Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, June 8, 2011

92. Young Love

Hukum kedua cinta adalah kebebasan yang dibatasi oleh biaya. Biasanya anak muda yang sedang jatuh cinta lupa dengan kondisi yang ada dalam dirinya. Untuk itu perlu diingatkan, sehingga mereka menjadi logis. Buat cinta mereka sebagai pribadi yang sadar sebagai insan ekonomi. Dengan demikian, kelak yang akan memimpin mereka untuk menjadi sejahtera.

Di sini, tidak ada istilah jodoh dengan ungkapan tidak diketemukan. Kan biasanya banyak yang mengatakan begitu, dirinya belum menemukan jodoh. Padahal tidak ada orang yang menemukan belahan jiwanya. Lalu setelah bertemu, menduga apakah ini orangnya yang saya cari ?

Sejujurnya, anggapan belum menemukan jodoh itu salah. Jodoh itu untuk dibangun, yang kemudian secara bersama – sama menghebatkan cinta. Untuk membuatnya hebat ada di hati orang-orang dewasa. Mengingat jiwa yang damai adalah sandaran bagi semua kekayaan. Ingatlah bagaimana cinta yang membuatnya tetap bertahan dengan ketuaan. Dia atau pasangan kita mau tua dengan kita, walau istri belum menerima janji-janji kita yang belum terwujud.

Jadilah keluarga yang dicintai dengan kegembiraan. Kalau mungkin bisa dilakukan, ubahlah tawa atau canda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kata maaf. Karena bentuk terindah dari cinta adalah memaafkan. Karena definisi cinta adalah cinta yang menghubungkan saat diam dan bertengkar. Diantara diam dan bertengkar itu namanya cinta. Apalagi cinta itu ada chemistrynya. Tidak bisa dipaksakan atau diperjual belikan. Dia tumbuh dalam diri dan berbeda di hati tiap orang.

Termasuk pemaksaan orangtua pada anaknya untuk mencintai seseorang yang dipilih, belum tentu cocok untuk kehidupan selanjutnya. Di sini, pemaksaan dari orangtua bisa batal jika Tuhan tidak mengijinkan-Nya.

Kejelasan Berpikir
Wanita pada umumnya suka pria yang lebay. Yang melebih-lebihkan. Sehingga membuatnya menjadi senang. Tidak peduli ucapan pasangannya yang tidak masuk logika. Itulah kelemahan wanita. Sehingga meski yakin digombalin masih mau terima dinikahi.
Ibarat sebuah mobil, gombal itu cocok untuk membersihkan semewah apapun mobilnya. Tidak peduli tinggi atau rendahnya harga sebuah mobil. Begitu halnya dengan wanita, asal tahu memanfaatkan penggunaan gombalnya.

Tidak ada perlindungan jika kita sedag jatuh cinta. Karena orang yang sedang jatuh cinta maka logika lumpuh. Cinta yang membuat indahnya taman. Dan setelah jatuh cinta membuat badai yang merusak keindahan taman.

Kalau ingin orangtua mengantarkan anaknya menjadi manusia sempurna, berikan kebebasan pada sang anak dalam pemikirannya. Tuntun anak untuk kejelasan berpikir. Dan biarkan alam yang membesarkannya, dan menuntun pemikirannya menjadi manusia yang diinginkannya.

Tuhan dengan Maha Cintanya, menjadikan ibu menerima sekurang-kurangnya anak dan sesalahnya anak. Sehingga Tuhan mewariskan cintanya pada sosok ibu yang membangun dan memelihara cintanya pada keluarga.

JIKA MENDIDIK ANAK MENJADI LOGIS KARENA CINTA, MAKA JADIKAN SEBAGAI INSAN EKONOMI.

SEBELUM MENIKAH TUNTUT PASANGAN SEBAIK-BAIKNYA. DAN DAN SETELAH MENIKAH TERIMA APA ADANYA.

JADILAH KELUARGA YG DICINTAINYA DGN KEGEMBIRAAN DAN HANYA BERSANDING DENGAN KATA MAAF.


(Mario Teguh Golden Ways di Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1117/ Mei 2011)

No comments: