Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, August 25, 2010

45. Who Am I?




Manusia paling penting di muka bumi adalah diri kita masing-masing. Who am I? Sebuah pertanyaan sederhana namun dampaknya bisa jadi besar bagi kehidupan kita.

Mungkin kita sering mendengar kata ‘gede rasa’, atau merasa besar dirinya. Itu lebih baik. Lebih baik gede rasa dari pada tidak sama sekali. Jadi kalau kita sudah merasa gede rasa berarti kita telah memantaskan diri. Namun, banyak orang yang tahu bahwa dirinya pantas tapi minder.

Siapapun yang sudah tahu bahwa dirinya pantas menjadi pemimpin, harus gede rasa. Supaya perilakunya sesuai dengan yang diketahuinya tentang dirinya. Karena perasaan kita tentang diri kita lah yang membatasi kita.

Stempel yang Merendahkan Diri
Pendapat yang paling penting di kehidupan ini adalah pendapat Anda tentang diri Anda sendiri. Pendapat orang lain hanya berpengaruh kecil. Jadi, mulai hari ini, jangan katakan sesuatu yang tidak baik tentang diri.

Contoh kecil, nama di akun jejaring sosial yang Anda buat. Itu adalah stempel, labeling kepada diri sendiri sebagai konfirmasi bahwa penderitaan ataupun kebahagiaan Anda pantas menjadi nama Anda.

Jadi mulai sekarang jangan bicara pada orang lain dengan stempel yang merendahkan diri. Ketika melihat wajah di cermin, jangan katakan sesuatu yang merendahkannya. Karena pendapat paling penting dalam kehidupan ini adalah pendapat diri sendiri tentang diri sendiri.

Tuhan itu tidak membuat sesuatu dengan sia-sia. Manusialah yang membuat limbah dan sampah, bukan Tuhan. Perhatikan keseimbangan alam. Jutaan tahun keseimbangan alam itu karena semua ciptaan Tuhan bertujuan. Kalau batu saja ada tujuan dari penciptaannya, apalagi manusia sebagai seindah-indahnya ciptaan Tuhan, yang diberikan kewenangan yang besar sekali.

Lalu ‘Aku tidak akan mengubah nasibmu kecuali kamu mengubahnya’. Jadi, tidak mungkin orang nasibnya baik kalau dia tidak berusaha. Bahkan Tuhan membatasi diri-Nya sendiri untuk tidak mengubah nasib seseorang kalau bukan dirinya sendiri yang mengubah.

Sesungguhnya bukan karena Tuhan tidak mampu, tapi telah ditetapkannya batasan bagi diri-Nya bahwa tidak akan campur tangan ke nasib orang yang malas, penunda, yang merendahkan dirnya sendiri, dan menyesali kelahirannya. Kalau begitu mari kita terima bahwa Tuhan yang Maha Tidak Terbatas itu membatasi diri-Nya supaya kita mengupayakan perbaikan nasib kita masing-masing.

Mengapa kita punya mimpi? Mengapa ada impian-impian besar? Jika impian besar itu terjadi dan mekar di hati Anda, berarti harus segera berterima kasih pada Tuhan karena Anda diijinkan untuk mempunyai impian yang besar.

Apakah Tuhan bercanda kepada orang kecil yang miskin dan terbelakang kehidupannya tapi diberi mimpi yang besar? Karena Tuhan itu berkasih sayang, maka yakinlah bahwa tidak mungkin dengan sebuah impian besar Tuhan tidak menyertakan kewenangan dan kemampuan untuk mencapainya. Mungkin tidak melalui dirinya, tapi orang lain atau secara bersama-sama, tetapi semua impian besar selalu ditemani dengan kemampuan untuk mencapainya.

Kalau ada orang yang bisa diberitahu dengan dibisiki, apakah perlu untuk diteriaki? Tentu tidak. Sesungguhnya Tuhan itu Maha Penyayang, jadi Tuhan tidak akan menyiksa kita dengan penderitaan jika kita bisa mengerti cara-cara halus Tuhan dalam memuliakan kita.

Lima Tanda Membesarkan Kehidupan
Ada lima tanda bahwa kita kelihatannya ditugaskan untuk membesarkan kehidupan. Orang besar itu disebut besar karena perannya. Apapun pangkat dan kedudukannya kalu tidak berperan, berarti dia bukan pembesar. Kita ditugaskan untuk membesarkan kehidupan karena; pertama, mimpi-mimpi yang besar. Jangan tertawakan anak-anak Anda jika mereka mempunyai impian-impian yang besar. Jangan tertawakan impian siapapun karena itu di-install oleh kebesaran Yang Mulia di langit.

Kedua, menyukai sesuatu secara ekstrim. Kesukaan Anda terhadap sesuatu hingga mungkin tak masuk akal, dan mempelajarinya dengan sangat detil. Mungkin orang tidak tahu apa gunanya dan mungkin Anda tidak tahu mengapa Anda demikian tertariknya, tetapi ketertarikan ini menjadikan Anda sangat ahli. Tapi hati-hati dengan ketertarikan yang di-install oleh setan. Karena itu bisa menjadi sangat akut tapi menjauhkan kita dari menjadi diri yang berguna bagi sesama.

Ketiga, kecenderungan untuk mengkritik. Orang yang punya kecenderungan mengkritik, berarti memiiki standarisasi yang tinggi. Hanya saja terkadang cara-caranya belum menjadikan orang lain menjadi besar.

Keempat, memprotes perlakuan orang lain yang tidak menghormati kita. Berarti kita memiliki nilai diri yang tinggi sejak kelahiran atau karena dididik oleh orang tua atau lingkungan. Itu tandanya ada rasa menghormati diri yang tinggi. Dan itu pesan bahwa Anda bukan orang biasa.

Kelima, tersiksa antara impian yang besar dengan kenyataan yang lambat. Impian besar tapi gaji kecil bisa membuat kita stres.

Jadi kalau ada lima tanda ini dan Anda merasa gelisah, berarti ada jarak antara impian dan perilaku yang menjadikan impian itu tercapai. Nikmatilah rasa gelisah itu, karena rasa gelisah itu yang mengharuskan Anda bekerja keras mendekati impian Anda.

Menulis dan Proses Berpikir
Ada suatu keharusan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, yakni keharusan untuk memutuskan. Kalau Anda tidak memutuskan menjadi pribadi yang rajin, Anda akan diharuskan untuk memutuskan menjadi pibadi yang demikian. Jadi orang yang tidak tegas kepada dirinya harus ikhlas diharuskan oleh orang lain.

Jadi ambil alih tugas untuk mengharuskan itu. Mulai sekarang haruskan hal-hal baik itu kepada diri sendiri, karena orang yang ahli yang mengharuskan dirinya untuk menjadi pribadi yang baik akan diberikan kewenangan oleh Tuhan untuk mengharuskannya kepada orang lain.

Anda tidak mungkin jadi pribadi yang damai selama Anda membolehkan diri Anda melakukan yang Anda larang kepada orang lain. Anda tidak bisa menjadi pemimpin yang mengatakan suatu hal lalu melakukan hal yang lain dari yang Anda katakan itu.
Bagaimana caranya agar bisa mendengar apa yang kita katakan? Dengan menulisnya. Orang yang menuliskan yang akan dikatakannya akan mendengar lebih jelas. Karena menulis adalah proses berpikir. Kalau Anda sedang berpikir, sebaiknya tuliskan itu, karena akan menjadikan kata-kata yang akan Anda sampaikan jadi terdengar lebih jelas.

Kita sudah sering mendengar kata visi dan misi. Visi adalah gambaran mental mengenai keadaan yang ingin kita capai di masa depan. Tapi ada pertanyaan, untuk apa itu semua? Banyak orang yang ingin kaya tanpa tahu untuk apa. Ingin tapi tidak bertanggung jawab.

Anda sudah lama minta uang kepada Tuhan, tapi tidak mendengar pertanyaan Beliau di langit ‘Untuk apa?’. Mulai sekarang, untuk setiap permintaan yang Anda ajukan ke langit, sampaikan tujuannya untuk apa. Misalnya minta uang banyak karena peduli dengan saudara-saudara kita yang masih miskin, berharap bisa mendirikan sekolah dan rumah sakit dengan pelayanan gratis bagi mereka yang membutuhkannya. Itu yang menggerakkan kekuatan dari langit untuk mentenagai permintaan Anda.

Misi, alasan mengapa Anda ada dalam kehidupan itu harus jelas, karena itulah yang menjadikan permintaan Anda mudah disetujui.

Berdoa Saat Gembira
Tuhan itu sebetulnya tampil sangat jelas bagi orang yang tidak percaya akan kehadiran-Nya, supaya orang cepat menerima bahwa Tuhan itu ada. Tetapi bagi orang yang sudah menerima Tuhan, Tuhan justru tampil seperti tidak ada, seperti semua harus benar-benar kita lah yang memutuskan.

Tapi itu tanda bahwa Anda sangat dicintai oleh Tuhan. Coba perhatikan, apakah Anda berdoa pada waktu sedih atau pada waktu gembira? Orang yang hanya berdoa di waktu sedih, maka akan diperpanjang kesedihannya. Karena bagi Tuhan, kesedihan itu tidak apa-apa sebab Tuhan tahu bahwa dalam rencana-Nya nanti Anda akan dimuliakan. Pada saat Anda menderita, Tuhan akan melihat doa Anda.

Suara yang paling indah yang bisa didengar Tuhan adalah doa. Jangan buat Tuhan merindukan suara Anda hanya jika Anda bersedih. Mulai syukuri kebaikan bahwa masih ada orang-orang yang mengasihi Anda. Rayakanlah hal-hal yang selama ini mungkin Anda sepelekan.

Anda bisa bernapas lebih bebas daripada orang yang sedang berada di ICU yang membayar milyaran hanya untuk bisa bernapas. Mata, berapa banyak orang membayar mahal untuk bisa melihat yang sekarang Anda gunakan untuk melihat yang tidak amanah.

Rayakanlah kemenangan-kemenangan kecil seperti mensyukuri kehadiran anak, karena banyak orang yang bahkan kaya raya tapi tidak punya anak. Biasakan berdoa dalam kegembiraan supaya Tuhan ‘tersemangati’ untuk memperbanyak kegembiraan dalam hidup Anda.

Tuhan Menetapkan Kita Mematuhi
Jika pernah mendengar istilah ‘Manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhan lah yang menentukan’? Mulai sekarang, jangan pernah lagi ucapkan itu. Karena itu ungkapan kekecewaan dan menyalahkan Tuhan. Bagaimana kalau kita ganti dengan ‘Tuhan menetapkan, kita tinggal mematuhinya’?

Tidak ada sesuatu yang terjadi yang tidak diinginkan-Nya, dan semua yang terjadi hanya untuk memuliakan kita. Jika dihukum karena kasar terhadap orang, patuhlah. Dihukum karena tidak jujur, dihukum karena tidak bermoral, dihukum karena tidak amanah, patuhlah, dan perbaiki diri.

Marilah kita meyakini kebaikan dari rencana Tuhan untuk kita. Tuhan tidak mungkin tidak sayang kepada kita. Mintalah peran yang besar, bukan urusan kita mampu atau tidak nantinya. Jika Anda diberkahi peran yang besar, berarti Anda dimampukan. Maka mintalah peran yang besar bagi kebaikan sesama, supaya Tuhan bisa menyebut kita ‘Engkaulah sebaik-baik manusia’. Patuhilah ketetapan Tuhan mengenai upaya dan nasib, karena sudah ditetapkan bahwa jika kita berupaya maka nasib kita pasti baik.

Jadilah pribadi yang jujur, untuk setiap 1 M yang dicuri, ada 10 M yang bisa didapat dengan cara jujur. Yakinlah bahwa setiap ketetapan baik itu sudah ada dan kita tinggal mematuhinya. Bekerja keraslah bagi kebaikan sesama, lalu perhatikan apa yang terjadi.


“Jangan katakan sesuatu yang tidak baik tentang diri sendiri”

“Tidak mungkin ada sebuah impian besar jika Tuhan tidak menyertakan kewenangan dan kemampuan untuk mencapainya”

“Jangan tertawakan impian siapapun karena itu di-install oleh kebesaran Yang Mulia di langit”

“Anda tidak bisa menjadi pemimpin yang mengatakan suatu hal, lalu melakukan hal yang lain dari yang Anda katakan itu”

“Biasakan berdoa dalam kegembiraan supaya Tuhan ‘tersemangati’ untuk memperbanyak kegembiraan dalam hidup Anda. Sebab orang yang hanya berdoa di waktu sedih, maka akan diperpanjang kesedihannya”

“Yakinlah bahwa setiap ketetapan baik itu sudah ada dan kita tinggal mematuhinya”



*Dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1070

No comments: