Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Friday, May 6, 2011

87. Ujian, Siapa Takut

Ujian bukanlah untuk mengukur kepandaian. Tapi untuk mengenali kepatuhan kita pada proses belajar. Karena kecepatan untuk belajar adalah kemampuan yang lebih penting daripada keahlian apapun.

Kini, seluruh siswa, baik di tingkat sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sedang dan akan mengikuti ujian.Teringat saya di masa lalu, masa yang membuat saya takut tiap menerima raport. Khawatir ada angka yang ditulis dalam warna merah.

Padahal yang sesungguhnya, ujian yang paling penting dan paling utama, adalah meneruskan kehidupan ini. Dalam hal ini, apakah saya harus mengeluh atau mensyukuri apapun yang ada dalam diri saya dan menjadikan kekurangan yang ada menjadi kelebihan.

Dan saya memilih meneruskan dengan mensyukuri apa yang ada dalam diri saya waktu itu. Kegagalan dan berbagai kegagalan yang pernah saya alami, membuat tidak ada lagi kegagalan lain yang harus saya lalui selain memperoleh keberhasilan. Seperti janji Tuhan yang dikenal membantu orang yang terdesak, tidak satupun umatNya diberikan ujian dari batas kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya.

Jadikan Energi Positif

Hanya pada mereka yang dapat melakukan yang terbaik dalam proses belajar lah yang akan berhasil. Ketakutan tidak berhasil dalam ujian, merupakan bentuk kekhawatiran karena ketidaksiapan untuk patuh dalam proses belajar. Untuk patuh dalam belajar diperlukan kesabaran. Namun jika kita tidak memiliki kesabaran maka, jangan menunda-nunda belajar.

Gunakan ketidaksabaran menjadi kekuatan yang berenergi positif. Yang mentenagai ketakutan Anda menjadi kekuatan. Misalnya, baca buku lebih lama dan lebih banyak, lebih larut menggunakan waktu untuk belajar.

Contohnya, seseorang yang marah dapat menjadikan marahnya tersebut sebagai semangat untuk terus menjadi lebih baik. Banyak orang berhasil di dunia ini yang pernah mencicipi kemarahannya untuk menjadi energi positif. Mereka menjadi terpacu untuk membuktikan pada orang-orang yang meragukan kemampuannya. Orang-orang berhasil yang marah itu memang memiliki sesuatu untuk ditunjukkannya pada dunia. Dalam hal ini, orang yang tidak bisa belajar, tidak bisa menjadi pemimpin. Mengingat ilmu memimpin adalah ilmu untuk menyelesaikan masalah. Dan masalah setiap hari selalu mengalami perkembangan.

Jadi, untuk pemimpin yang sukses, diperlukan proses pembelajaran yang baik. Sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan metode yang terbaru dan sesuai zamannya. Banyak pengalaman yang diperlihatkan seseorang yang telah berhasil dalam kehidupannya. Dan buku merupakan jendela untuk kita lebih mengenal sosok orang yang telah berhasil itu.

Caranya, terutama pada mereka yang tidak gemar baca buku, namun lebih baik juga diterapkan pada mereka yang memiliki hobi baca buku, hayati orang-orang yang sudah menuliskan ilmunya dalam buku-buku karangannya. Dengan begitu, agar kelak dengan proses belajar, menjadi orang besar dan sukses dalam usia muda.

Pengalaman saya sudah membuktikan. Sehingga saya bisa seperti sekarang ini. Karena banyaknya kegagalan-kegagalan yang telah saya habiskan dalam proses belajar. Sampai akhirnya saya menemukan kesuksesan sebagai pembicara umum. Ketahuilah, tujuan kita belajar adalah untuk menjadi orang besar dalam usia semuda-mudanya. Orang-orang yang sudah menuliskan ilmunya dalam buku-buku tersebut, adalah orang yang besar.

Saya juga menerapkan planning yang saya buat sendiri. Tujuannya agar saya bisa sukses pada usia muda. Walau pada awalnya planning yang saya buat itu, membuat saya khawatir. Namun saya dituntut untuk melakukan yang terbaik buat kehidupan saya di masa depan.

Tidak Ada Salahnya Belajar Nakal
Maka tidak ada salahnya belajar badung, nakal. Abaikan pendapat orang yang mengganggu kehidupan Anda menjadi baik. Karena belajar itu untuk berpihak pada pikiran, pekerjaan, lingkungan, yang membawa pada kebaikan. Berfokuslah pada yang penting dan abaikan pada yang selain itu. Orang yang setia pada yang benar, dalam istilah kerennya memiliki integritas, adalah mereka yang sudah memenangkan ujian sebelum ujian itu dilewati.

Jadi, jangan takut pada ujian. Karena rasa takut itu adalah rahmat, yang mengeluarkan semua kemampuan. Bayangkan, kalau Anda kurang belajar, maka takutlah jika Anda tidak lulus. Dan takut itu memaksimalkan kekuatan. Sehingga syukurilah rasa takut itu.

Memang, kita tidak bisa menyamaratakan ujian di tiap daerah harus sama. Mengingat antara daerah satu dengan yang lain yang memiliki keterbatasan. Begitupun sebagai standar kompetensi, cara ujian seperti itu dapat menjadikan kita menjadi satu bangsa yang terstandarisasi.Terpenting saat ini adalah lulus dulu. Baru yang dipikirkan adalah bagaimana langkah selanjutnya setelah lulus.

Ujian itu tidak akan diberikan melebihi kemampuan seseorang. Maka tidak ada masalah yang tidak dapat dilalui oleh siapapun yang berada dalam lingkaran ujian tersebut. Terlebih ujian selalu diniatkan untuk meilihat apakah kita pantas untuk naik kelas yang lebih tinggi. Karena ujian sebagai pembuktian apakah kita mampu membuktikan langkah yang telah dilakukan selama ini.

Tuhan itu Maha Tinggi dan meninggikan. Karenanya, campur tangan Tuhan sangat berperan dalam kehidupan ini. Tidak selamanya orang yang nilainya jelek, memiliki masa depan tidak baik. Semua memiliki kesempatan untuk menjadi sukses dan juga memiliki kesempatan gagal. Memiliki kesempatan berhasil dan juga tidak berhasil.
Untuk itu, perbaiki kualitas kehidupan Anda. Sepanjang ada penyesalan, maka pintu sukses terbuka lebar. Seperti saya ini, tidak menyesal dengan kegagalan yang sering saya lakukan. Untung saya tidak sukses sebagai penari perut.

Nilai tinggi tidak menjamin kesuksesan. Karena ada orang yang nilainya tinggi tapi tidak sukses dalam pergaulan. Bahkan sampai tidak mengenal Briptu Norman. Jika saat sekolah Anda tidak banyak belajar, maka saat keluar dari sekolah perbaikilah dengan penyesalan-penyesalan yang Anda miliki. Dengan demikian, penyesalan itu akan menuntun kehidupan Anda akan menjadi lebih baik.

Jangan Khawatir dengan Rasa Takut
Sebenarnya, saat kita menghadapi kehidupan ini ada jatah kita gagal dan sukses. Untuk mencapai titik kesuksesan maka kita harus menghabiskan jatah gagal kita sebelum kita sukses.

Maka jangan pernah menyesali kegagalan yang pernah dibuat. Jika tidak ada kegagalan yang harus dilalui, itu artinya kita akan semakin dekat dengan kesuksesan.
Orang yang berfokus pada nilai maka akan mengabaikan proses. Padahal proses itu yang akan menentukan nilai seseorang. Dengan proses belajar akan mengasah keahlian belajar kita. Keahlian belajar adalah keahlian yang lebih penting dari keahlian apapun dalam kehidupan.

Kita semua harus sukses. Karena tujuan menjadi orang berhasil, untuk menjadi pribadi yang powerfull memajukan kebaikan dan mencegah kemunkaran. Terlebih Tuhan Maha Pengasih, terutama saat-saat kepepet. Jadi jangan pernah khawatir pada hasil. Untuk itu, jangan khawatir dengan rasa takut. Kalau kita mampu memanfaatkannya dengan baik, maka rasa takut itu bisa diubah dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki.

Apalagi pada orang-orang yang memiliki target. Justru rasa takut itu membuat tertekan dengan waktu. Sehingga orang itu akan terus belajar untuk memperoleh kesuksesan dengan rencana yang telah ditetapkannya. Belajar bukan menjadikan kita orang yang pandai. Bukan juga untuk menilai kepandaian dan kesuksesan kita. Nikmatilah hidup dengan belajar. Karena hidup adalah proses belajar. Jadilah pribadi yang sukses dengan terus belajar dalam kehidupan.

Jangan menjadikan anak Anda menjadi kuda pacuan untuk menjadi yang terpandai. Biarkan mereka memilih dan menjalani kehidupan mereka. Jangan jadikan mereka yang nomor satu tetapi tidak mengerti akan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Ikhlaskan diri kita untuk belajar. Banyak yang gagal dan tidak lulus karena tidak disiplin. Maka disiplin dan ikhlaskanlah diri kita dalam belajar. Jadilah pemenang yang sesungguhnya.

Ubah pendapat Anda bahwa orang lain lebih kaya dari Anda. Ubah pendapat tersebut, karena semua orang mungkin juga akan berpikir begitu pada Anda. Lebih baik, Jalani saja kehidupan kita.

Ujian bukanlah mengujur kepandaian. Tapi mengenali kepatuhan anda pada proses belajar.

Orang yang tidak belajar tidak bisa memimpin

Yang penting itu lulus dulu. Setelah itu pikirkan kualitas diri anda.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1112)

No comments: