Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, June 2, 2010

33. Ibarat Merobek Amplop Uang



Kegundahan sebagian orang adalah kemarahan. Beberapa orang bisa dirugikan karena kemarahan, tetapi sebagian orang lainnya bisa diuntungkan karena kemarahan ini. Tergantung bagaimana kita mengaturnya.

Lima Emosi Ekstrim

Banyak orang diantaranya dalam keseharian selalu mengutamakan kemarahan. Sudah berapa banyak individu yang mengusir seseorang bahkan membuang orang tersebut dalam pergaulan dikarenakan kemarahan. Padahal dia tidak tahu bahwa ternyata betapa pentingnya orang tersebut bagi keberhasilannya kelak.

Bagaikan merobek sebuah amplop uang, dengan rasa penasaran yang begitu besar ia robek amplop tersebut hanya ingin tahu berapa banyak jumlah uang di dalamnya. Namun setelah tahu jumlahnya kecil, ia marah lalu membuang amplop tersebut. Padahal sekecil apapun jumlah uang tersebut namun berguna bagi kehidupannya.

Itu semua dilakukan karena orang tersebut telah diselimuti oleh salah satu dari ‘penyakit’ lima emosi ekstrim yang terdiri dari marah, sedih, jatuh cinta, gembira, dan cemburu.

Kalau begitu, Anda harus berhati-hati dengan lima emosi ektrim tersebut. Perlu diketahui dan Anda sadari bahwa kelima emosi ekstrim ini selalu membuat kita melakukan sesuatu lebih tergesa-gesa.

Karena tujuan dari kelima emosi ekstrim adalah membuat Anda melakukannya dengan mudah yang tadinya terasa sulit. Namun, sayangnya perasaan tersebut membuat seseorang membuang hal-hal kebaikan karena sudah terlalu diliputi oleh emosi ekstrim yang mendominasi di dalam tubuh kita.

Jika Anda sudah mengetahui ada lima emosi ekstrim, yang membuat Anda mudah untuk membuat sebuah keputusan. Hati-hati! karena sebagian besar dari kemudahan itu adalah justru membuat Anda melakukan hal-hal yang merusak diri sendiri bahkan hubungan dengan orang lain.

Jadi, lebih baik lakukanlah hal-hal yang dapat membesarkan diri, yang selama ini mungkin tidak Anda lakukan, selain melakukan marah, sedih, jatuh cinta, cemburu atau gembira sekalipun.

Bisa Membagi Emosi
Kalau hati Anda sedang diliputi kemarahan atau kesedihan, jadikan ini hanyalah urusan pribadi Anda. Selalu sadar bahwa kita diharapkan untuk menjadi pribadi yang terbaik dalam keadaan apapun.

Caranya adalah Anda harus bisa membagi emosi menjadi dua bagian yaitu pertama, urusan pribadi untuk marah, sedih, cinta, cemburu, atau gembira yang Anda konsumsi sendiri. Sedangkan yang kedua adalah Anda harus mencoba agar selalu tampil sebagai sebaik-baiknya seorang teman, sebaik-baiknya seorang istri, atau sebaik-baiknya seorang suami.

Kemarahan itu digunakan untuk menghilangkan sesuatu yang tadinya sulit. Namun, mudah melakukan sesuatu yang tadinya sulit, bisa berlaku menjadi tidak hormat, tidak sayang, dan tidak hemat pada sesuatu yang bernilai.

Maka, Anda harus melatih kesabaran secara logis. Namun, bersabar itu bukan menghilangkan kemarahan, bersabar tetap marah, tetapi tidak menggunakannya untuk merusak diri sendiri dan merusak hubungan baik dengan orang lain.

Rezeki Itu Nett

Orang-orang yang mudah memberi, hidupnya akan menjadi baik. Namun, banyak diantara kita takut memberi karena takut pemberiannya itu kurang, padahal rejeki itu nett. Jadi, kalau Anda percaya bahwa rejeki itu nett, Anda harus berikan. Bahkan yang Anda tidak punya pun akan diberikan. Supaya Anda pantas untuk mendapat yang lebih banyak.
Yakinlah! Bahwa orang baik pasti akan langsung diberikan imbalan yang lebih oleh Tuhan.

Hal-hal yang bersifat baik itu pasti diijinkan oleh Tuhan. Setiap orang tidak bisa melakukan kebaikan yang tidak diijinkan oleh Tuhan.

Pemuji Memiliki Bibit Kebaikan
Orang yang melakukan kebaikan bahkan orang yang memuji orang baik, pasti telah memiliki bibit kebaikan di dalam hatinya.

Oleh karena itu, jika ada orang yang memuji kebaikan Anda, Anda harus bersyukur sekali bahwa Anda tidak sendiri di dalam melayangkan kebaikan. Justru orang itu lebih penting dari Anda, karena Anda hanya melewatkan kebaikan itu sedangkan dia telah memiliki kebaikan di dalam dirinya.

Jadi, jika Anda bertemu dengan orang yang mengucapkan terima kasih atau memuji diri Anda, Anda harus mengatakan,
“Beruntung sekali dirimu! karena kebaikan itu sudah tertanam di dalam dirimu. Sedangkan saya hanya melewatkannya”.

Bahaya Paling Besar di Rumah


Ingat! terutama bagi para ibu, bahwa bahaya-bahaya terbesar bagi anak-anak Anda adalah di rumah.

Anda sudah melarang mereka keluar rumah, mereka dipastikan tidak lari-larian di jalanan, namun apakah Anda sudah merasa nyaman? Belum tentu.

Anda tidak pernah sadari, banyak benda-benda yang lebih berbahaya yang tersimpan di dalam rumah seperti gas, pisau, lampu gantung, dan itu hal-hal yang kemungkinan membahayakan anak Anda.

Bahaya bagi keluarga itu paling banyak di rumah. Ujian kesabaran yang paling tinggi pun terletak di dalam rumah. Contohnya mengurus buah hati, berhadapan dengan suami yang bertingkah yang membuat Anda kesal, hingga keadaan rumah yang berantakan. Maka, bersabarlah dulu pada orang-orang terdekat dan lingkungan keluarga. Singkirkan lima emosi ekstrim. Jadilah sebaik-baiknya ibu di dalam rumah.

Percaya, bahwa Tuhan tidak akan mungkin menguji Anda dengan orang jauh yang tidak Anda kenal. Itu sebabnya yang paling melukai Anda malah justru orang-orang yang paling Anda sayangi.

Tugas Anda, Berlaku Baik
Marahlah! Sedihlah! Gembiralah! Cemburulah! Jatuh Cintalah! Tetapi pastikan bahwa Anda berlaku sebagaimana menjadi pribadi yang terbaik yang Anda ingin perlihatkan kepada orang-orang di sekeliling Anda.

Kalau Anda seorang wanita, visikan diri Anda menjadi pribadi yang anggun dan cantik, jika Anda seorang pria, visikan diri Anda menjadi pribadi yang gagah dan tegar.

Lalu setelah itu, pasrahkan kepada Tuhan, perbaikan kehidupan yang menjadi hak orang baik. Tugas kita adalah berlaku baik. Lakukan yang ada dalam kemampuan Anda untuk menjadi pribadi yang baik. Serahkan kepada Tuhan untuk mengurus haknya orang baik. Lalu, perhatikan apa yang terjadi.

Percaya, bahwa Tuhan tidak akan mungkin menguji Anda dengan orang jauh yang tidak Anda kenal. Itu sebabnya yang paling melukai Anda malah justru orang-orang yang paling Anda sayangi.


Banyak orang hidup dalam kesalahan karena yakin yang salah itu benar.

Bersabar itu bukan menghilangkan kemarahan, bersabar tetap menjadi marah, tetapi tidak menggunakannya untuk merusak diri dan merusak hubungan baik dengan orang lain.

Orang-orang yang mudah memberi hidupnya akan menjadi baik, banyak diantara kita demikian takut memberi karena takut pemberiannya kurang, padahal rejeki itu nett.

Orang yang memuji orang baik memiliki bibit kebaikan di hatinya.

Berhati-hati dengan lima emosi ekstrim yaitu marah, sedih, jatuh cinta, gembira dan cemburu yang membuat kita menjadi tergesa-gesa melakukan sesuatu.



*Mario Teguh Golden Ways, disusun oleh Gita Puspa Annisa dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1057 (29 Maret – 04 April 2010)

No comments: