Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, August 25, 2010

49. Beautiful Stress




We are require a degree of stress, if we want to be success. Keadaan yang terteka, seharusnya melejitkan kita ke sisi-sisi yang baik.

Pada banyak kehidupan, anehnya, keadaan ini kerap malah melejitkan kita ke sisi-sisi yang mengasihani diri sendiri dan melihat diri sebagai korban. Maka mari melihat stres dari sudut pandang yang baik, dengan sikap-sikap yang menjadikan kita pribadi yang bereaksi baik terhadap stres.

Proses Orang yang Berhasil
Seandainya kita tidak memiliki kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain, kita tidak akan stres. Karena seringnya kita membandingkan diri dengan orang lain, kita melihat diri kita inadequate, tidak cukup dan tidak sesuai. Membandingkan diri dengan orang lain bukan dari perbaikan cara, tetapi dari keadaan yang dilihatnya tidak adil. Semakin kita berpendapat bahwa kehidupan tidak adil ,semakin kita tidak melihat perlunya memperbaiki diri, dan kita pun semakin stres.

Tugas kita adalah mengerti bahwa kita sedang stres dan sangat bertenaga, tapi pastikan keluarnya ke arah yang baik. Tidak ada diantara kita yang hidupnya baik, yang tidak sibuk terlibat dalam kegiatan yang produktif. Itu sebabnya dalam agama, kata pergunakan itu penting sekali, ‘Jangan kau gunakan waktumu untuk hal yang tidak berguna’, untuk setiap detik, menit dan jam yang tidak kita gunakan untuk kebaikan, maka hidup kita menjadi buruk. Orang yang tidak menyediakan tempat bagi kebaikan, pasti hidupnya diisi dengan keburukan.

Stres itu memang untuk mentenagai kita. Yang menjadikan kita agak bingung mengenai stres yaitu proses dan hasil. Kita melihat proses kita berat, biayanya tinggi, emosi tinggi, memakan banyak tenaga, namun hasilnya kecil. Lalu kita melihat orang lain prosesnya sederhana, mudah, santai, tapi cepat kaya. Jika kita diharuskan memilih satu dari dua hal itu untuk kita perbaiki, mana yang harusnya diperbaiki? Jawabannya adalah proses, karena tidak ada hasil tanpa adanya proses.

Orang yang stres dalam hidupnya harus memperhatikan proses. Hal yang membuat kita stres adalah kita memperhatikan tidak adanya hasil. Perhatikan prosesnya, jangan bandingkan hasilnya, setialah pada proses-proses yang digunakan oleh orang-orang yang terbukti berhasil.

Life is Simple
Dalam membangun jiwa yang besar, ada dua langkah yang harus dilakukan. Pertama, sikapi yang kecil sebagai yang kecil. Berapa banyak orang sekarang yang marah karena hal-hal kecil, bertengkar bahkan bercerai karena hal-hal yang kecil. Lalu sikapi yang besar sebagai yang besar.

Gunakan tenaga dan waktu sekecil mungkin untuk urusan yang kecil. Lalu curahkan waktu dan tenaga sebesar-besarnya untuk hal-hal yang membesarkan kehidupan. Jadi kadang-kadang kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan tapi tidak kita lakukan. Life is simple. Tidak ada niat Tuhan kecuali untuk memuliakan kita.

Kehidupan baru disebut ikhlas jika tidak memperhitungkan jaminan Tuhan. Hidup akan jadi lebih indah, apabila masing-masing dari kita melihat satu sama lain sebagai pemulia kehidupan. Kita tidak boleh mengharuskan satu bagian sebagai pihak yang mengalah untuk kita menjadi pribadi hebat, dan tidak boleh kita mengalah supaya hidup damai. Kita harus tegas mengenai yang baik bagi diri kita. Kadang kita harus menghitung bahwa keberanian yang paling hebat adalah ikhlas. Karena orang yang ikhlas adalah orang meloncat tanpa tahu akan jatuh dimana.

Tidak ada ujian yang paling mencoba kita, kecuali dimana kita diminta memilih antara yang benar dan yang menyelamatkan kita. Untuk memilih yang benar walaupun ada risiko pada diri, itu tanda dari iman, karena keikhlasan itu pengukur tingkat iman. Orang yang ikhlas, imannya jadi baik, dan berarti dia menyerahkan diri pada kepemimpinan Tuhan.

Tegas Memaksa Diri
Jika orang mau hidupnya mencapai keajaiban yang besar, dia harus belajar menemukan pemaksa. Kita itu bekerja dan menghasilkan paling baik apabila sedang tertekan. Kita membutuhkan pemaksa mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Banyak orang yang hidup di bawah potensinya. Kita bisa menjadi super seandainya kita bisa tegas memaksa diri.

Ada pola pada sikap, pikiran dan tindakan seseorang. Seseorang hidupnya bisa menjadi sulit karena pola-pola yang digunakannya. Lalu bagaimana dia berharap bisa keluar dari kesulitan kalau dia tidak memperbaharui pola sikap, pikir dan tindakannya? Orang yang stres dalam kehidupan yang tidak produktif itu, karena menggunakan pola yang sama untuk melemahkan dirinya tapi berusaha untuk keluar. Maka kenalilah pola sederhana; berfokuslah pada proses, jangan bandingkan diri dengan orang lain dalam hasil. Hadiah terbaik dari orang yang melakukan kebaikan adalah kebaikan.

Hormati stres dalam kehidupan Anda, gunakan kekuatan dari kesedihan dan kegalauan Anda untuk menjadikan diri lebih disukai, lebih diterima dan dipercaya oleh lingkungan. Lalu perhatikan apa yang terjadi.


Seandainya kita tidak memiliki kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain, kita tidak akan stres

Semakin kita berpendapat bahwa kehidupan tidak adil, semakin kita tidak melihat perlunya memperbaiki diri

Kita bekerja dan menghasilkan paling baik apabila sedang tertekan

Kita bisa menjadi super seandainya kita bisa tegas memaksa diri.

Hadiah terbaik dari orang yang melakukan kebaikan adalah kebaikan

Orang yang ikhlas berarti menyerahkan diri pada kepemimpinan Tuhan



*Dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1075

No comments: