Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, August 25, 2010

51. Lalu Perhatikan Apa yang Terjadi





Hukum sebab akibat itu nyata dan pasti. Orang tidak harus menunggu hari perhitungan, karena kehidupannya sekarang adalah hasil perhitungan dari apapun yang telah dilakukannya.
Hari perhitungan telah terjadi, yang baik menjadi baik, yang malas akan ketinggalan, yang rajin menjadi kaya. Segala sesuatu yang terjadi adalah akibat dari pilihan-pilihan kita.

Niat adalah Penghijrah
Demikian besarnya kewenangan yang diberikan Tuhan kepada kita, bahkan orang yang tidak mengakui keberadaan Tuhan, yang tidak menghormati Tuhan itu tetap dikasihiNya. Banyak dari kita yang tidak mengenal Tuhan berlaku seperti mengenal Tuhan, yang menyedihkan adalah orang yang mengenal Tuhan dan beragama justru berlaku seperti tidak punya Tuhan. Pilihan itu hak kita, jadi mari kita gunakan sebelum kita tidak bisa memilih lagi.

Bagaimana cara pilihan kita mempengaruhi masa depan kita? Jawabannya tergantung niat. Segala sesuatu ditentukan oleh niatnya. Jika niat kita baik, jaminannya hidup kita akan baik, mungkin tidak segera tetapi pasti.

Niat adalah penghijrah. Orang yang berniat pasti menindaklanjuti keinginannya dengan tindakan yang mengubah keadaan. Semua tindakan baik adalah tindakan kebahagiaan. Jadi orang yang belum bahagia harus melebihkan tindakan kebaikan.
Banyak sekali orang yang sudah tahu teknologi keberhasilan, sehingga kita menganalisa keikhlasan. Ikhlas itu tandanya dekat dengan tindakan, kalau tidak jujur tolaklah tanpa analisa lagi. Orang-orang yang tidak peka hatinya itu karena diganggu oleh analisa berlebihan. Banyak orang yang berdoa, mengaku berserah diri namun masih turut campur mengatur apa yang akan dilakukan Tuhan.

Ikan Tak Sehat yang Ikut Arus
Jika ada istilah “menentukan sebuah pilihan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan’, yang tidak boleh kita sikapi adalah menganggap pilihan itu sulit. Sulitnya pilihan hanya sebesar keinginan kita untuk berhasil. Sedangkan “memilih dengan tegas itu susah”, berarti biasanya orang itu menghindari yang tegas.

Bagi orang yang mau hidupnya mengalir, ingatlah bahwa hanya ikan yang tidak sehat yang berenang ikut arus. Ikan-ikan yang sehat menghadap ke sumber makanan yang segar. Hanya orang yang sehat yang menghadapi kehidupan as it comes. Bukankah Tuhan lebih memberkati kita jika kita bergerak? Tegaslah untuk kebaikan, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Semua niat baik itu bisa tercapai kalau ada satu kata, yaitu dibantu. Tidak ada orang besar yang menjadi besar tanpa bantuan. Kita semua berawal dari orang kecil yang dibantu. Coba perhatikan betapa bantuan itu powerful untuk kehidupan kita. Anjurannya adalah semangati orang lain untuk membantu Anda.

Orang yang berhasil adalah orang yang membuat niatnya dipercayai orang, lalu dibantu. Jangan salahkan orang yang menolak karena dia belum Anda semangati. Tidak ada orang yang secara sadar berencana gagal. Tapi karena tidak berencana berhasil, seperti berencana gagal. Kalau keberhasilan itu penting, maka rencanakan. Apakah pasti orang yang bekerja keras akan berhasil? Tidak juga. Berarti apakah kerja keras masih perlu? Pasti perlu. Karena orang yang bekerja keras saja belum tentu berhasil, apalagi yang malas.

Tidak Meminta tapi Diberi
Kita menilai diri dari yang kita pikir bisa kita lakukan, orang lain menilai kita dari yang sudah kita lakukan. Jadi orang-orang yang frustrasi karena dia pikir yang dilakukannya besar tapi dinilai kecil, harus segera terlibat dalam kesibukan yang menghasilkan.

Tidak semua kesibukan adalah pekerjaan, berapa banyak orang yang di kantor sibuk tapi tidak bekerja? Bekerja itu tidak perlu sibuk asal menghasilkan. Jadi, orang yang mau menjadi pribadi yang tidak usah meminta tapi diberi, harus membuktikan hasil dari pekerjaannya.

Sikap adalah pembaik. Tidak ada yang bisa menghalangi keberhasilan dari seseorang yang sikapnya baik. Sebaliknya, tidak ada yang bisa menolong seseorang yang sikapnya salah. Jadi, orang yang ingin baik kehidupannya harus memperbaiki sikapnya. Bagaimana kalau mulai sekarang kita ikhlas menjadi pribadi yang membaikkan keadaan dimanapun kita berada. Contoh; orang miskin yang berlaku sebagai orang miskin yang baik tidak akan lama menjadi miskin, karena dia berhemat dan bekerja keras serta jujur. Sebaliknya, orang kaya yang tidak berlaku seperti orang kaya yang baik tidak akan lama menjadi orang kaya. Karena dia sombong, pelit, mengagung-agungkan harta, merasa semua hal bisa dibeli.

Berdoa Meminta Sebab, Bukan akibat
Seseorang tidak mungkin memperbaiki kehidupannya dengan pengertian yang sama. Karena pengertiannya selama inilah yang mempersulit hidupnya. Sehingga orang-orang yang berhasil telah kelihatannya menggunakan pengertian yang baik. Seseorang itu harus tegas dilihat sebagai yang berpihak kepada kebaikan, penghormatan, dan kebaikan sesama.

Kadang-kadang jalan kebaikan itu kecil dan tidak selalu lurus tetapi selalu baik. Sedangkan jalan menuju neraka itu licin, jalan menuju surga itu sangat pribadi, sehingga kita harus membuka jalan naik kita sendiri di dalam jalan yang khusus bagi kita. Bukankah hubungan kita dengan Tuhan itu khusus?

Jangan lagi ditolak hukum sebab akibat. Jika kita berdoa, upayakan meminta sebab, bukan akibat. Tidak ada orang yang bisa memperkaya dirinya dengan jujur tanpa lebih dulu memperkaya orang lain. Semua guru memandaikan muridnya. Guru punya dua keikhlasan; ikhlas untuk dilampaui dan ikhlas menjadi murid.

Hukum sebab akibat itu indah sekali, orang yang berfokus pada sebab yang baik tidak usah merisaukan akibat baik. Orang-orang yang berfokus pada perilaku baik, sebetulnya telah menjadikan ramalan bagi nasibnya itu sebuah kepastian. Pastikan yang kita pikirkan, katakan dan lakukan itu baik, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Pilihan itu hak kita, jadi mari kita gunakan sebelum kita tidak bisa memilih lagi.


Bekerja itu tidak perlu sibuk asal menghasilkan

Orang yang bekerja keras saja belum tentu berhasil, apalagi yang malas

Jalan kebaikan itu kadang-kadang kecil dan tidak selalu lurus, tetapi selalu baik

Orang-orang yang berfokus pada perilaku baik sebetulnya telah menjadikan ramalan bagi nasibnya itu sebuah kepastian



*Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1077

No comments: