Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, January 26, 2011

75. Senyum Buaya

Berhati-hatilah terhadap senyum, karena belum tentu senyum itu ikhlas diberikan. Senyum tidak tulus, adalah senyum buaya. Namun senyum buaya itu tidak akan melukai kalau kita mengerti senyum itu merupakan penghormatan.

Semua orang bisa tersenyum. Ada yang tersenyum karena terpaksa. Tetapi, ada seyuman yang tidak tulus dan orang sering menyebutnya senyum buaya. Lebih baik, alihkan senyum buaya kita, dari senyum yang tidak tulus menjadi senyum untuk memberikan surprise pada orang – orang yang kita cintai.


Jangan Salah Formula

Biasanya orang jahat lebih jujur ekpresinya. Karena, ia tampil kasar dan dengan bahasa yang kasar. Sehingga kita tidak lagi menduga-duga orang ini baik atau tidak. Kalau tidak suka dia akan menunjukan rasa ketidaksukaannya. Masalahnya, pada orang yang menggunakan topeng, di sinilah kita harus hati-hati. Karena kita bisa salah-salah menduga apakah orang itu memiliki niat jelek atau sebaliknya.

Karenanya, berlatihlah pada diri kita lebih dulu menjadi orang baik. Berlatihlah untuk tidak berprasangka buruk dahulu. Lebih baik memperlakukan orang jahat dengan baik daripada memperlakukan orang jujur dengan kecurigaan. Sehingga kita akan menetapkan orang lain itu baik atau tidaknya. Kalau tujuan kita menjadi orang yang disukai, termasuk disukai oleh orang yang tidak baik, maka ikhlaskan diri kita menjadi orang baik. Karena bagaimana mungkin kita mengundang orang yang tidak baik menjadi baik, kalau dia tidak menyukai kebaikan kita.

Dalam membina hubungan dengan orang lain, kita semua mempunyai formula. Dan formula ini tetap dan pasti. Formula ini digunakan untuk menyukai orang atau untuk membenci orang. Dan yang paling bahaya, jika formula yang kita terapkan salah. Sehingga orang baik kita tolak, namun orang yang tidak baik kita ijinkan dekat.

Melayani dan Banyak Memberi
Terkadang kita ingin sekali dicintai oleh pasangan atau kekasih, sementara dia tidak mencintai kita. Karena rasa cinta itu pemujaan dan pemberian dari Tuhan. Sehingga kita tidak bisa memaksakan dia harus mencintai kita.

Saya cinta pada pasangan yang memuja saya, mengharumkan tubuhnya, memuliakan kata-katanya, maka Tuhan akan memilahkan pasangan untuknya, dan wanita yang mengerti akan punya pasangan yang terhormat. Sehingga orang yang mengerti penghormatan akan mengerti kita. Maka ijinkan cinta itu menemukan Anda. Bila Anda pantas untuk dicintai, lakukan tindakan berupa pemujaan untuknya.

Caranya, bila dia seorang wanita, muliakan kata-katanya. Sehingga Tuhan akan memilahkan dan memberikan pasangan yang hormat padanya, dan dari orang yang terhormat. Wanita yang mengerti akan punya pasangan yang terhormat, maka penghormatan akan mengerti kita. Karena orang yang mencintai kita akan memperlakukan kita dengan penuh hormat. Untuk itu, kita yang harus belajar mengembalikan penghormatan itu dalam bentuk kasih sayang.

Orang yang kita cintai mati-matian tetapi tidak mencintai kita, sama halnya seperti fans yang mengejar-ngejar artis idolanya. Jika Anda merindukan pria yang baik, berfokuslah dalam mengindahkan diri. Jadilah pribadi yang hatinya lembut dan santun. Jangan kecil hati dulu apabila kehidupan Anda dengan pasangan tidak bahagia. Atau karena hubungan Anda dengan calon atau tunangan dengan pacar tidak bahagia Perbaiki dulu bahasa cinta di antara Anda berdua. Karena bahasa cinta pada setiap orang tidak akan sama.

Ada yang merasa dicintai kalau dielus-elus pundaknya, atau ada yang tidak perduli. Cara terbaik untuk memperbaiki bahasa cinta dengan mundur dulu. Lalu evaluasi cara-cara yang pernah dilakukan pada paangan Anda. Bisa jadi kita salah dalam cara bicara atau mungkin salah mengerti apa yang diinginkannya.

Perbaiki Kualitas Hubungan
Yang sangat fundamental di dalam kasih sayang ada dua. Pertama adalah pemberian dan kedua adalah pelayanan. Kalau ada suami istri yang tidak mau saling melayani antara satu sama lain, itu bukan pernikahan. Perbaiki kualitas hubungan dengan memperbanyak pemberian. Tidak ada pemberian yang lebih indah daripada pemberian diri. Sering lakukan memberikan banyak pemberian pada pasangan untuk menyenangkannya.

Dalam facebook saya, lebih dari 3 sampai 4 juta, atau 84% yang mengomentari di bawah umur 34 tahun dan 53% wanita. Dan sebagian dari komen paling sering direspon adalah mengenai wanita yang teraniaya oleh pria. Pasti komentarnya cepat sekali, langsung 40 ribu komentar dari 70 ribu menyatakan suka. Isinya berbagai macam pernyataan. Berarti banyak sekali hubungan yang tidak berbahagia.

Sahabat indonesia yang super, jangan berkecil hati dulu apabila pernikahan Anda tidak bahagia Janganlah keinginanmu untuk menghamba kepada keinginanmu untuk dicintai, sementara mengabaikan hakmu untuk menjadi jiwa yang berbahagia. Untuk itu maka tegaslah dalam menentukan pilihan.

Perbaiki Diri dan Tegas
Senyum buaya itu tidak akan melukai hati kita, kalau kita mengerti bahwa cinta itu membutuhkan penghormatan. Jika seseorang mengatakan bahwa dia mencintai Anda, tetapi kata-katanya tidak menghormati Anda sebagai pribadi yang baik dan mandiri, maka dia tidak betul – betul mencintai Anda. Mungkin dia ingin memiliki Anda, tetapi bukan cinta.

Tidak ada ruginya kita menjadi pribadi yang penuh hormat. Agar orang-orang yang tidak mengerti hormat menarik diri bergaul dengan kita. Dan hanya orang-orang yang mengerti penghormat\an yang bergaul dengan kita.

Karena yang kita jadikan sahabat ada satu atau dua orang di antara mereka yang disiapkan Tuhan untuk mudah kita cintai dan mudah mencintai kita. Dalam sebuah pernikahan tidak melayani, itu bukan pernikahan. Karena bahasa cinta adalah pemberian, contoh saling menyapa, halo apa kabar. Seperti dikatakan oleh Khalil Gibran, berikan diri dan tingkatkan kualitas hubungan dengan memperbanyak pemberian. Indah sekali bila saling melayani. Karena hidup akan lebih menyenangkan.

Sebuah pernikahan menjadi kering apabila tidak saling melayani. Maka lakukan sesuatu untuk menyenangkannya. Jangan cepat menyalahkan. Koreksi diri terlebih dulu dan ikhlas melihat diri. Siapa tahu pasangan kita sebetulnya orang baik yang dikirimkan oleh Tuhan, tapi karena kemalasanku untuk tidak mengerti tentangnya.

Semua kehidupan yang baik adalah selalu kehidupan yang penuh cinta kasih, maka jangan berlama-lama dalam keadaan yang tidak baik. Orang yang berlama-lama dalam kehidupan tidak baik, lama kelamaan dan akhirnya dia akan menerima dan merasa pantas diperlakukan tidak baik. Jika ini terjadi hanya ada dua hal yang harus dilakukan, yakni; perbaiki diri dan tegas memilih dimana kita berdiri. Dengan cara kitu, kita akan berada dalam keseimbangan hidup. Maksudnya perbaiki diri, agar hidup kita akan lebih baik jika mau berupaya. Karena Tuhan menjamin hak hidup kita dan aku lebih baik kalau aku menjadi lebih baik.

Sedangkan tegas memilih di mana kita berdiri, karena kita dilahirkan untuk menjadi pribadi mulia. Pribadi yang tidak untuk menerima perendahan. Tegas berdiri di mana aku berdiri, ini tidak baik bagiku. Jadi berhati-hati lah terhadap upaya orang, untuk mengambil keuntungan dari selain hanya menjadi sahabat bagi jiwa kita. Senyum ikhlas dan jujur itu, jika ekspresi mata dan bibir seirama. Apakah mata Anda ikut tersenyum bersamaan dengan senyumnya bibir. Tetapi bila tersenyum matanya tidak bergerak, itu adalah orang palsu.


• Janganlah keinginanmu untuk menghamba kepada keinginanmu untuk dicintai, sementara mengabaikan hakmu untuk menjadi jiwa yang berbahagia. Untuk itu maka tegaslah dalam menentukan pilihan.

• Berikan diri dan tingkatkan kualitas hubungan dengan memperbanyak pemberian. Indah sekali bila saling melayani dan hidup akan lebih menyenangkan.

• Karena orang yang mencintai kita akan memperlakukan kita dengan penuh hormat. Untuk itu, kita yang harus belajar mengembalikan penghormatan itu dalam bentuk kasih sayang.



*Dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1100 (Januari 2011)

No comments: