Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Friday, May 6, 2011

85. Anger Management

Marah itu perlu. Namun, tempatkan pada suatu yang memuliakan kehidupan Anda. Karena salah mengelolanya maka akan menghinakan pribadi Anda. Untuk itu, ubahlah kemarahan Anda, dari ancaman menjadi rahmat.

Kemarahan adalah sebuah bentuk dari nafsu. Dan nafsu itu adalah kekuatan yang tidak pernah netral. Dampaknya, bila nafsu itu tidak dikelola secara baik maka ia mampu menghinakan diri Anda. Namun bila dikelola menjadi kekuatan positif, justru membuat pribadi Anda dimuliakan.

Dalam hal ini, kehati-hatian dalam bereaksi terhadap sesuatu yang membuat Anda marah, menjadi penentu kesuksesan Anda tetap sadar dalam kemarahan.

Mengelola Marah yang Positif
Bagaimana mengelola marah menjadi sesuatu yang positif bagi kehidupan Anda ? Kuncinya bersabar dan berdoa pada Tuhan sebagai pemilik kehidupan. Dengan bersabar, kemarahan yang terjadi tidak merendahkan diri atau melukai perasaan orang lain. Orang yang sedang marah, sebenarnya sedang ditantang untuk melakukan perubahan dari dalam dirinya menuju ke tempat yang lebih baik, jika mampu mengelolanya secara tepat.

Sebenarnya, seseorang yang tidak bisa marah tidak bisa disebut penyabar. Justru orang yang bisa disebut penyabar, adalah mereka yang sebetulnya merasa bisa marah. Namun ia mampu mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil. Maka orang itu yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.

Memang menjadi orang penyabar itu sulit. Karena kesabaran diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar, dan dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas. Jadi, pada mereka yang kehilangan kesabaran pada saat marah, telah berlaku sesuatu yang melampaui batas. Di sini,
kesabaran bukanlah sebuah sifat, tapi sebagai sebuah akibat.

Orang yang marah justru lebih sering menderita dengan kemarahannya.. Selain itu, kemarahan sering melambung lebih tinggi dibanding oleh nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan tersebut. Bahkan, risiko yang dihadapi oleh orang yang sedang marah memberi reaksi negatif pada orang lain. Sangat diperlukan kehati-hatian dalam bereaksi terhadap sesuatu yang membuat Anda bisa marah. Itulah yang menjadikan diri Anda tampil sebagai pribadi penyabar.

Perlu diperhatikan, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan jiwa Anda dengan kemarahannnya, sebenarnya mereka adalah orang-orang kecil. Karena kemarahannya itu, hanya untuk membuat orang lain merasa kecil untuk dirinya menjadi merasa besar. Justru orang-orang besar akan sangat berhati-hati mengelola perasaan marahnya. Kalaupun orang-orang besar itu marah, tetap dengan perasaan hormat dan meluapkan marahnya dengan cara-cara yang membuat pribadinya terlihat baik.

Tegaslah pada diri untuk mengelola kemarahan menjadi sesuatu yang memuliakan dan mengangkat derajat kelas Anda. Mengingat kemarahan itu terjadi karena kegelisahan yang tidak terselesaikan dengan baik dalam diri sendiri sehingga muncul kemarahan.

Nafsu itu Dinamis
Kemarahan merupakan bentuk nafsu bersifat dinamis. Karena kedinamisannya itu, membuat nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda, untuk pribadi yang mampu berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan.

Sedangkan pada mereka yang tidak mampu mengelolanya secara baik, maka akan terjadi penolakan dari batas kemapanannya. Contohnya, seorang berkedudukan tinggi dengan mudahnya terlontarkan dari tingkat kemapanannya, lalu direndahkan dalam kemarahan itu. Malah, jika nafsunya tidak bisa dikendalikan karena keliarannya sulit teratasi, orang itu bisa disebut sebagai budak nafsu. Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah penentu kelas Anda.

Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri. Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti kita.

Lihat bagaimana reaksi cacing ketika diletakkan di atas kaca yang
Di bawahnya ada api. Cacing itu menggeliat untuk pergi dari lokasi tersebut. Sementara hanya manusia yang bertahan di tempat yang tidak enak dan selalu mengeluh. Padahal, kemarahan itu memberi cara cepat menuju ke tempat yang lebih baik. Untuk itu, segera putuskan dengan cepat dan tegas untuk pindah ke tempat lebih baik.

Teringat saya cerita seorang ibu yang anaknya baru pulang ke rumah pagi hari. Namun si ibu itu tidak marah. Dia melakukan sesuatu yang tidak biasa dan tidak umum dilakukan oleh orangtua pada umumnya. Ibu itu hanya menjelaskan pada anaknya, Mama tidak masalah kamu pulang sepagi ini, namun apa yang akan disangka orang tentangmu. Engkau sudah dewasa dan lakukan yang terbaik menurut keputusanmu.

Hati ini tempatnya godaan. Jadilah pribadi baik seburuk-buruknya keadaan. Karena hidup ini adalah pilihan. Selalu sertakan kekuatan Tuhan dalam doa kita, untuk menjadi pribadi anggun. Kalaupun Anda marah maka pastikan jika itu memberi kemuliaan diri dan untuk kepentingan baik buat sesama.

Untuk menjadi marah itu mudah dan patut bagi semua orang. Hanya saja, lakukan kemarahan pada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat serta dengan cara yang tepat.

Kemarahan akan membuat kerugian besar dari keliaran emosi yang tidak terkendali.


(Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1110)

No comments: