ini harus menemukan PEMAKSA, untuk hidupnya lebih baik
Kita membutuhkan pemaksa. Mulai kita bangun tidur sampai tidur lagi. mau bangun tidur, mau mandi, mau kerja, berhubungan ramah dengan orang lain dan sebagainya.
Seandainya kita bisa tegas memaksa diri kita tanpa harus ditemani ‘mahluk ghaib’ yang bisa memaksa, seperti apakah kita ? Setiap hari hidup kita rata-rata hidup di bawah potensinya.
Seperti diperoleh dari perolehan poling ini. Ada jawaban A B dan C. Pertanyaannya anda dan bos anda di undang ke rumah duta besar. Lalu boss anda menjatuhkan guci mahal. Lalu bagaimana sikap anda dari tiga pilihan yang disediakan.
Jawaban A, anda mengakui yang melakukan kesalahan namun tidak mau mengganti kerusakan. Jawaban B, anda berterus terang kalau bos anda yang melakukan kesalahan. Sedang jawaban C, anda beranggapan pihak lain yang melakukannya. Yang pilih jawaban A sebesar 13 persen, jawaban B 78 persen, dan 9 persen untuk jawaban C.
Ketiga jawaban memberi penilaian masing – masing. Tapi jawaban A dan C justru memberi risiko besar untuk anda maupun perusahaan. Sedang jawaban B lebih tepat untuk hidup anda. Memilih yang benar walau risikonya ada. Lebih baik, akui kesalahan meski pahit.

Pola Sikap, Pikiran, Tindakan
Ada tiga hal penting dalam hidup ini. Agar keluar dari kesulitan dalam hidup ini, maka terapkan pola: SIKAP, PIKIRAN dan TINDAKAN. Kenalin pola sederhananya agar keputusan bisa diambil dan memperoleh jalan keluar mengatasi kesulitan.
Seseorang itu hidupnya sulit karena pola-pola yang digunakannya. Ia tidak mungkin bisa keluar dari kesulitan kalau tidak memperbaharui pola sikap, pola pikir dan pola tindakannya.
Jadi orang yang stres dalam kehidupan yang tidak produktif itu, karena Ia menggunakan pola yang sama untuk melemahkan dirinya. Kemudian teriak-teriak untuk bisa keluar dengan pola yang sama itu. Maka sederhanakan polanya, lalu ikhlaslah mengamati pola yang ada ketika anda mengambil keputusan mengenai sikap, pikiran dan tindakan.
Mulai dari sekarang, hormati stres dalam hidup anda, gunakan dari kesedihan dan kegalauan anda, untuk menjadikan diri anda lebih disukai, lebih diterima, lebih dipercaya oleh lingkungan. Jadilah pribadi yang lebih dipercaya, lalu perhatikan apa yang terjadi.
Terkadang kita sudah tahu apa yang harus dilakukan, tetapi tidak mau melakukan. Maka, lakukan yang harus dilakukan, dan jangan lakukan yang tidak boleh dilakukan.


Eyecatcher :
• Orang yang tidak menyediakan tempat dalam hidupnya untuk kebaikan, maka hidupnya akan diisi dengan keburukan.

• Gunakan tenaga dan waktu sekecil mungkin untuk urusan yang kecil, lalu curahkan tenaga dan waktu sebesar-besarnya untuk yang membesarkan kehidupan.

• Terkadang kita sudah tahu apa yang harus dilakukan, tetapi tidak mau melakukan. Maka, lakukan yang harus dilakukan, dan jangan lakukan yang tidak boleh dilakukan.


*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1095 (Januari 2011)

70. Berdamai dengan Masa Lalu

Banyak sekali orang yang sekarang hidupnya sedang tidak damai, yang memarahi diri sendiri, yang sering menyesal mengapa melakukan hal-hal yang diketahuinya tidak boleh dilakukan.

Kalau kita mudah marah kepada seseorang, berarti kita memperlakukannya sebagai seonggok ingatan tidak baik. Kalau ada suami mudah marah pada istrinya, padahal kesalahannya sederhana, berarti dia telah melihat itu sebagai sekumpulan ingatan buruk. Atau istri yang mudah marah pada suami, karena dia menyesali masa lalu suaminya, meskipun ia sekarang orang baik.
Dan banyak orang yang menggunakan ingatan sebagai cara menuntut dirinya dalam kehidupan sekarang. Waktu itu ditenagai oleh emosi. Coba ingat suatu waktu di masa lalu, tapi tidak mengingatnya dengan emosi.

Kejahatan untuk Melindungi Diri
Ada yang mengatakan bahwa kebaikan dan kebenaran itu relatif. Lihat bagaimana kadang-kadang pemimpin membiarkan terjadinya kejahatan untuk melindungi dirinya. Ini berarti yang benar bagi yang berkuasa, bukan yang benar bagi Tuhan.
Kalau Anda menonton film My Name is Khan, hanya ada dua macam orang di dunia ini, yaitu orang baik dan orang jahat. Orang baik melakukan hal-hal yang baik, orang jahat melakukan hal-hal jahat. Tetapi ada yang lebih jahat daripada orang jahat, yakni orang munafik. Karena dia adalah orang jahat yang menggunakan kebaikan untuk menipu orang lain.
Tidak ada orang yang sekarang tidak bahagia, yang ketidakbahagiaannya tidak bersumber dari tidak rukunnya keluarga. Baik sebagai anak maupun orang tua. Tidak ada ketidakbahagiaan yang tidak bersumber dari tidak baiknya kepemimpinan dan pengelolaan keluarga. Dan yang paling bertanggung jawab bagi kualitas keluarga adalah suami dan istri.
Jika ingin didengar, bicaralah pada pasangan tapi jangan terdengar seperti perintah, tapi bicaralah sehingga terdengar seperti permintaan. Keluarga yang dalam perkataannya banyak kata ‘tetapi’, adalah keluarga yang menyimpan potensi pertengkaran besar. Jadi mulai sekarang kalau pasangan mengatakan sesuatu, sambutlah dengan positif. Sebetulnya tidak ada masalah keluarga atau Negara sekalipun yang tidak dapat diselesaikan dengan berbicara.

Pembelajaran Masa lalu untuk Masa Kini
Tuhanpun memiliki sistem perekrutan. Tuhan merekrut kita salah satunya dengan kesukaan. Tidak mungkin seseorang bertahan lama dalam karirnya, kalau ia tidak menemukan kegembiraan dalam melakukannya. Ini baru suka, belum kecintaan. Hati-hati dalam mengabaikan perasaan baik. Karena itu cara Tuhan memberitahu kita, untuk berfokus pada sesuatu yang kita sukai dan cintai.
Jangan sepelekan kecintaan, karena itu dibangun oleh kewenangan Tuhan yang menyentuh hati Anda. Dan mampu membuat Anda secara tidak logis mengenali seseorang atau sesuatu untuk Anda cintai. Jadi utamakanlah gerakan badan, pikiran dan perasaan yang mengikuti kecintaan. Karena dengan begitu ada pemberitahuan mengenai tugas kita dalam kehidupan.
Yang muda sering sekali membiarkan bayangan-bayangan kepalanya yang kebetulan tidak disukai Tuhan. Berarti kalau kita mau berdamai dengan masa lalu, gunakan pelajaran masa lalu itu untuk memperbaiki masa kini. Jangan menggunakan cara-cara yang sama yang pernah membuat kita menyesal di masa lalu itu, untuk menjadi pribadi yang menyesalkan hari ini di masa depan. Maka taruhlah nilai-nilai baik dalam pilihan-pilihan Anda, karena sebetulnya kita sedang membangun ingatan-ingatan baik di masa depan.

Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Kita semua memiliki masa lalu yang kita bawa sampai ke masa kini. Sebagian dari kita membawa puing-puing kenangan di masa lalu sebagai penghalang langkahnya hari ini. Bagaimana kalau kita pikirkan logika yang sederhana ini, tidak ada yang bisa kita lakukan hari ini yang bisa mengubah apapun di masa lalu. Tetapi perasaan bersalah di masa lalu itu telah menjadikan kita pribadi yang lebih baik.
Jadi bagaimana kalau kita pilih dua tindakan sederhana, yang pertama, mengambil pelajaran dari kesalahan kita di masa lalu, tetapi meninggalkan sakit hati kita. Sehingga jangan ingat-ingat sakitnya tetapi jangan lupakan pelajarannya.
Yang kedua, karena setiap saat kita sedang membangun kenangan, pastikan orang yang Anda temui nanti mengingat Anda dengan baik. Pastikan yang Anda lakukan, yang Anda pikirkan dan yang Anda rasakan membuat Anda nanti menjadi pribadi yang bangga dengan diri Anda sendiri.
Orang yang bangga terhadap dirinya sendiri, maka di masa datang dia akan menjadi pribadi yang mensyukuri dirinya saat ini. Jadi karena kita tidak mungkin melupakan masa lalu, karena untuk melupakannya kita harus mengingat lagi, maka berfokuslah pada kualitas yang kita lakukan hari ini. Agar hari ini menjadi masa lalu yang baik bagi masa depan kita.

Tidak ada orang yang sekarang tidak bahagia, yang ketidakbahagiaannya tidak bersumber dari tidak rukunnya keluarga

Bicaralah pada pasangan tapi jangan terdengar seperti perintah, tapi bicaralah sehingga terdengar seperti permintaan

Gunakan pelajaran masa lalu itu untuk memperbaiki masa kini

Masa depan yang lebih baik itu lebih penting, daripada kesenangan sementara yang dapat menjadikan Anda tidak dihormati oleh orang lain.

Tidak ada yang bisa kita lakukan hari ini, yang bisa mengubah apapun di masa lalu



*Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1095 (19 Desember 2010)

69. Attractive Self

Kecantikan atau ketampanan tidak menjamin keberhasilan jangka panjang. Sehingga apabila kita bisa secara sadar membangun kualitas yang bernama daya tarik, mudah-mudahan kualitas lain akan ikut tertarik dan itu terjadi di dalam komando kita. Sehingga kita bisa dipercayakan mengelola program-program besar untuk membaikkan kehidupan sesama.

Pribadi yang menarik adalah yang tertarik pada hal yang menarik bagi banyak orang. Jadi semakin muda kita, maka harus melakukan sesuatu yang menarik bagi banyak orang. Pribadi yang menarik ini membangun ketertarikan melayani banyak orang, karena kita semua sebetulnya adalah pelayan. Berarti orang yang menarik adalah orang yang sejak muda mulai membangun kualitas pribadi yang bisa menguntungkan orang lain. Yang kita miliki tidak lebih penting dari pada yang bisa kita sumbangkan bagi orang lain.

xxxxxxxxxxxxx
Orang yang menarik adalah orang yang tertarik pada kita. Jadi kalau Anda mau diperhatikan orang, jadilah orang yang memperhatikan orang lain. Masalah dalam banyak jiwa adalah keinginan untuk diperhatikan. Contoh, anak-anak yang nakal berarti kurang diperhatikan, perhatikan pejabat-pejabat yang korup berarti kurang diperhatikan. Jadi kalau ada masalah, seringnya karena kurangnya perhatian.
Masalah berikutnya adalah kurangnya dihormati. Menghormati berarti mengizinkan orang lain salah, jangan langsung membantah pendapat orang. Ketiga, menggembirakan orang lain. Banyak sekali hubungan suami dan istri, hubungan orang tua dan anak, tidak lagi saling memuji. Kalau kita membakatkan diri menggembirakan orang lain, maka jika orang sedang bersedih pasti akan mengingat kita. Sampai suatu saat ketika nama kita disebut pun mereka sudah mulai merasa gembira.
Berikutnya, mendorong orang lain. Banyak dari kita yang butuh dorongan. Yang terakhir menguatkan orang lain. Kalau sudah bisa menjalankan 5 hal tersebut, maka Anda diwajibkan untuk hadir dalam kehidupan orang lain.

Anda akan menjadi pribadi yang dihargai dan tidak terlupakan, jika Anda menjadikan kehadiran Anda sebuah keuntungan bagi orang lain. Aroma pribadi yang menarik itu bukan parfum, melainkan potensi untuk menguntungkan orang lain. Jadi jangan takut-takuti diri untuk menjadi pribadi yang berhasil dulu, santai saja. Untuk berhasil tidak harus berhasil dulu. Untuk menjadi pribadi yang berhasil dimulai dari pribadi yang menjanjikan keuntungan.
Orang menilai kita dari janji yang bisa kita berikan. Orang juga menilai tampilan kita. Dan 90% alasan keberhasilan pribadi datang dari penampilan. Jadi jangan sembarangan berpakaian, tidak harus mahal, tetapi matching. Jadilah pribadi yang baru dilihat saja orang sudah suka.
Kita sering mendengar kalimat ‘be your self’. ‘Be your self’ itu tidak kaku, tidak statis, itu berarti ‘be my new self’. Kalau Anda mau setia pada diri, maka setialah pada pertumbuhan diri, jangan menolak berubah, jangan suka membantah.

xxxxxxx
Kita semua ingin ditempatkan di tempat-tempat yang baik, di tempat-tempat yang naik. Jika Anda berperan bagi kebaikan kehidupan orang lain, Anda akan didudukkan di tempat-tempat yang baik. Jadi kalau kita memilih pekerjaan, jangan pilih yang hanya Anda sukai, tapi yang juga berperan bagi kehidupan orang lain. Bangunlah daya tarik karena Anda tertarik bagi keberhasilan orang lain.
Jadi kalau mau menjadi pribadi yang ditempatkan di tempat-tempat yang baik, berharapan baiklah bagi kebaikan orang, upayakan bantuan, dan tertariklah pada cara-cara untuk membuat mereka naik. Kalau kita berperan bagi kebaikan orang lain, hidup kita bisa ikhlas.
Ada satu kata yang sangat indah, yang kalau kita tidak ikhlas berfokus, Tuhan akan berikan ini pada kita. Kata itu bernama terpaksa. Punya kepandaian tidak digunakan, punya tangan terampil untuk melukis tidak digunakan, punya kaki yang bagus untuk lari tidak digunakan, dan banyak lagi orang yang tidak menggunakan kualitas yang ada pada dirinya karena dia masih belum fokus. Jadi ilmunya adalah ikhlas. Tetapi banyak orang hidupnya berfokus pada yang sudah terjadi, lalu mengharap yang terjadi tidak pernah terjadi. Lalu lupa meneruskan kehidupan dengan kekuatan yang ada. Jadi kalau sudah terjadi maka ikhlaskan lah. Dan bagi yang belum terjadi jangan pernah ikhlaskan.

xxxxxxxxxxxx
Orang yang tertarik menjadikan dirinya penjawab bagi doa orang lain akan ditenagai oleh Tuhan. Ada orang yang berdoa pada Tuhan bahwa rezekinya kurang, lalu ada orang yang tertarik membantu Tuhan untuk meringankan rezeki orang itu, dari mana uangnya? Dari Tuhan. Dompet yang dikurangi isinya untuk membantu orang lain itu merupakan bagian dari bejana berhubungan dengan rezeki dari langit. Namun jangan membantu orang lain karena mau dapat banyak, itu namanya tidak ikhlas.
Jika orang yang mau menjadikan dirinya pribadi yang besar dalam kehidupan, maka tertariklah untuk membesarkan orang lain. Orang yang ingin membantu orang lain berbahagia, otomatis memiliki kualitas-kualitas kepribadian yang berbahagia. Jadi ketertarikan itu bukan hal biasa, daya tarik kita bagi orang lain, ketertarikan kita pada sesuatu, adalah sesuatu yang ajaib yang menghebatkan diri kita.
Dalam konsep pribadi, dalam ketertarikan kita untuk membangun keberhasilan, bangunlah daya tarik yang membuat kita dipercaya orang. Pribadi seorang pemimpin menjadi sangat menarik jika dia dilihat menjadi jawaban tercapainya impian anak buahnya. Bukan pemimpin yang menunjukkan kedudukannya untuk mencapai impian pribadinya. Pribadi yang betul-betul bernilai itu yang membuat orang paling lemah melihat dia sebagai kedamaian, kesejahteraan dan kecemerlangan hidup.
Dan daya tark kepemimpinan seperti itu tidak bisa kita bangun dengan mengabaikan daya tarik pribadi sebagai badan. Sehingga saat Anda mengatakan pada orang lain, “Mudah-mudahan saya bisa bantu,”, betapa besarnya hati orang yang mendengar itu. Bangun itu sejak muda. Semakin banyak orang yang mempercayakan impiannya pada cara-cara Anda, maka Anda bisa menjadi pemimpin, berkedudukan atau tidak, menjabat atau tidak, Anda sudah seorang pemimpin.

xxxxxxxxxxxxx
Banyak pemimpin yang tidak berkedudukan atau berpangkat, salah satunya ibunda kita, ayah kita, guru SD hingga SMA kita yang karirnya terlampaui para murid tetapi mereka ikhlas. Kalau begitu, pengabdian kita bagi kebaikan orang lain itu adalah ketertarikan utama dalam hidup kita.
Simpanlah perasaan-perasaan yang pernah membuat kita merasa kecil dan susah. Karena perasaan seperti itu yang bisa menjadi pemulia kita nantinya. Karena apapun yang kita miliki akan tetap sebaik saat kita susah dulu. Kita bisa jadi attractive, karena demikian tidak khawatirnya kita mengenai kelas kita.
Dari semua nilai yang menjadikan kita menarik adalah bagaimana cara kita menghormati, menghargai, mendukung dan memperkuat lalu menjadi pemungkin bagi keberhasilan orang lain. Setelah kita diberkahi oleh Tuhan dengan kemampuan seperti itu, pesannya tetaplah rendah hati. Waktu Anda sedih, sakit hati, galau bahkan tersayat, syukuri semua. Karena kesedihan itu sedang mengeruk rongga yang besar di hati kita untuk menampung kemampuan mengasihi. Orang-orang yang telah pernah merasa menderita akan mampu sekali mengasihi. Dan kualitas kepemimpinan yang paling tinggi itu adalah mengasihi.
Banyak orang yang berubah pribadinya setelah kaya, berubah setelah pangkatnya tinggi, berubah setelah ternama, sehingga Tuhan tidak ‘tersemangati’ untuk melebihkannya. Jadi anjurannya, marilah kita menjadi pribadi yang rendah hati, yang tetap memberikan dan menyampaikan rasa terima kasih pada Tuhan atas kualitas, sehingga kita menjadi pribadi yang lebih menarik bagi tugas-tugas yang lebih besar dalam kehidupan.


Orang yang menarik adalah orang yang sejak muda mulai membangun kualitas pribadi yang bisa menguntungkan orang lain

Kalau mau menjadi pribadi yang ditempatkan di tempat-tempat yang baik, berharapan baiklah bagi kebaikan orang, upayakan bantuan, dan tertariklah pada cara-cara untuk membuat mereka naik

Dompet yang dikurangi isinya untuk membantu orang lain itu merupakan bagian dari bejana berhubungan dengan rezeki dari langit

Pribadi seorang pemimpin menjadi sangat menarik jika dia dilihat menjadi jawaban tercapainya impian anak buahnya, bukan pemimpin yang menunjukkan kedudukannya untuk mencapai impian pribadinya


*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1094 (12 Desember 2010)

68. Cinta Monyet yang Fenomenal

Cinta monyet, sesuatu yang fenomenal tetapi hanya istilah. Namun mari kita pelajari kekuatan dari perasaan mengambang yang indah saat kita jatuh cinta, lalu menggunakan kekuatan yang sama dalam pengertian-pengertian baru, untuk menjadikan kita pribadi yang hidup dalam kecintaan, yang menghebatkan hubungan kita dengan orang lain.

Kita tidak bisa menemukan cinta, kecuali kita mengijinkan cinta menemukan kita. Itu sebabnya kita harus menyediakan diri bagi cinta, untuk menemukan kita dalam pergaulan-pergaulan yang baik, dalam impian dan perasaan yang baik, agar kita mudah ditemukan oleh cinta. Karena cinta bukanlah sesuatu yang bisa kita karang atau kita produksi, cinta adalah hadiah. Jadi, mari kita sediakan diri untuk dicintai oleh yang mencintai kita nanti.

Orang yang Tidak Siap Dicintai
Suara, ekspresi wajah, gerakan, pilihan warna pakaian, itu semua bisa mengindikasikan kesiapan untuk dicintai. Ada orang yang tidak siap untuk dicintai, sombong, melihat kejelekan orang lebih cepat, penuh kritik, meninggikan diri, mengecilkan pendapat orang lain, berarti dia tidak menyiapkan diri untuk dicintai.
Kalau ada pilihan, Anda menikah dengan orang yang harus hidup dengan Anda, atau Anda menikah karena tidak bisa hidup tanpa dia. Yang harus hidup dengan dia, itu yang penting adalah Anda. Kalau Anda tidak bisa hidup tanpanya, itu yang penting dia. Kalau begitu, orang yang melihat pasangannya sebagai kekuatan bagi kehidupannya, berarti betul-betul mencintainya.
Begitu juga dengan pekerjaan, jangan lihat dari berapa banyak yang Anda dapat dari pekerjaan Anda, tapi pekerjaan yang Anda pilih karena menjadikan diri Anda sesuatu. Pilihlah pekerjaan yang menjadikan Anda pribadi-pribadi yang mahal.
Cara menemukan cinta sejati itu bukan di objeknya. Cinta sejati bukan pada yang dicintai tapi pada yang mencintai. Kemampuan mencintai lebih penting dari kualitas yang kita cintai. Seseorang yang hatinya hinggap bukan karena dia mencintai sesuatu yang mudah dicintai. Seperti Bunda Theresa yang justru mencintai jiwa-jiwa yang biasanya dihindari karena penyakit-penyakit mereka. Jadi jangan melihat dan mensyaratkan keindahan dari yang akan Anda cintai, tapi lihatlah kepada diri apakah Anda demikian ikhlas dalam menjadikan hati Anda berbahagia bagi jiwa yang lain.

Wanita yang Menghormati Diri
Pada masa puber, anak-anak mudah sekali tersinggung. Hidupnya dalam impian yang besar, mereka lebih suka melamun daripada menghadapi kenyataan. Dalam proses mencintai di masa puber yang disebut cinta monyet itu, anak laki-laki menemukan bahwa dia ‘A man’, setelah dia menyadari ‘I am in love’. Dan gadis kecil atau wanita puber ini menyadari dirinya ‘A lady’ setelah dia menyadari ‘I am in love’. Keindahan dari masa puber itu adalah menemukan keindahan diri sebagai pribadi yang sekarang mendewasa dan mampu mencintai.
Wanita yang betul-betul pantas untuk dimiliki kadang tidak dapat dimiliki karena dia mandiri, sangat menghormati diri dan bangga dengan dirinya. Hati-hati, jangan permainkan wanita yang pantas menjadi Ibu dari anak-anak Anda dan mendampingi Anda dalam hidup.
Jangan tergesa-gesa, perhatikan bahwa banyak penyesalan yang dialami orang-orang tua, namun ada juga contoh keberhasilan yang dicapai oleh sebagian yang lain, pelajari dari mereka. Ikhlas meniru yang baik, ikhlas menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak menghebatkan kehidupan.
Keindahan mencintai adalah keindahan kehidupan. Kalau kita ikhlas menjadi pribadi yang bisa dibungkus oleh Tuhan dalam kertas kado yang paling baik, dipita dengan pita yang paling cantik, disemprotkan parfum yang wangi, kalau kita bisa dipajang di etalase dengan sinar yang indah. Lalu mengapa kita tidak ikhlaskan hati, pikiran dan perilaku kita untuk menjadi pribadi yang seindah itu, untuk Tuhan hadiahkan kepada sebaik-baiknya wanita atau pria, yang nantinya bisa menjadikan kita sebaik-baiknya orang tua bagi anak-anak kita.
Ikhlaslah menjadi pribadi yang hatinya baik, karakter adalah kualitas kekuatan penarik rejeki. Hati yang baik itu menjadi tempat bertumbuhkembangnya semua perasaan baik, sikap-sikap yang mulia, pikiran-pikiran yang kuat, dan terluncurkannya tindakan-tindakan yang bermanfaat bagi sesama. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Cinta sejati bukan pada yang dicintai tapi pada yang mencintai

Keindahan dari masa puber itu adalah menemukan keindahan diri sebagai pribadi yang sekarang mendewasa dan mampu mencintai

Jangan melihat dan mesnyaratkan keindahan dari yang akan Anda cintai, tapi lihatlah kepada diri apakah Anda demikian ikhlas dalam menjadikan hati Anda berbahagia bagi jiwa yang lain.


*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1093 (5 Desember 2010)

67. Indahnya Melayani Sesama

Bukan kepandaian, warisan harta, penampilan dan hal-hal lain yang sering membuat kita iri pada orang lain, yang bisa memperbaharui rezeki dari pekerjaan kita, tetapi izin Tuhan, karena izin Tuhan sama dengan keberhasilan.

Ada istilah rahasia perusahaan, kenapa dirahasiakan? Supaya tidak tersaingi. Dan ini yang menyebabkan orang pandai tidak mau berbagi. Orang ini sering kali khawatir jika orang lain tahu, ia tidak bisa kaya. Berarti orang ini tidak perlu Tuhan.

Bekerja + Izin Tuhan = Sukses
Orang yang bergantung pada rencana sebagai satu-satunya cara untuk berhasil, ia tidak perlu Tuhan. Karena keberhasilan itu sulit dan belum tentu maka kita butuh Tuhan, berarti waktu kita mau mengubah konsep bahwa bukan orang yang memberhasilkan kita, bukan kepandaian, bukan yang lain-lain tapi izin Tuhan. Berarti, apapun yang kita kerjakan ditambah dengan izin Tuhan sama dengan sukses.
Orang-orang yang ikhlas melayani bagi kebaikan orang lain akan menjadi orang yang mudah mendapat izn Tuhan, karena derajat paling tinggi manusia adalah kemanfaatan bagi sesama.
Bukan ilmu yang kita bagikan pada orang lain yang dapat memuliakan kita, tetapi Tuhan lah yang memuliakan kita karena kita mau berbagi. Jadi apabila kita punya sesuatu untuk bisa dibagi, maka berikanlah. Semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda menerima. Hukumnya, Anda tidak mungkin bisa memberi tanpa menerima.
Lebih baik gagal sebagai orang yang memangku sebuah jabatan, tapi berhasil menjadi kepala keluarga. Lebih baik gagal sebagai permaisuri tetapi berhasil sebagai Ibu. Jadi ada pilihan untuk tidak memiliki atau mendapatkan sesuatu berbentuk harta tapi menjadi pembaik bagi kebaikan keluarga.
Keberhasilan belum tentu terjadi pada musim kehidupan kita, tetapi bisa terjadi di musim anak-anak mereka. Jadi tugas kita adalah memilih untuk menjadi seorang kepala keluarga atau Ibu rumah tangga yang baik, dan jabatan di luar hanya sebagai sarana untuk menjadi pahlawan dalam keluarga itu. Bukan mengorbankan kualitas kepemimpinan di keluarganya dengan jabatan yang sebetulnya bisa digantikan oleh siapapun.

Hidup Itu Tidak Adil Tapi Bisa Kita Negosiasi
Ambillah sesuatu yang indah, misalnya bunga. Apakah bunga ini bisa indah kalau tidak ditaruh di vas yang indah? Untuk menjadi indah, Tuhan melengkapi segala sesuatunya dengan yang lain yang indah juga. Berarti yang disebut indah itu dilengkapi oleh Tuhan dalam keseluruhan konsep keindahannya. Kekayaan yang indah sekali adalah kewenangan yaitu izin dari Tuhan untuk membantu orang memperbaiki kualitas hidupnya.
Keindahan dalam melayani sesama itu bukan hasil dari perubahannya, tetapi ikhlas melaksanakannya saja. Jadi orang yang mau memperbaiki hidup harus ikhlas mendorong dirinya terlibat dalam melaksanakan tugas-tugas yang mengindahkan kehidupan sesama.
Life is unfair, but negotiable. Hidup itu tidak adil tapi bisa kita negosiasi. Contoh si A tidak tampan tapi dia mampu melakukan ini, punya itu dan bisa ini. Jangan minta dilebihkan di sesuatu yang kita sudah kurang. Mintalah sesuatu yang memang penting. Lebih penting mana, berguna bagi orang lain yang membuat Anda dimuliakan dengan kehidupan yang baik atau dibuat lebih tampan? Perbaharui saja yang kita harapkan, perbaharui yang kita anggap sebagai kelebihan. Mari kita melebihkan kegunaan kita bagi orang lain karena setinggi-tingginya derajat adalah kemanfaatan.
Kita semua bekerja untuk mencari uang. Kalau sudah bekerja pasti dibayar. Pertanyaannya, kenapa cari yang pasti? Kalau Anda melayani, Anda dibayar. Kalau Anda dibayar maka harus melayani. Jangan mencari pekerjaan yang hanya karena dibayar, pastikan Anda sekarang berdoa pada Tuhan agar Anda digunakan Tuhan sebagai pelayan.
Tuhan melarang kita berharap selain pada-Nya. Pemrih dilarang pada orang lain kecuali pada Tuhan. Jadi yang disebut zero pamrih adalah pamrih kepada Tuhan. Anda akan menjadi sahabat yang sangat dicintai kalau kebaikan Anda kepada orang lain bukan karena ingin diberi apapun.

Jadilah Pribadi yang Anda Impikan
Hidup itu adalah balapan. Dalam balapan ini kita kadang-kadang mengejar sesuatu yang sudah terbukti susah dicapai oleh orang lain dan tidak memuliakan kehidupan kita. Banyak orang bekerja untuk mematikan kekhawatiran. Kalau khawatir kalah, kahawatir kalah dari siapa?
Apa yang Anda lakukan untuk membuat orang lain bahagia hari ini? Berapa orang yang bisa Anda buat bahagia hari ini? Berarti balapan kita adalah apa yang kita lakukan dan berapa banyak orang yang kita untungkan. Kemuliaan itu ada pada apa yang Anda lakukan dan berapa banyak orang yang Anda bahagiakan.
Banyak orang takut membuat cita-cita. Karena takut tidak tercapai dan menjadi kecewa. Lalu karena rencananya kecil lantas kecewa tentang kehidupan. Maunya apa? Kalau begitu, dream something big. Impikan seuatu yang besar. Apapun yang Anda impikan, buatlah jadi mungkin. Caranya, setialah melakukan kebaikan kecil yang ada dalam kemampuan kita. Jangan meragukan kemampuan Tuhan untuk membesarkan kita melalui sekecil-kecilnya kemampuan kita. Bukan kita yang memberhasilkan diri tapi Tuhan yang mengizinkan kita berhasil.
Banyak orang yag mengeluh saat dia masuk ke lingkungan baru padahal lingkungan baru bisa membebaskan Anda. Di tempat yang baru, jadilah pribadi yang seanggun-anggunnya. Nikmati kebaruan tempat Anda, jadilah pribadi yang Anda impikan. Kalau Anda hidup dalam cara-cara baru yang Anda impikan maka Anda akan hidup dalam kehidupan impian Anda.

Wajah Teduh dan Hati Penuh Kasih Sayang
Orang yang mau melayani bagi kehidupan sesama harus punya dua hal, wajah yang teduh dan hati yang penuh kasih sayang. Begitu Anda berjanji pada Tuhan, Anda akan diuji. Hati yang penuh kasih itu tidak pernah lama ada isinya, karena kasihnya diberikan. Orang yang mengasihi sesama, hatinya diisi kasih sayang Tuhan. Jadilah pribadi yang menjadikan orang disekitar Anda damai dan memberilah untuk kebaikan perasaan mereka.
Sesuatu yang diterima secara teratur walaupun bukan hak akan dianggap sebagai hak. Jadi dalam membantu orang jangan sampai kita merusak mental dia untuk mengenali yang bukan haknya yang nanti dituntutnya sebagai hak. Berhati-hatilah membantu agar kita tidak merusak orang-orang yang kita bantu.
Dalam melayani sesama, cara paling sederhana adalah memulai dengan cara yang teduh. Dengan cara itu Anda akan belajar menghilangkan kontradiksi kemarahan dan kegelisahan. Semua orang yang berhasil itu bukannya tanpa kontradiksi dalam dirinya, tapi mereka menggunakannya untuk belajar tabah bagi kebaikan banyak orang lalu berhati penuh kasih karena dia tahu kalau dia mengasihi maka dia akan dikasihi.
Orang yang berfokus pada kebaikan orang lain Tuhan akan berfokus pada kebaikannya. Jadi bagaimana kalau kita ikhlas, betul-betul menyerahkan diri, kebaikan kita kepada yang bisa membaikkan yaitu Tuhan, lalu mengambil tangung jawab untuk menyampaikan yang baik. Perbaharui sikap Anda.


Mari kita memulai dengan ikhlas, menjadi pribadi yang wajahnya teduh dan berhati penuh kasih, memulai sesuatu yang jelas bagi kita untuk membaikkan seseorang lalu memperbanyak jumlah orang yang kita bahagiakan.


Bukan ilmu yang kita bagikan pada orang lain yang dapat memuliakan kita, tetapi Tuhan lah yang memuliakan kita karena kita mau berbagi

Jangan meragukan kemampuan Tuhan untuk membesarkan kita melalui sekecil-kecilnya kemampuan kita

Kemuliaan itu ada pada apa yang Anda lakukan dan berapa banyak orang yang Anda bahagiakan

Orang yang mau memperbaiki hidup harus ikhlas mendorong dirinya terlibat dalam melaksanakan tugas-tugas yang mengindahkan kehidupan sesama


*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1092