Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Tuesday, November 17, 2009

6. Berani Itu Ajaib


Salah satu karakter Rasul yang membuat kita terkagum-kagum adalah memiliki keberanian yang betul-betul super. (Rasulullah) pribadi yang sangat mulia, sangat lengkap. Sebagai pemuka agama, pribadi yang sangat spiritual, lapang hati. Pebisnis tulen yang berhasil. Seorang panglima, seorang prajurit yang gagah berani, yang membangun ketentaraan yang bisa menaklukkan Eropa waktu itu. Jadi, jangan campur-adukkan kelembutan dan kasih sayang dengan kelemahan. Karena keberanian itu adalah milik orang yang sangat beriman. Karena seseorang yang percaya pada hukum kebaikan lalu tidak bertindak, adalah orang yang mengabaikan perintah dan janji Tuhan. Banyak sekali orang yang sekarang sedang mengeluh dalam kehidupannya, sebetulnya orang-orang yang bertindak kurang berani dalam kehidupannya. Semakin berani, semakin baik kehidupan kita. Semakin mengakhirkan keberanian, semakin kita terakhir dalam kehidupan kita.

***

Hidup kita hanya satu kali, tidak terlalu panjang tetapi sangat penting, dan terlalu penting untuk dicoba-coba dalam keraguan dan penundaan. Hidup yang tidak dihidupi dengan berani tidak pantas untuk ada, karena Tuhan punya rencana mulia yang bisa dicapai kalau kita ikhlas, menyerahkan hal-hal yang tidak pasti yang tidak bisa kita lakukan kepada Tuhan. Mereka yang memulai sesudah pasti, tidak membutuhkan Tuhan. Karena kita menghadapi hal-hal besar yang tidak pasti, ketidakpastian, kita sangat membutuhkan Tuhan. Kita melakukan yang bisa kita lakukan dan menyerahkan yang tidak bisa dilakukan kepada Tuhan. Kalau tidak sekarang dilakukan, kapan lagi? Kalau tidak kita sendiri yang melakukan, siapa lagi?

***
Kalau aman sebuah rencana investasi, apakah kita ambil? Ambil. Kalau investasi itu berisiko, kita akan ambil? Apakah ada tindakan yang tidak berisiko?Tidak ada, jadi kalau begitu ambil. Karena orang berani adalah orang melakukan yang meskipun. Berapa banyak sekarang orang pandai yang tidak melakukan bisnis sendiri, karena tidak berani melakukan yang meskipun? Meskipun tidak ada modal, meskipun tidak tahu, meskipun tidak bisa, meskipun tidak siap. Orang disebut berani karena melakukan yang ditakutinya. Orang normal melakukan yang berani yang ia lakukan. Yang hebat melakukan yang ditakuti. Bagaimana kalau pasti gagal? Apakah kita ambil? Tidak. Ada yang dibilang gob*** kalau diteruskan. Tetapi ada orang yang justru senang kalau orang lain mengatakan dia pasti gagal, karena keindahan keberhasilan adalah melakukan sesuatu yang tadinya dikatakan tidak mungkin oleh orang lain.

***

Berani itu ajaib. Bayangkan dalam satu ruangan, seekor harimau masuk, apa reaksi alamiah kita? Berlari sambil berteriak. Lalu ada satu orang bilang, 'Lihat saya', ia berani menghadapi harimau itu, ajaib. Kalau ia selamat, itu ajaib. Orang yang masuk dalam suatu keadaan yang membutuhkan keajaiban untuk selamat, dia menyaksikan keajaiban, sehingga kalau orang mau melihat keajaiban, berani. Karena keajaiban itu sebetulnya tidak lebih dan tidak kurang adalah campur tangan Tuhan. Ingat, upaya terbaik kita, akhir dari upaya terbaik kita adalah awal dari campur tangan Tuhan. Banyak orang, upaya terburuknya saja belum dimulai, sudah pasrah. Apakah dia melihat keajaiban? Tidak. Dia melihat kepastian, menua, menjadi lemah, melakukan apa yang dilakukan anak muda.

***

Ini baku dalam ilmu kepemimpinan, dalam pelatihan-pelatihan senior bagi perwira tinggi di seluruh dunia, ada kalimat seperti ini: bahwa sepasukan domba yang dipimpin seekor singa akan mengintimidasi sepasukan singa yang dipimpin domba. Pasukan domba yang dipimpin singa, gagah sekali, karena dombanya di belakang. Sepasukan singa yang dipimpin domba, yang takut itu pemimpinnya. Singa yang di belakang bilang, 'Serang, Pak.' Ia bilang, 'Jangan, kamu lupa aku domba?' Itu pemimpinnya singa. Bayangkan frustasinya para panglima kalau rajanya penakut. Itu sebabnya, tidak dibutuhkan pasukan domba yang besar untuk mengintimadasi pasukan singa yang besar kalau pemimpinnya kurang berani. itu baku bagi kepemimpinan, maka siapapun yang duduk dalam kepemimpinan, belajar dari situ.

***

Banyak sekali orang yang sekarang mengeluh dalam kehidupannya, yang sebetulnya orang-orang yang bertindak kurang berani dalam kehidupan ini. Semakin berani semakin baik kehidupan kita. Semakin kita mengakhirkan, semakin terakhir kita dalam kehidupan kita.

***

(Logika di balik keajaiban sebuah keberanian) siapa yang mengatakan bahwa kita tidak akan diberikan masalah dari kemampuan kita menyelesaikan? Tuhan. Masalah kecil untuk orang kecil. Masalah besar untuk orang besar. Berarti, orang itu ditentukan oleh ukuran masalahnya. Semakin besar masalahnya semakin besar orang itu. Logis. Lalu, mengapa Anda takut mengambil keputusan yang memasukkan Anda dalam masalah? Apakah orang berani itu punya perhitungan? Punya. Karena orang berani, dia masuk ke dalam masalah besar. Karena masuk dalam masalah besar, dia menjadi mampu menyelesaikan masalah besar. Itu sebabnya, orang yang sering salah di masa muda, hebat tuanya. Karena dia terpaksa. Nama tengahnya 'nyaris'. Hidupnya nyaris terus, karena Tuhan menyelamatkan. Tuhan menghargai orang yang percaya. Cek, uji, seberapa besar kemungkinan yang kita bisa masuki, masalah besar itu, dan itu mungkin kalau kita berani. Terlepas kita takut atau berani, bertindaklah berani.

***

Pastikan keberanian kita tidak merugikan orang lain.

***

Tidak usah berani, begitu kita melakukan dan masuk dalam masalah, harus bertanggung jawab, mau tidak mau.

***

Saya tidak berani mengatakan apakah ada orang dilahirkn memang berani, ada yang lebih takut. Tapi memang ada yang dilahirkan kagetan, ada yang tidak. Apakah kita korban dari kelahiran? Apakah kita pemenang karena keputusan kita sendiri? Jangan yang dikatakan orang membatasi yang mungkin kita capai. 'Keturunan atau bukan, saya akan lakukan', itu keberanian.

***

Tidak ada jaminan orang yang berani itu berhasil. Karena disamping berani juga ada tuntunan-tuntunan lain yang disebut kebaikan. Orang yang berani dalam kebaikan lebih mudah berhasil. Kebaikan itu ada 2 komponen pembentuknya, pertama dia benar, kedua dia dan santun, ini namanya orang baik. Karena orang benar yang tidak santun, merusak hormatnya orang pada kebenaran. Orang santun yang tidak benar sama seperti semua penipu. Kalau begitu, kalau berani, beranilah dalam kebaikan, karena itu dua jalan yang jadi satu, kebaikan dan penghormatan yang tinggi kepada orang lain.

***

Seorang petarung dinilai dari ukuran yang dipertarungkan. Ada orang yang marah kalau disinggung secara pribadi, tapi tidak marah kalau perusahaannya ditipu atau, dikorupsi. Ada orang kalau hal-hal pribadi sangat marah, dalam tanggung jawabnya tidak, padahal petarung dinilai dari ukuran yang dipertarungkan. Karena hidup kita besar untuk digunakan, sedangkan waktu untuk memenangkannya kecil, pikirkan yang besar-besar, lakukan yang kecil-kecil dengan kesungguhan besar, tahu-tahu kita melakukan sesuatu yang besar.

***

(Apakah orang berani tahu keajaiban?) Tidak tahu. Betul-betul tidak tahu. Apakah orang kaya tahu dirinya kaya? Tidak, biasa saja. Orang lain bilang ia kaya, ia masih mau (kaya) lagi. Tahu kenapa? Karena kekayaan, uang, kenikmatan, memiliki kekuatan untuk membiasa. Waktu kita pertama kali naik gaji, wah rasanya, setelah 3 bulan biasa lagi. Suami istri, waktu pacaran, jari tersenggol, tak bisa bergerak, kaku sekali. Setelah menikah, istri ganti daster di sebelah, tidak menoleh. Semua kualitas membiasa. Itu sebabnya tumbuhlah.

***

Berani itu tindakan logis yang tidak logis tapi kemudian terbukti logis. Logisnya adalah dia beriman, dia percaya, tugasnya melakukan yang bisa dilakukan agar Tuhan melakukan yang tidak bisa dilakukannya. Waktu dia melaksanakan yang orang bilang tidak masuk akal, ketahuilah semua orang yang meragukan Anda tetap memuji Anda saat berhasil, 'Bukan main, kamu berani sekali.'

***

Berani itu setiap saat, karena saat adalah pembentuk kehidupan. Hidup itu lebih berat daripada mati. Karena berani mati itu tidak terlalu terhormat. Tetapi berani hidup dengan sepenuhnya, membuat harapan orang tua terpenuhi. Ada anak muda berani balapan motor dengan jalan miring, tidak pakai helm, itu berani tol**, bagaimana dengan rencana ada wanita baik yang nanti akan menikahi dia, melahirkan keturunan yang baik, batal karena bapaknya mati balapan? Kalau begitu, jadilah pribadi yang berani sepanjang hidup, karena berani hidup itu lebih mulia.

***

Jadilah pribadi yang berani sepanjang hidup. Karena berani hidup itu lebih mulia.

***

Jalan-jalan keberanian adalah jalan kepemimpinan. Tidak ada orang bisa menyebut dirinya pemimpin, kalau tidak membakatkan dirinya pada jalan keberanian. Alasan mengapa dia di depan karena dia pembuka jalan. Itu sebabnya dia menghadapi ketidakpastian lebih dahulu daripada orang lain. Itu sebabnya jalan keberanian itu pasti jalan kepemimpinan. Dia sebagai pemimpin juga harus berada di belakang, bukan lagi keberanian, tapi kasih sayang untuk memastikan yang di belakang tidak ada yang tertinggal. Keberanian membuka jalan. Kasih sayang untuk memastikan yang dipimpinnya tidak ada yang tertinggal. Seorang pemimpin di masa damai belum tentu sesuai untuk memimpin di masa perang. Seorang pemimpin yang cemerlang di masa perang belum tentu sesuai bagi masa damai. Sehingga seutuh-utuhnya pemimpin adalah yang membangun kedamaian dalam masa apapun.

***

Tidak ada putus harapan yang tidak memutuskan harapan kepada Tuhan. Perhatikan, semua orang putus harapan itu memutuskan harapan kepada Tuhan, membatalkan sifat Beliau yang Maha Merahmati. Orang yang berani, tidak pernah putus harapan, karena dia tahu tak boleh berharap pada orang, dia tahu hanya boleh berharap pada Tuhan, dan menjadikan keberanian untuk menembus dinding yang disebut rasa takut. Rasa takut adalah pemisah antara Anda dengan kehidupan yang lebih baik.

***

Tuhan berfirman dalam semua kitab, tetapi yang langsung dikatakan pada kita ada 3 kata. Waktu kita berdoa itu Tuhan langsung menjawab 'ya'. Yang repot itu waktu kita meminta, tidak diberi, apakah itu 'tidak' atau 'belum'. Banyak orang sekarang kehidupannya tercabik antara 'tidak' dan 'belum'. Kan, kita tidak tahu, apakah Tuhan memang melarang atau sebetulnya meminta kita meneruskan sebentar lagi. Kita disuruh berketetapan, putuskan, salah atau benar, yang dihargai ketetapan dari keputusannya. Itu sebabnya berketetapanlah dalam memutuskan. Dan setelah memutuskan, berketetapanlah. Orang yang ragu-ragu, ambil salah satu, tetapkan, lakukan. Kalau itu tidak boleh, digagalkan Tuhan. Kalau itu benar, Anda dibuat mulia dalam hidup.

***

Seorang pemimpin di masa damai belum tentu sesuai untuk memimpin di masa perang. Seorang pemimpin cemerlang di masa perang belum tentu sesuai di masa damai. Sehingga seutuh-utuhnya pemimpin adalah yang membangun kedamaian dalam masa apapun.

***

Keberanian itu adalah pemaksimal kemungkinan. Siapa yang mungkin jadi orang besar? Yang menjadikan kemungkinan itu kenyataan adalah keberanian, bukan kemampuan. Organisasi itu dibangun supaya kurangnya kemampuan di atas bisa diisi dengan yang di bawah. Tetapi, keberanian di atas tidak boleh diwakilkan kepada siapapun. Karena seorang pemimpin punya tugas memutuskan yang tidak bisa diwakilkan. Sehingga kalau keberanian itu pemaksimal, berarti kurangnya keberanian itu perusak semua kualitas. Kualitas apapun yang diberikan pada seseorang yang tidak berani hanya menjadi mesin indah yang tidak digunakan. Kesimpulannya, orang yang kurang berani kurang berguna, baik sebagai kepala keluarga, pemimpin perusahaan, atau pemimpin apapun. Kurang berani kurang berguna.

***

(Keberanian lebih mudah muncul saat terjadi keterdesakan. Bagaimana memunculkan keberanian dalam keadaan normal?) Siapa yang karyawan yang sudah lama ingin berwirausaha? Kenapa tidak dilakukan? Karena tidak berani. Kalau Anda cukup disayangi Tuhan, dikasih modal yang paling dibutuhkan oleh karyawan yang ingin berbisnis sendiri, yang namanya keterdesakan. Bagi orang yang ingin berwirausaha, dipecat itu berkah, mau kapan lagi? Lihat yang berani cari masalah dengan atasannya, lalu dipecat, sedih sebentar, lalu kan bisa berbisnis, 'Kan, aku tidak kerja lagi'. Kalau begitu, tidak harus perlu memikirkan cara apapun, bagaimana kalau keterdesakan itu bisa dibuat artifisial, buatan kita sendiri, batasi umur, batasi sampai anak umur berapa, batasi sampai orang tua umur berapa, itu dicatat, sehingga artifisial terdesak sehingga mengupayakan dengan keberanian lebih.

***

Ajaib itu berani. Keajaiban itu adalah campur tangan Tuhan. Campur tangan Tuhan itu berlaku bagi orang yang bertindak berani meskipun takut. Perhatikan apa yang paling Anda takuti, yang mencegah Anda menjadi pribadi yang cemerlang, kenali apa yang Anda takuti, lalu lakukan persis yang Anda takuti, lalu perhatikan apa yang terjadi.

(Mario Teguh Golden Ways by Siti Afifiyah dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1030)

No comments: