Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, June 2, 2010

31. Terjun Sambil Membuat Sayap



Banyak orang berdoa untuk masuk ke dalam keadaan yang lebih baik, karena mengeluhkan kehidupannya kini. Namun, mereka tidak memiliki keberanian untuk terjun melakukannya dengan sepenuh hati, karena belum memiliki sayap.

Berani untuk Terjun
Perlu Anda ketahui, bahwa Tuhan yang Maha Pengasih tidak akan memasangkan sayap kepada orang yang tidak mempunyai keberanian untuk terbang. Anda sudah berencana terbang, tetapi belum niat juga. Jadi, untuk apa Tuhan pasangkan sayap?
Berapa banyak orang yang bertahun-tahun memikirkan rencana atau tersiksa dengan karir yang mandeg dengan bayaran kecil, tetapi tidak memiliki keberanian? Oleh karena itu, kita harus memberikan tenaga kepada rencana-rencana besar yang memperbaiki kehidupan.

Apapun yang Anda ingin segera lakukan, beranikan diri untuk terjun!
Anda akan melihat keajaiban, orang yang jatuh dengan kecepatan tinggi lalu pelan-pelan tumbuh sayap, kemudian melayang menjadi pribadi yang berbahagia.

Keberanian + Masalah = Keajaiban
Logika dari keberanian dan masalah merupakan KEAJAIBAN. Karena keajaiban berpihak pada orang yang BERANI mencari MASALAH.

Ada yang mengatakan, “tidak akan aku berikan kepadamu, masalah yang lebih besar dari kemampuanmu untuk menyelesaikan”.

Berarti, apapun cara kita mencari masalah, Tuhan tidak mungkin memberikan kita masalah yang tidak bisa kita selesaikan. Orang berani itukan cari masalah, jadi orang-orang berani itu pasti akan masuk ke dalam masalah. Orang berani selalu menangani masalah-masalah besar, dan besarnya masalah adalah tanda ukuran orang.

Hanya orang besar yang dititipkan masalah besar, karena dia yang bisa menyelesaikan masalah.

Sebetulnya siapapun hidupnya akan lebih baik, kalau dia lebih berani. Berapa banyak hal penting yang tidak kita lakukan karena kita tidak berani. Buktinya semua orang yang kita kagumi karena berani. Siapapun hidupnya akan baik, kalau saja dia bisa menjadi pribadi yang lebih berani.

Jadi, kenapa kita menghindar untuk menjadi orang yang berani, karena orang yang berani pasti bisa menyelesaikan sebuah masalah. Maka beranilah, karena keberanian itu yang mengundang keajaiban.

Kalau kita ingin menjadi pribadi yang lebih kuat dan berpengaruh di masyarakat, jadilah pribadi yang tidak terduga.

Jangan Salah Menilai Orang
Hampir semua kesalahan besar dalam hidup kita adalah karena kita salah menilai orang. Bekerja bahkan menikah bisa salah menilai orang. Kalau kita ingin membangun karir yang baik secara profesional dan pribadi, jangan buat orang lain salah mempercayai kita.

Kalau Anda sudah dipercaya, jangan kecewakan orang yang mempercayai Anda, karena kepercayaan Tuhan kepada kita itu diwakilkan melalui orang.

Orang yang mempercayai kita itu tanda bahwa Tuhan mempercayai kita. Seperti tanda bahwa Tuhan itu senang apa yang kita lakukan dan orang menyenangi kita. Jangan bernegosiasi dengan perasaan buruk orang kepada kita. Perbaiki diri sehingga mereka memperbaiki penilaian kepada kita.

Masalah Membuat Anda Kuat dan Hebat!

Ingat! kalau Anda ingin direncanakan untuk menjadi orang yang besar, Anda pasti selalu diganggu, dan gangguannya adalah agar Anda tidak berlaku benar. Semua hal yang terjadi adalah kejadian yang menguji Anda, karena kalau kita pantas untuk menjadi pribadi yang besar, Anda akan diuji lagi untuk hal-hal yang lebih besar.

Kehidupan ini perjalanannya ke kanan dan naik. Ke kanan, benar, sedangkan naik, mendekati Tuhan.

Jika Anda mengerti, Anda tidak ingin masalah ini selesai, hanya orang yang tidak mengerti, yang ingin masalahnya berakhir. Bagi orang yang tidak mengerti, masalah itu penyiksa, namun bagi orang yang mengerti, masalah adalah perintah untuk menguatkan diri.

Masalah adalah cara Tuhan, memindahkan kita dari lingkungan yang tidak amanah ke tempat yang lebih baik. Hanya saja kita tidak suka, rasa dari caranya.

Kalau kita mengerti bahwa maksud Tuhan menaruh rasa tidak baik itu adalah, supaya kita tegas untuk memisahkan diri demi kebaikan, dan mengerti yang tidak kita sukai hanya rasanya. Kita akan ikhlas menerima tidak enaknya masalah karena kita akan bersyukur dalam kebaikan yang baru.

Jadi, masalah tidak akan pernah selesai kalau Anda tidak memperbaharui diri. Anda akan diberi masalah yang sama, namun kalau Anda memperbaharui diri, Anda akan diberi masalah baru tapi yang menghebatkan Anda.

Beriman = Pasrah ‘Terjun’ ke Jalan Tuhan
Mudahkanlah (meskipun tidak ada yang sulit bagi-Nya) peran Tuhan untuk memuliakan kehidupan kita dengan menjadikan kita pribadi yang pantas menerima keajaiban.

Awal dari iman yang utuh adalah berhentinya analisa yang menakar kewenangan Tuhan. Kalau kita tidak lagi menghitung atau menakar sehingga Tuhan betul-betul berwenang bagi kehidupan, kita akan masuk ke wilayah iman.

Orang tidak bisa sepenuhnya disebut beriman kalau di dalam pikiran, perasaan, dan cara-caranya, dia masih membatasi yang bisa dilakukan Tuhan. Kalau kita berdoa bagi keajaiban jangan kurangi kewenangan Tuhan sebagai pemilik keajaiban. Minta dan lakukan!

Alasan kenapa kita meloncat adalah tanda kepada Tuhan bahwa kita demikian percaya-Nya, sampai kita terjun walaupun tidak memiliki sayap.

Karena kita tahu Tuhan sangat mampu mengulur waktu yang satu detik terasa seperti sepuluh tahun atau membuat waktu yang panjang, hanya terasa sempit. Awalnya kita hidup menderita, sekarang kita pimpin dalam kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan.

Maka, terjunlah sambil membuat sayap, karena Anda betul-betul menyerahkan kepemimpinan Tuhan. Lalu, perhatikan apa yang akan terjadi.


“Berikan tenaga kepada rencana-rencana besar yang memperbaiki kehidupan, apapun yang Anda lakukan. Beranikanlah diri untuk mewujudkannya dan Anda akan melihat keajaiban untuk menjadi pribadi yang berbahagia”.

“Jangan bernegosiasi dengan perasaan buruk orang kepada kita. Perbaiki diri sehingga orang lain memperbaiki penilaian kepada kita”.

“Setelah Anda mengerti, Anda tidak ingin masalah Anda berakhir. Hanya orang yang tidak mengerti, yang ingin masalahnya berakhir. Bagi orang yang tidak mengerti, masalah itu penyiksa. Bagi orang yang mengerti, masalah adalah perintah untuk menguatkan diri”.

“Pengertian adalah ilmunya kehidupan, orang yang pengertiannya baik hidupnya juga baik. Itu sudah bisa dibuktikan dari orang-orang yang hidupnya salah. Untuk itu, semua pengertian harus diperbaharui, sehingga tanda bahwa seseorang harus memperbaiki pengertiannya adalah apabila dia mengeluhkan kehidupannya”.



*Mario Teguh Golden Ways, disusun oleh Gita Puspa Annisa dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1055 (15 Maret – 22 Maret 2010)

No comments: