Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, June 2, 2010

42. Membarukan Hidup



Tak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak membutuhkan kehidupan yang baru dan lebih kuat. Mudah-mudahan kita bisa mencapai pengertian untuk mengikhlaskan diri mengambil sikap menjadi pribadi baru yang pantas bagi kehidupan baru pula.

Di dunia ini, memang tidak ada manusia yang diberikan kehidupan yang selalu mudah, kita sudah diperingatkan untuk berhati-hati. Sejak lahir, setiap manusia memang telah diilhamkan sebuah kebaikan, namun juga diilhamkan hal-hal yang bisa menjadikan keburukan apabila kita menjadi pribadi yang buruk. Kalau kita ikhlas memilih yang baik, kita tidak perlu memperbaiki kerusakan.

Jangan Hidup Mengeluh!

Manusia tak luput dari keluhan. Mengeluh ada dua macam.
Ada keluhan yang dinamakan case by case atau kasus per kasus yaitu beban sekarang mengeluhnya sekarang, masalah sekarang mengeluhnya sekarang. Tapi juga ada keluhan yang bersifat sebagai lifestyle atau gaya hidup, yaitu di dalam dirinya memang selalu untuk mengeluh setiap saat, jadi memang hidupnya penuh dengan keluhan. Lantas, Anda masuk dikategori yang mana?

Melihat kegagalan yang dilakukan orang-orang terdahulu seperti korupsi, pembohong, dan kuno, lantas Anda mengeluh. Anda tidak boleh gagal karena pengaruh lingkungan yang tidak baik tersebut. Ingat! generasi yang meneruskan lingkungan ini siapa? Kalau yang muda-mudanya kecil hati.

Yang mengecilkan kehidupan bukanlah kurangnya kemampuan, tapi kurangnya kesungguhan untuk bertindak dan kurangnya penghormatan kepada diri sendiri sebagai modal pertama bagi pembaruan kehidupan.

Jangan ketidakpercayaan kita kepada seseorang, mengurangi hak kita untuk menjadi pribadi yang besar. Jangan gunakan kesalahan orang untuk menghukum kehidupan kita sendiri.

Banyak orang yang mengeluh bahwa masalah yang besar sangat tidak mungkin untuk ditaklukkan. Namun hidup akan menjadi benar-benar baru, sampai ada satu anak muda yang dengan sungguh-sungguh membuktikan bahwa itu mungkin.

Sabar Akan Perbedaan
Bersabarlah kalau Anda tidak mengerti maksud orang. Karena bisa saja sebetulnya menakutkan sesuatu yang sama, hanya karena kita tidak mengerti perbedaan. Hormati perbedaan, kalau Anda tidak mengerti.

Caranya : Menjadikan sesuatu sebagai pengubah keadaan, yang membuat sesuatu yang Anda khawatirkan tidak berperan lagi. Anjurannya, setiap kali Anda bertanya, Anda harus berpikir dahulu untuk memberikan pertanyaan yang berkualitas tinggi. Jadikan diri Anda sebagai pendengar yang baik, lalu setelah itu Anda mengatakan “Oh, sebetulnya kita sependapat”.

Jiwa Kuat + Hati Kuat = Hidup Baru
Sehebat atau Se-Maha Besarnya Tuhan, Beliau masih sangat rendah hati, sehingga Beliau itu menuruti apa keinginan kita. Dianugerahi kepandaian oleh Tuhan, harusnya menggunakan kepandaian itu demi sesama, tetapi malas, penunda, peragu, dan mengecilkan keinginannya sendiri. Maka, bila itu maumu, Tuhan akan mengabulkannya.
Tanamkan dalam hati! Bagaimana caranya tidak malas, jangan malas! Bagaimana caranya bisa berkomitmen, ya harus komitmen!

Ini berarti, kita sebagai hamba Tuhan, kalau ingin membangun kehidupan yang baru, harus periksa kesadaran yang akan Anda lakukan. Penting atau tidak?
Anda tidak akan bisa membangun kehidupan dengan baik di atas jiwa yang lemah. Jadi, kalau kehidupan kita ingin baik, ingin kuat, ingin hebat, jiwanya harus yang kuat.
Lantas apa perbedaan antara hati dan jiwa? Hati adalah wajah dari jiwa kita, lalu siapakah jiwa? Jiwa itu yang mendengarkan (bukan telinga), yang berpikir (bukan otak), yang melihat (bukan mata). Jiwa sebuah jendela melalui perantara mata, itulah jiwa!

Maju dengan Kecepatan Tinggi
Membarukan hidup itu membebaskan Anda dari keharusan-keharusan yang selalu berat bagi kemampuan kita. Maju dengan kecepatan yang tinggi dan yang naik, sehingga tidak harus berusia 50 tahun, untuk mampu seperti orang yang 50 tahun.

Indah sekali jika Anda baru berusia 20 tahu, namun kemampuan finansialnya sejajar dengan kemampuan finansial orang yang sudah mencapai usia 50 tahun. Dan, itu sudah banyak terbukti dengan lahirnya para muda-mudi yang sukses.

Bagaimana cara membuktikannya?
Dengan cara maju dengan kecepatan tinggi. Kalau Anda melihat hak untuk keberhasilan bukan untuk Anda, bahwa yang berhasil itu orang yang dilahirkan dari keluarga jenderal, anak orang kaya atau ningrat, atau yang berpendidikan tinggi, terangkan dulu pandangan Anda mengenai kehidupan. Jadilah jiwa yang kuat karena Anda ingin membangun kehidupan. Abaikan semua alasan orang-orang mengenai penderitaan hidup.

Jadilah pribadi yang baru. Merayakan kehidupan dengan gembira. Sentuhlah semua orang seperti sahabat yang sudah lama tidak pernah bertemu. Gunakan suara termerdu Anda. Jadikan kehadiran Anda pengindah waktu mereka. Lalu, perhatikan apa yang terjadi.


Jangan gunakan ketidakpercayaan kita kepada orang lain mengurangi hak kita untuk menjadi pribadi yang besar. Semakin buruk lingkungan, semakin besar tanggung jawab kita untuk menjadi pribadi yang benar.

Yang mengecilkan kehidupan bukanlah kurangnya kemampuan, tapi kurangnya kesungguhan untuk bertindak dan kurangnya penghormatan kepada diri sendiri,sebagai modal pertama bagi pembaruan kehidupan.

Tanamkan dalam hati! Bagaimana caranya tidak malas, jangan malas! Bagaimana caranya bisa berkomitmen, ya harus komitmen!

Kunci sukses memperbaharui hidup yaitu : Jadilah jiwa yang kuat. Abaikan semua alasan orang-orang mengenai penderitaan hidup. Rayakan kehidupan dengan gembira. Sentuhlah semua orang seperti sahabat yang sudah lama tidak pernah bertemu. Gunakan suara termerdu Anda. Jadikan kehadiran Anda pengindah waktu mereka.



*Mario Teguh Golden Ways, disusun oleh Gita Puspa Annisa dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1067 (7 Juni – 13 Juni 2010)

No comments: