Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, June 2, 2010

36. Happiness First



Kebahagiaan selalu milik orang lain, jika Anda tidak berhenti dan memperhatikan kebahagiaan itu berada di hati. Jadi, jangan memberikan syarat apapun untuk berbahagia. Syaratkan bahwa Anda telah mensyukuri yang telah ada pada diri Anda.

Cita-cita Adalah Alamat dari Perjalanan Hidup
Sebuah tujuan hidup tidak akan pernah tercapai dengan tuntas, karena selalu ada kesempatan, apalagi jika lebih berguna bagi orang banyak. Sehingga tujuan hidup adalah sebuah jalan.

Tujuan hidup menjadi lebih baik jika berguna bagi banyak orang. Sebuah tujuan hidup yang hampir mendekati ujung jalan, akan terus diperpanjang oleh Tuhan. Karena Tuhan berkepentingan menjadikan kita berguna bagi sesama.

Ingatlah! Bahwa semulia-mulianya pribadi adalah yang berguna bagi orang banyak. Nah, sedangkan yang namanya cita-cita adalah alamat dalam perjalanan hidup itu sendiri.

Cita-cita Anda tidak akan pernah ada yang paling tinggi, karena Anda selalu tumbuh dari satu alamat ke alamat yang lain. Sesuatu yang tidak mungkin bagi Anda, menjadi mungkin kalau Anda mencapai alamat yang dekat dengannya (tujuan hidup).

Besarkan hati dengan tujuan hidup yang besar. Kalau tidak pernah tercapai, mengapa pilih yang kecil? Pilih yang besar! Lalu tuliskan alamat atau cita-cita yang merupakan perjalanan hidup, yang masuk akal, yang bisa dicapai dengan kemampuan kita sekarang dan bisa dicapai dengan kekuatan hati sekarang.

Mintalah do’a kepada orang tua dan mintalah do’a kepada suami atau istri Anda, lalu jadikan Anda seorang pribadi yang jujur, pekerja keras, tampil untuk mudah dibantu atau jadikan wajah Anda mudah dikasihani. Maka, tujuan hidup yang baik ada di depan mata.

Upaya Mengubah Nasib

Yang disebut oleh Tuhan sebagai upaya adalah pengubah nasib. Orang yang mau mengubah nasibnya harus berupaya. Apa sih yang membatasi kewenangan Tuhan kalau Anda dicintai-Nya?

Dengan upaya yang bersungguh-sungguh walaupun salah, upaya membuat kita dikasihi oleh Tuhan. Jadi, jangan khawatir apakah upaya Anda tepat atau tidak tepat, kalau itu yang bisa Anda lakukan, maka lakukanlah, dan perhatikan apa yang terjadi.

Kualitas Reaksi
Kalau Anda ingin bahagia, utamakan yang baik. Banyak orang yang respon pertamanya mengutamakan hal-hal yang tidak baik, padahal banyak orang mengatakan bahwa hidup ini 90 persen ‘what happens to you’, dan 10 persen ‘what you do because is what happens to you’.

Jadi, 90 persen kejadian dalam hidup itu terjadi kepada kita. 90 persen adalah apa yang kita lakukan karena yang terjadi dan yang menjadikan kita hebat adalah kualitas reaksi.

Ketahuilah! Jangan pernah menggunakan dugaan, Anda itu melihat dunia melalui persepsi. Namun, persepsi yang paling banyak digunakan orang yang dapat mengkerdilkan hidupnya adalah persepsi bahwa segala sesuatunya itu terlihat sulit.

Tugas Anda itu adalah mencoba. Dalam kehidupan, tidak ada kewajiban kita untuk prihatin tetapi jangan lupa kewajiban untuk mencoba, karena di dalam mencoba itu ada kemungkinan keberhasilan.

Berprasangkalah dengan baik, bukankah agama mengajarkan itu? Dan bagi Anda yang paling sering berprasangka tidak baik kepada Tuhan, disarankan mulai dari sekarang apapun yang terjadi dalam hidup, bereaksilah dengan baik, berprasangkalah dengan baik. Ingat! tidak ada niat lain dari Tuhan selain memuliakan kita.

Setuju Dulu Sebelum Tidak Setuju

Jangan pernah membicarakan apapun yang tidak disukai orang. Meskipun itu sesuatu yang tidak akan disukai, cobalah Anda melakukan dengan cara yang membuat Anda nanti disukai. Setuju dulu sebelum tidak setuju

Kalau orang berbicara kepada kita, utamakan setuju dulu karena bagaimana mungkin orang setuju dengan Anda, kalau Anda selalu dilihat sebagai pribadi yang selalu menolaknya. Maka, untuk mendapatkan persetujuan, lebih baik Anda setuju dulu.

Jangan Tolak Penderitaan

Hukum dari kebahagiaan adalah bahwa orang yang mencari kebahagiaan di luar dirinya akan selalu melihat kebahagiaan itu milik orang lain. Anda itu tidak bisa lebih bahagia dari kemampuan Anda untuk menampung kebahagiaan.

Itu sebabnya, Tuhan menguji kita supaya walaupun hati tersiksa tetap bisa lebih mensyukuri, hati yang kehilangan anak, untuk lebih menghargai anak yang tersisa dan anak orang lain. Jadi, jangan tolak penderitaan hanya karena tidak enak rasanya.

Tuhan memperdalam, memperbesar, memperluas kemampuan hati kita, menampung kebahagiaan melalui penyedihan. Karena kita tidak akan pernah lebih dekat kepada Tuhan kecuali dalam kesedihan. Jadi siapapun yang ingin hatinya lebih mampu berbahagia harus siap hatinya, lunakkan melihat penderitaan orang lain, peka terhadap ketidakadilan yang dikenakan oleh orang lain atau ketidakadilan yang dikenakan oleh diri sendiri.

Satu-satunya cara untuk menjadi lebih mampu berbahagia adalah memperbesar kemampuan hati untuk mengasihi.

Trust in God, So You Can be Happy
Upaya adalah keajaiban yang mengubah keinginan menjadi kenyataan yang membahagiakan. Sedangkan keinginan adalah sukses yang masih berada di alam gaib. Dan, satu-satunya cara untuk menjadikannya nyata, yang bisa Anda lakukan adalah upaya.

Jadi, siapapun yang mau melihat keajaiban terjadi dalam hidupnya, berupayalah! Seperti kata pepatah, ‘Trust in God’.

Jadi, kalau kita ingin mengubah nasib kita, happiness first! Maka kita harus menciptakan diri dalam dua arah. Ketika berangkat bekerja, ikhlas menjadikan diri Anda sebagai pelayan bagi kebaikan atau keuntungan orang lain. Dan saat pulang, waktunya menanti hasil atau hadiah dari keikhlasan itu dengan berserah dan pasang wajah yang mudah disayangi oleh Tuhan. Karena Tuhan adalah sebaik-baiknya penghitung dan Beliau akan memberikan rejeki dari sudut-sudut yang kita tidak tahu arahnya.
Lalu, perhatikan apa yang terjadi.


Sebuah tujuan hidup yang berguna bagi orang banyak jika hampir mendekati ujung jalan, akan terus diperpanjang oleh Tuhan. Karena Tuhan berkepentingan menjadikan kita berguna bagi sesama.

Masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai rasanya

Upaya adalah keajaiban yang mengubah keinginan menjadi kenyataan yang membahagiakan

Tuhan adalah sebaik-baiknya penghitung. Dan, beliau akan memberikan rejeki bagi umat-Nya dari sudut-sudut yang kita tidak tahu arahnya.

Satu-satunya cara untuk menjadi lebih mampu berbahagia adalah memperbesar kemampuan hati untuk mengasihi.



*Mario Teguh Golden Ways, disusun oleh Gita Puspa Annisa dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1060 (19 April – 25 April 2010)

No comments: