Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Friday, May 6, 2011

89. Memelihara Hati

Menjaga dan memelihara hati diperlukan keluhuruan budi dan akhlak yang baik. Apalagi jika hati selalu suci, maka kehidupan kita akan terpelihara dengan baik di dunia ini.

Untuk itu, selalulah berada di lingkungan yang membuat kita memiliki hati yang baik. Lingkungan yang menjaga baik pribadinya, perkataannya, penglihatannya dan langkahnya. Hindari mata dari yang melihat yang tidak baik. Hindarkan telinga dari suara orang yang bicara jelek. Maka hati akan bersih.

Hati yang bersih akan memberi cahaya kebaikan. Dengan demikian, hati yang penuh kebaikan maka akan memancarkan pula tindakan kebaikan dalam dirinya. Karena hati adalah wajah jiwa.

Diperlukan Ketegasan

Baikakhlak maka baik pula kehidupan. Tingkatkan akhlak Anda tanpa lebih dulu menuntut perbaikan akhlak orang lain. Karena tidak ada perbaikan lingkungan yang bisa berdampak baik, bagi orang lain yang tidak memperbaiki dirinya sendiri.

Untuk itu, berlakulah ramah kepada hati orang lain. Berbicaralah dengan bahasa yang indah dengan kalimat penuh kebaikan. Senangkanlah mereka dengan terima kasih, pujian serta anjuran ramah yang membangun kualitas kehidupan. Pastikanlah mereka meninggalkan Anda dengan hati yang lebih bergembira dibanding saat mereka datang menemui Anda.

Banyak orang masuk ke dalam masalah yang pelik, lantaran tidak membiasakan diri untuk berpikir dengan baik. Dan tidak tegas untuk melakukan yang sudah dipikirkannya sebagai tindakan yang baik. Itu sebabnya banyak orang baik yang masih gelisah hidupnya.

Akibatnya setan dengan mudah makin merusak kehidupan. Yakni dengan mempermudah orang yang santai merusak kesehatannya sendiri lewat kesenangan palsu, atau merusak hubungan baik yang menelantarkan kasih sayang. Untuk itu, manusia perlu menjaga hatinya. Agar setan tidak mudah mengganggu kehidupan seseorang yang ingin memuliakan dan membaikkan dirinya. Hati merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia yang harus dijaga kebaikannya, agar tidak menimbulkan penyakit yang pada akhirnya kemudian menjauhkan manusia dari Rahmat Tuhan.

Maka tegaslah. Sehingga pikiran dan hati kita hanya terlibat dalam jalur yang benar dan melakukan kebaikan dalam hidup. Janganlah batasi ukuran dan kualitas hidup yang bisa Anda capai, hanya karena ketidaktegasan anda.

Terkadang yang membuat hati kita galau adalah beban. Beberapa orang melihat beban itu dalam beberapa sisi. Pertama, untuk selamat dari kekurangan dan yang kedua mendamaikan hati. Contohnya ketika beban digunakan sebagai selamat dari kekurangan, ketika kita sedang kelaparan yang ingin segera makan dan kenyang. Sedangkan beban yang mendamaikan hati, misalnya saat kita terbebani untuk menjadi lebih kaya. baik kaya materi maupun kaya ilmu ataupun kaya yang lain agar bisa memberi lebih banyak kepada yang kekurangan.

Sebagian besar orang tidak tegas hingga Tuhan memaksanya dengan memberi cobaan. Namun cobaan itu diberikan sesuai batas kemampuan tiap manusia mampu melakukannya. Sebab Tuhan tidak akan memberi masalah yang melebihi kelasnya.

Bukan Hal Sulit
Orang yang marah waktu dituduh atau mengeluhkan kualitas hidupnya hanya akan memperbaiki anggapannya atau asumsi yang selalu dipikirkannya. Orang yang lari dari masalah akan terus dikejar dengan masalahnya. Padahal masalah seharusnya dihadapi dan diselesaikan bukan dihindari. Dengan menyelesaikan masalah tersebut, dia akan naik ke kelas untuk menghadapi masalah lainnya.

Sedangkan dengan orang yang senyum waktu dituduh dapat dipastikan kebersihan hatinya. Orang yang tersenyum ketika dituduh atau difitnah adalah orang-orang yang kuat. Hati yang terjaga baik, hanya akan terus menerus menebarkan kebaikan kepada sesama manusia. Sehingga kesucian hati itu akan mengantarkan anda selalu dirindukan oleh siapa saja.

Orang yang jiwanya baik maka hatinya baik. Dan kebahagiaan tidak tumbuh dari kekuatan diri, namun juga bersyukur pada yang memberdayakan. Kita harus melebihkan kebaikan pada orang lain. Karena, segagah atau sehebat apapun orang, tidak pernah ada yang selalu hatinya tegar dan bersih. Dengan sering bergaul dengan orang yang hatinya tegar dan bersih maka Anda akan terbiasa berhati seperti demikian.

Jangan menggunakan kemampuan sekarang untuk memikul beban masa depan. Berikan beban hari ini saja untuk diri kita sehingga kita bahagia. Akurlah dengan kehidupan. Pilihlah reaksi baik terhadap apapun yang terjadi. Pilihlah pasangan yang dapat akur dengan kehidupan kita. Pilihlah pekerjaan yang akur dengan kehidupan yang membaikkan kehidupan anda.

Memelihara hati bukanlah sebuah tugas yang sulit. Mintalah sebesar-besar kemampuan, sebesar-besarnya kewenangan untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan sesama. Untuk diberi kekuatan memberi lebih banyak pada sesama.

Orang-orang yang kecepatan hidupnya lambat itu adalah orang-orang yang hanya memikirkan diri sendiri. Maka banyak-banyaklah berdoa pada Tuhan. Sehingga Tuhan memanggil kita dengan hati yang tenteram.

Fokus pada Arah
Kita sering mendengar jagalah hati, namun hanya segelintir dari kita termasuk saya yang mampu melakukannya dengan konsisten. Untuk menjaga hati dan pikiran tetap bersih, diperlukan hati yang fokus pada kekuatan yang memberi kita kehidupan. Misalnya saat berdoa kepada Tuhan. Di saat itu kondisi hati dan pikiran kita dalam keadaan bersih, ikhlas, serta penuh harap dengan optimis kepada Tuhan agar doa kita terkabulkan.

Kondisi seperti ini yang perlu kita bawa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika Anda berinteraksi dengan orang di sekitar kita atau di lingkungan keluarga, kondisikan hati dan pikiran kita sama seperti kita sedang berdoa kepada Tuhan. Lakukan dengan konsisten dan dilatih secara terus menerus. Apalagi hati dan pikiran sering naik turun. Jadi harus ada komitmen untuk kembali fokus ketika hati dan pikiran kita lagi melenceng ke arah yang salah.

Marilah mulai dengan satu kalimat yang meyakini keindahan asli pribadi kita. Bahwa perkataan yang menerangkan jiwa adalah yang mengingatkan kita mengenai keindahan asli pribadi kita. Lakukan cara-cara hidup yang membahagiakan Tuhan. Karena Tuhan Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Melihat.

Semoga Tuhan tidak menunda lagi jawaban bagi harapan-harapan hati Anda yang merindukan kebaikan dan kemuliaan diri anda serta keluarga yang Anda kasihi.

MARILAH KITA BERLAKU TEGAS UNTUK YANG MEMBAHAGIAKAN.

ORANG YANG SULIT BERBAHAGIA RATA-RATA ADALAH ORANG YANG SULIT BERBAGI KEBAHAGIAAN.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1114/Mei 2011)

No comments: