Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Tuesday, November 17, 2009

2. Harta, Tahta, Wanita


Apakah kita akan meneruskan hidup yang biasa-biasa ini saja, atau hidup dengan berani? Karena hidup yang berani yang bisa melihat seperti apa kehidupan ini. Dan, harta tahta wanita yang dilihat sebagai penjatuh pria, bahkan pria sebesar-besarnya bisa jatuh karena sekecil-kecilnya wanita. Sekarang kita balik, harta tahta wanita justru adalah ukuran keutuhan keberhasilan pria. Pria berhasil harus berharta bertahta berwanita. Yang menjadikannya gagal bukan harta tahta wanita. Yang menjadikannya gagal adalah sikap yang salah. Karena sikap yang salah, penggagal keberhasilan apapun. Sikap yang salah bukan hanya mengkerdilkan kehidupan, tapi juga menjatuhkan orang-orang besar di sekitar kita.

***

Definisi harta yang kita maksud, harta yang membaikkan. Kalau uang, uang yang menjadikan kita penderma, membangun rumah sakit untuk orang tidak mampu, membiayai sekolah untuk orang tidak mampu. Banyak di antara kita sudah lama meminta harta, tapi belum berjanji akan menjadikan hartanya baik. Banyak yang meminta uang banyak tanpa berjanji pada Tuhan akan menjadikannya pribadi yang mulia. Yang kita minta adalah harta yang membaikkan.

***

Tahta ada 3 tugas utamanya, siapapun di antara kita yang berwenang, harus menjadi pribadi yang menyejahterakan, membahagiakan, dan mencemerlangkan. Salah orang kalau duduk di tahta tidak menyejahterakan, tidak membahagiakan, dan tidak menjadikan hidup orang lain cemerlang.

***

Wanita adalah wanita yang mulia. Bisa dibayangkan seorang pria yang disandingi wanita mulia. Mengapa dia mulia? Karena pria memuliakannya.

***

Ukuran keberhasilan pria, harta yang menjadikan dia baik, bukan sombong. Banyak yang belum disetujui permintaan uangnya, karena Tuhan takut dia sombong. Berjanjilah akan lebih baik dengan uang. Bertahta, tujuannya bukan memperkaya diri, bukan melindungi kepentingan golongannya sendiri. Dan apabila dia disandingi wanita, dia memuliakannya sehingga wanita mulia dan memuliakannya kembali, membangunkan istana, sehingga masuk rumah, dia seorang raja.

***
Harta tahta wanita adalah ukuran keberhasilan seorang pria. Yang menjadikan gagal bukan harta tahta wanita, tapi sikap yang salah. Karena sikap yang salah adalah pembatal keberhasilan apapun.

***

Segala sesuatu robek dari sisi yang lemah. Bukan hanya wanita. Pria yang lemah soal uang, akan robek di sisi uang. Pria yang lemah pujian, akan robek karena dipuji. Maka, berhati-hatilah di sisi mana Anda lemah. Gunakan segala kekuatan Anda untuk menjaga diri Anda dari perobekan.

***

Tidak ada pria disebut berhasil secara utuh kalau hanya berharta dan bertahta tanpa didampingi wanita mulia. Wanita demikian penting, sehingga dia menjadi pemungkin bagi keberhasilan banyak pria. Maka disebutkan behind the great man there's a greatest woman. Karena wanita, kalau memutuskan berkarier sendiri, akan lebih hebat dari suami. Tetapi, dibutuhkan pribadi besar untuk membiarkan mengikhlaskan suami yang tidak sehebat dia, tampil jadi kepala keluarga, sebagai raja.

***

Dari dulu ada yang menyanyikan 'wanita dijajah pria', itu terbalik biasanya, karena banyak pria yang harus dimerdekakan oleh istrinya. Berapa banyak suami jadi pribadi biasa karena dicemburui, diawasi, dikhawatiri, dicurigai. Kalau wanita ingin menjadikan pria raja, harus membedakan perilaku pesakitan di penjara dengan raja yang sedang membangun kebesaran. Itu sebabnya, wanita yang tidak membesarkan suaminya, akan menjadi istri dari orang kecil. Sehingga, yang mengikhlaskan membesarkan suaminya akan menjadi istri orang besar.

***

Banyak sekali orang marah karena dimanfaatkan orang lain. Padahal, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Semua yang kita lakukan, dari sekolah, pengalaman profesional, supaya kita dimanfaatkan. Dan, orang yang baik adalah yang dimanfaatkan oleh orang banyak. Karena dia dimanfaatkan, maka disebut bermanfaat. Kesimpulannya, jadilah pribadi yang ikhlas dimanfaatkan bagi kebaikan orang lain. Kalau tidak ikhlas dimanfaatkan orang lain sebagai pasangan hidiup, lantas apa arti kehadiran kita dalam kehidupan ini?

***

Semua orang yang mengatakan menjadi single dan berbahagia, sebenarnya akan memilih berpasangan kalau mungkin baginya. Tidak mungkin orang yang sudah beristri baik, lalu menyanyikan single dan berbahagia. Kalau begitu, sudah dititahkan Tuhan, kita diciptakan berpasang-pasangan, 'dan menikahlah bagimu agar kamu tenteram'. Kalau begitu, terimalah yang diberikan Tuhan sejak lama.

***

Yang didengarkan adalah yang berwenang, bukan yang menjabat. Itu sebabnya, perintah pejabat belum tentu dihormati lebih baik dari isu. Karena, isu didengar dari orang berwenang, supirnya, istrinya. Orang yang berwenang itu orang yang Anda berikan hak untuk Anda dengarkan. Jadi, kalau kita mau jadi pribadi berwenang, jadikan orang lain memberikan Anda hak berbicara. Orang seperti ini bertahta tanpa jabatan. Kalau dia didengarkan, dia berwenang.

***

Tidak ada harta tahta wanita yang mempunyai pengaruh negatif kepada orang baik. Hanya orang yang salah sikap yang bisa jatuh karena salah satu dari mereka. Karena, tidak harus harta tahta wanita yang besar, kesalahan sikap membatalkan semua keberhasilan.

***

Saya terlalu mencintai istri saya. Saya sangat takut kepadanya. Saya sangat takut kepada Tuhan. Karena apapun logika kita, apapun rasionalisasi kita, apapun yang kita lakukan menciderai perempuan, hak, kalau hidup kita turun, berarti salah.

***

Kita semua sedang dalam perjalanan menuju sesuatu. Ada perjalanan yang belum tentu kita berhasil, berarti belum tentu kita gagal. Ambil perjalanan itu. Tetapi, ada satu perjalanan yang pasti gagal, yaitu perjalanan yang tidak adil, yang tidak jujur, yang tidak amanah, tidak santun, tidak penuh hormat, yaitu perjalanan yang apapun canggih kualitas perjalanan pasti gagal. Upayakan sesuatu yang memungkinkan menjadi pribadi bermanfaat bagi orang lain. Karena kalau bermanfaat, Tuhan akan berikan hadiah besar, kewenangan didengarkan, didampingkan wanita yang kita muliakan.

***

Tidak ada pria disebut berhasil utuh berharta bertahta tanpa didampingi wanita mulia. Wanita demikian pentingnya bagi keberhasilan banyak pria, sehingga disebutkan behind the great man there's a greatest woman.

***

Harta pertama siapapun adalah kebaikan. Harta pertama ini juga menjadi harta penutup, upayakan, karena kita tidak tahu kapan usia kita ditutup. Kita jadi pribadi yang baik dalam keseharian kita, karena seindah-indahnya harta penutup adalah kebaikan. Harta prasyarat yang harus dimiliki adalah harapan. Tidak ada orang bisa dikatakan miskin selama dia punya harapan. Harapan itu, bahkan bagi orang yang tidak mengenal doa, tidak mengenal Tuhan, digunakan untuk berdoa, 'I wish'. Saya punya rekan yang tidak percaya Tuhan, waktu teman kami terjun payung, dia bilang, 'cross your finger', supaya selamat. Saya katakan, 'Logis nggak menyelamatkan? Kamu, karena berharap sesuatu yang bahkan kamu tidak mengerti yang dikatakan oleh orang beriman sebagai doa, harapan'. Orang yang putus harapan membatalkan sifat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Jangan pernah putus harapan.

***

Apakah saya sudah berhasil? Untuk yang saya inginkan dulu, sudah. Untuk yang sedang saya inginkan sekarang, belum. Jadi setiap orang, apabila sudah mencapai yang diinginkan, damailah jadi pribadi yang berhasil, tapi untuk rencana besar Anda selanjutnya, belum.

***

Wanita itu bukan hanya sulit dimengerti. Wanita itu tidak mungkin dimengerti. Itu sebabnya, pengertian terbaik dari seorang pria adalah mencintainya, mengizinkan menjadi apapun dia itu, karena kita mengingat kebahagiaan yang telah disebabkan kepada kita. Kalau kita melihat marahnya, bingungnya, wajar, kerena kebahagiaan lebih bernilai disandingkan dengan penderitaan dan rasa sakit. Sakit bertengkarnya orang yang menyayangi adalah penguat kasih sayang. Perhatikan, yang bertengkarnya keras, damai keras. Yang bertengkar biasa, sayangnya pun biasa-biasa saja.

***

Cara mengerti wanita adalah mencintainya, kerena cinta itu kemampuan menerima orang apa adanya.

***

Kalau ada pria berhasil, melupakan jasa wanita yang membesarkannya, reaksi pertama saya adalah mengutuknya. Apakah terkutuk atau tidak, nanti. Kedua, banyak wanita yang tidak tumbuh. Bisa salah suami, bisa salah istri. Suami bekerja, ketemu orang tiap hari, dipuji orang, istrinya tidak pernah dipuji oleh suaminya, sehingga istri tidak tahu yang dilakukan baik atau tidak. Juga, berapa banyak wanita yang tidak lagi belajar, dia mencari pendidikan melalui sinetron, dan dia pilih berkenaan pengkhianatan suami. jadi, kalau kita pria bersyukur dimuliakan wanita, wanita harus juga tumbuh sehingga dia pantas mendampingi pria sesenior mungkin.

***

Harus hati-hati, seyogyanya kita menghindari gerakan tangan kiri ketika berbicara. Biarkan tangan kanan yang bebas bergerak, secara insting orang lebih percaya tangan kanan yang dominan. Perhatikan 90 persen bahasa tidak dikatakan. Ketika mau bicara, jangan melihat ke kanan dulu, itu mengindikasikan belum dipikirkan sebelumnya, belum siap, atau sedang mencari yang baik, atau pembohong pun begitu. Maka berhati-hatilah dalam bicara. Itu sebabnya, orang yang mau menjawab, tidak berkedip sampai selesai menjawab. Setelah itu berkedip sambil bergerak.

***

Harta tahta wanita dibangun di pondasi yang namanya diri Anda. Jadikan diri Anda pantas bagi harta besar, tahta besar, dan wanita yang mulia.

****

Secara statistik memang betul wanita jumlahnya lebih banyak dari pria. Tapi, tanya pria-pria yang tidak punya pasangan itu, dia merasa dunia tidak ada wanita. Uang ada dimana-mana, tetapi bagi yang tidak punya uang, tidak ada uang di dunia ini. Jadi kalau begitu, statistik-statistik itu adalah untuk Anda ketahui tapi tidak boleh Anda terapkan bagi pengecilan hati. Ingat pernah saya katakan, siapapun yang jadi presiden kita, tidak ada hubungannya dengan rezeki kita. Kepala negara sudah terpilih, rezeki Anda langsung naik? Tidak langsung naik. Apakah langsung sial memilih presiden lain? Tidak. Tanggung jawab pribadi kita untuk menjadikan pribadi kita sejahtera, bahagia dan cemerlang. Itu tanggung jawab pribadi kita dibawah kepemimpinan siapapun. Untuk kebaikan, jangan tunggu pemimpin, lakukan sendiri.

***

Memuliakan wanita, cara paling mudah adalah beritahu dia, 'Adinda, aku memuliakanmu'. Saya pada ulang tahun ke 53, berjanji pada istri saya, akan menggunakan sisa umur saya untuk membahagiakannya. Wanita Anda perlu mendengar Anda sayang kepadanya. Berapa banyak wanita yang tidak pernah mendengar suaminya bilang sayang? Banyak sekali. Beritahu dia, wanita-wanita Indonesia yang super berhak mendengar bahwa dia dikasihi. Tuhan Maha mengerti maksud kita? Tuhan maha mengetahui? Betul. Tapi, Anda masih berdoa, masih mengucapkan, masih berzikir, berarti Tuhan juga perlu mendengar suara indah Anda dalam memuliakan beliau. Istri Anda juga.

***

Padahal, kalau istri kita tidak menikah dengan kita, mungkin nggak dia menikah dengan pria lebih tampan dari kita? Mungkin. Jadi, pegang tangan istri Anda, cium, beritahu, ceritakan. Anda harus hitung berapa banyak tanggung jawab yang diambilnya, sehingga hidup Anda jadi lebih mudah. Tanpa wanita, hidup kita tidak akan menjadi sehebat ini.

***

Kita harus sadar sekali bahwa di atas kualitas diri kitalah dibangun harta yang besar, tahta yang besar, dan wanita yang disandingkan kepada kita. Sadarlah bahwa tidak ada yang Anda kerjakan yang tidak berhubungan dengan pembangunan nilai diri Anda. Tidak ada orang terlepas dari tanggung jawab, dari kesalahan yang dilakukannya. Sehingga berbahagialah, bahwa tidak ada orang yang tidak dinilai karena kebaikannya. Dan karena kebaikan kita adalah landasan bagi semua kualitas yang bisa dititipkan, disandingkan kepada kita, maka berfokuslah pada hal-hal yang menjadikan kita bernilai lalu perhatikan apa yang terjadi. Berfokuslah pada hal-hal yang menjadikan kita bernilai lalu perhatikan apa yang terjadi.

(Mario Teguh Golden Ways by Siti Afifiyah dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1026)

No comments: