Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Friday, May 6, 2011

81. Derita Cinta

Cinta itu sebuah nama yang baik. Cinta dihadirkan bukan untuk melukai kita,Tuhan menciptakanNya untuk memperkuat kedudukan kita di dunia. Kecuali kalau kita mensia–siakannya.

Begitu mulianya cinta, membuat posisinya begitu penting bagi mereka yang berada dalam pusaran cinta. Cinta pun diletakkan pada tempat yang tinggi. Bagai sebuah pemujaan yang mengorbankan apapun yang melekat pada orang yang mencintai.

Saking tingginya pada pemujaan yang diberikan, membuat orang yang cintanya ditolak merasakan teramat sakit hati. Saking sakitnya sampai menyayat hati dan melukai hati yang paling dalam. Sehingga berakhir menjadi ratapan sedih tak berkesudahan.

Bila diibaratkan, orang yang mencintai posisinya di bawah. Sebaliknya yang dicintai berada di posisi atas. Dengan demikian, jika cinta orang yang mencintai ditolak, maka bisa dibayangkan apa yang terjadi, jika posisinya yang sudah di bawah, tidak ada cara lagi untuk turun.

Bila itu terjadi, tidak ada cara lain untuk keluar selain mengalihkannya dengan kegembiraan. Bergembiralah dan gembirakan perasaan, sehingga perasaan dan hati yang sakit itu bisa segera diobati. Bahkan, segeralah jatuh cinta lagi. Karena obat yang terbaik setelah sakit hati karena cinta, dengan memperbaiki diri dan jatuh cinta lagi.

Hidupkan Cinta Seperti Masa Pacaran

Ada ungkapan mengatakan cinta itu buta. Padahal yang sebenarnya, cinta itu tidak buta. Karena Tuhan menciptakan cinta itu untuk tujuan baik. Yang sebenarnya cinta itu melumpuhkan logika. Jadi, bila seseorang jatuh cinta, membuat pikirannya tidak logis dan realis. Akibatnya, membuat orang yang sedang jatuh cinta tidak peduli datang berkunjung ke rumah pacar sudah lewat waktu sepantasnya, misalnya, atu telepon berjam-jam dan sebagainya.

Berbeda halnya pada seorang Ibu yang realis melihat anaknya sedang jatuh cinta. Bisa dengan mudah mengambil kebijakan dalam hidupnya. Sehingga si Ibu itupun dengan mudah bisa mengingatkan anaknya agar realis dalam menggunakan telepon, misalnya, agar lebih berhemat.

Karena ketidaklogisan itu, yang diakibatkan lumpuhnya logika, membuat seseorang yang hatinya terluka karena cinta, sering beranggapan tidak bisa melupakan penderitaanya itu. Susah melepaskan bayangan orang yang dicintainya.
Sesungguhnya tidak perlu melupakan penderitaan cinta. Karena penderitaan cinta itu indah sekali. Seindah orang yang sedang bahagia. Apalagi memang penderitaan cinta tidak bisa dilupakan, namun bisa dialihkan. Karena itu jangan terlalu menyibukkan diri dengan penderitaan. Segerakan dengan membuatnya gembira.

Dalam hal ini, Tuhan Justru senang pada manusia yang menggembirakan dirinya. Gembiranya manusia adalah gembiranya Tuhan pada manusia. Orang yang gembira disayang manusia, dan Tuhan sayang pada manusia yang menggembirakan hatinya.
Untuk menemukan kegembiraan, maka ikhlaskan diri untuk menerima kebaikan dari Tuhan. Dengan adanya peran Tuhan, maka itulah obat mujarab untuk menyembuhkan hati yang menderita karena cinta.

Memang tidak mudah membuat pasangan mencintai kita. Namun hal itu bisa diatasi, asal posisi kita tetap sama dengan pasangan. Tidak tinggi sebelah. Dalam hal ini berlaku hukum kepantasan. Istri yang baik untuk suami baik, begitu sebaliknya.
Kalau kita kembali ke masa lalu, si wanita mewangikan dirinya, sementara si pria serapih mungkin untuk menemui pasangannya. Kemudian yang terjadi setelah menikah, si suami tidak menemukan lagi sosok wanita yang di idolakannya saat itu. Karena istrinya sekarang sudah terbiasa dengan baju daster yang dilipat-lipat tak karuan. Atau si istri tidak berdebar lagi melihat suaminya. Mungkin si suami sudah biasa tidak mandi seharian saat sedang libur di rumah.

Kalau sudah demikian, terjadi ketimpangan posisi yang mengakibatkan salah satu pasangan menjadi tinggi sebelah. Alangkah lebih mulia bila suami atau istri, bisa melibatkan dan membangun pasangannya tetap sama tingginya. Sehingga kekuatan cinta tetap berlangsung harmonis di usia berapapun pernikahannya, tanpa ada kekhawatiran pasangan melirik pihak lain.

Selingkuh = Stres
Apa enaknya berselingkuh? Pertanyaan ini sangat mendasar dalam kehidupan berumahtangga maupun yang menjelang pernikahan. Ada contoh pengalaman dari teman saya. Dia memiliki istri baik dan setia. Namun dalam hidupnya punya pacar. Suatu hari, teman saya tertidur dan baru terbangun jam 4 pagi di rumah pacarnya.
Karena ingin terburu-buru pulang ke rumah menjumpai istri yang memang dicintainya, membuat mobil yang dikendarainya menabrak pohon. Dan teman saya itu pun meninggal dunia.

Di sini dapat disimpulkan selingkuh itu very stress. Dan memang kenyataannya tidak ada orang yang berselingkuh itu enak. Hidupnya dihantui dengan ketakutan. Alangkah lebih baik jika keindahan sementara itu tidak dilakukan. Janganlah keindahan dalam pernikahan dikalahkan oleh keindahan sementara.

Memang tidak ada cinta yang sempurna. Namun, untuk menjadi pribadi yang sempurna dan dicintai pasangan bisa dibuat. Caranya, tempatkan hati dan pikiran Anda untuk selalu menyenangi, dirindukan serta fokus untuk pasangan.

Siapa tahu justru dengan mengindahkan pernikahan akan lahir calon anak yang menjadi Presiden, yang tidak saja dicintai rakyatnya dan membangun Indonesia jauh lebih baik. Karena Tuhan dengan mudahnya bisa memindahkan rencanaNya, dari yang semula untuk pasangan si A, namun karena pernikahannya tidak indah, digantikan pada anak pasangan suami istri lainnya.

Karena kesenangan sementara itu, mampu merusak bibit masa depan yang sudah direncanakan Tuhan untuk kebahagiaan orangtua. Alangkah sangat disayangkan, kebahagiaan besar yang semestinya diperoleh dari orangtua itu, hilang karena kesenangan sementara yang dilakukan.

Untuk itu, saya berpesan pada mereka yang belum menikah janganlah berselingkuh. Setelah menikah dan menjadi pasangan suami istri, berikan si anak standar baik setiap berbicara. Sehingga si anak akan mencontoh teladan dari orangtuanya. Jangan membangun ketertarikan si anak pada contoh teladan yang salah yang dilakukan orangtuanya.

Perselingkuhan itu nonsen dilanjutkan, kalau hanya membawa penderitaan. Saya perlu tegas mengatakan hal ini, mengingat banyak digunakan dan mentolerir perselingkuhan.
Tegaslah pada diri. Bahwa masih banyak pria atau wanita yang ada selain orang yang telah menyakiti hati Anda. Muliakan diri Anda sebagai pribadi terhormat. Karena akan berlaku hukum kepantasan dalam setiap wanita yang baik untuk pria baik, begitu sebaliknya.

Menemukan Cinta

Dalam sebuah hubungan, pasti ada masalah. Bila hati kita terluka dalam satu hubungan, maka perbaiki diri agar Tuhan memperbaiki pasangan kita. Karena cinta itu merupakan penyerahan total. Pastikan orang yang kita serahkan cinta kita itu pantas orangnya.

Karena cinta itu pengindah kehidupan. Cinta itu tentang kita bukan orang lain. Kalau awalnya bertujuan baik, maka apapun yang terjadi, perbaiki hubungan terutama dari orang yang merasa hatinya disakiti.

Pantaskan diri Anda sebaik-baiknya pasangan. Jangan menjelekkan diri sendiri. Karena cinta itu adalah rahmat, love is rahmat. Kasih sayang dan cinta itu merupakan rahmat.

Yakinilah bahwa cinta Anda sudah dilahirkan. Namun belum bertemu, karena posisi dan Anda bergaul di tempat yang salah. Sehingga tidak menarik perhatian orang yang baik untuk mencintai Anda.

Tampilkan diri Anda menjadi pribadi yang anggun. Sehingga orang tidak mengabaikan keanggunan yang Anda berikan, baik lewat foto yang secantik mungkin, maupun dalam ungkapan kata-kata bahasa terbaik. Dengan cara demikian, Anda mudah menjadi pusat diperhatikan.

Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.

Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.

Jika seseorang tidak mencintai Anda janganlah dia Anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.

Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersyukurlah, karena Anda akan dipilihkan Tuhan yang lebih baik.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1106)

No comments: