Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, August 25, 2010

47. Berdamai dengan Masa Lalu




Banyak sekali orang yang sekarang hidupnya sedang tidak damai, yang memarahi diri sendiri, yang sering menyesal mengapa melakukan hal-hal yang diketahuinya tidak boleh dilakukan.

Kalau kita mudah marah kepada seseorang, berarti kita memperlakukannya sebagai seonggok ingatan tidak baik. Kalau ada suami mudah marah pada istrinya, padahal kesalahannya sederhana, berarti dia telah melihat itu sebagai sekumpulan ingatan buruk. Atau istri yang mudah marah pada suami, karena dia menyesali masa lalu suaminya, meskipun ia sekarang orang baik.
Dan banyak orang yang menggunakan ingatan sebagai cara menuntut dirinya dalam kehidupan sekarang. Waktu itu ditenagai oleh emosi. Coba ingat suatu waktu di masa lalu, tapi tidak mengingatnya dengan emosi.

Lebih Jahat dari Orang Jahat
Ada yang mengatakan bahwa kebaikan dan kebenaran itu relatif. Lihat bagaimana kadang-kadang pemimpin membiarkan terjadinya kejahatan untuk melindungi dirinya. Ini berarti yang benar bagi yang berkuasa, bukan yang benar bagi Tuhan.
Kalau Anda menonton film My Name is Khan, hanya ada dua macam orang di dunia ini, yaitu orang baik dan orang jahat. Orang baik melakukan hal-hal yang baik, orang jahat melakukan hal-hal jahat. Tetapi ada yang lebih jahat daripada orang jahat, yakni orang munafik. Karena dia adalah orang jahat yang menggunakan kebaikan untuk menipu orang lain.
Sama pengertiannya namun berbeda tindakannya. Jadi bukan pengertian yang dapat mengubah kehidupan, tapi tindakan yang ditenagai oleh pengertian baik. Jadi, setiap Anda mengerti akan sesuatu, perbaiki tindakan Anda sesuai dengan pengertian itu.
Tidak ada rejeki yang bisa didapat selain dari Tuhan, tapi mengapa masih berharap selain dari Tuhan? Katanya beriman tapi mengapa masih bertanya nasib kepada orang? Jadi bagaimana mungkin kita bisa tepat hidupnya, kalau pengertian yang baik tidak digunakan untuk memperbaiki tindakan.
Tidak ada orang yang sekarang tidak bahagia, yang ketidakbahagiaannya tidak bersumber dari tidak rukunnya keluarga. Baik sebagai anak maupun orang tua. Tidak ada ketidakbahagiaan yang tidak bersumber dari tidak baiknya kepemimpinan dan pengelolaan keluarga. Dan yang paling bertanggung jawab bagi kualitas keluarga adalah suami dan istri.
Jika ingin didengar, bicaralah pada pasangan tapi jangan terdengar seperti perintah, tapi bicaralah sehingga terdengar seperti permintaan. Keluarga yang dalam perkataannya banyak kata ‘tetapi’, adalah keluarga yang menyimpan potensi pertengkaran besar. Jadi mulai sekarang kalau pasangan mengatakan sesuatu, sambutlah dengan positif. Sebetulnya tidak ada masalah keluarga atau Negara sekalipun yang tidak dapat diselesaikan dengan berbicara.

Cinta Asli dengan Berlian Palsu
Tuhanpun memiliki sistem perekrutan. Tuhan merekrut kita salah satunya dengan kesukaan. Tidak mungkin seseorang bertahan lama dalam karirnya, kalau ia tidak menemukan kegembiraan dalam melakukannya. Ini baru suka, belum kecintaan. Hati-hati dalam mengabaikan perasaan baik. Karena itu cara Tuhan memberitahu kita, untuk berfokus pada sesuatu yang kita sukai dan cintai. Jangan sepelekan kecintaan, karena itu dibangun oleh kewenangan Tuhan yang menyentuh hati Anda. Dan mampu membuat Anda secara tidak logis mengenali seseorang atau sesuatu untuk Anda cintai. Jadi utamakanlah gerakan badan, pikiran dan perasaan yang mengikuti kecintaan. Karena dengan begitu ada pemberitahuan mengenai tugas kita dalam kehidupan.
Anda lebih memilih pria yang cintanya asli tapi memberikan berlian palsu atau pria yang cintanya palsu tapi memberikan Anda berlian asli? Keputusan kita kadang-kadang sifatnya sesaat, karena kita sering tidak melihat sesuatu yang ada di balik waktu. Tuhan itu pemilik waktu. Sehingga kalau Anda tidak mengerti pilihlah yang terbaik.
Yang muda sering sekali membiarkan bayangan-bayangan kepalanya yang kebetulan tidak disukai Tuhan. Berarti kalau kita mau berdamai dengan masa lalu, gunakan pelajaran masa lalu itu untuk memperbaiki masa kini. Jangan menggunakan cara-cara yang sama yang pernah membuat kita menyesal di masa lalu itu, untuk menjadi pribadi yang menyesalkan hari ini di masa depan. Maka taruhlah nilai-nilai baik dalam pilihan-pilihan Anda, karena sebetulnya kita sedang membangun ingatan-ingatan baik di masa depan.

Tidak Bermain-main dengan Kehidupan
Sebagian dari kita sering marah kalau melihat anak terlalu banyak bermain, tanpa menyadari bahwa bermain adalah kehidupan anak-anak yang sebenarnya. Dari sanalah mereka belajar kehidupan, lalu menjadi pribadi dewasa yang tidak lagi bermain-main dengan kehidupannya. Sebagian dari kesenangan adalah cara gembira untuk gagal.
Kalau kita sudah dewasa maka hiduplah dengan tegak memilih. Perhatikan bahwa setan menggunakan kelemahan kita untuk menjatuhkan. Masa depan yang lebih baik itu lebih penting, daripada kesenangan sementara yang dapat menjadikan Anda tidak dihormati oleh orang lain.
Semua kesalahan dilakukan dengan keyakinan bahwa kesalahan ini benar. Maka tidak ada orang yang bisa menolong orang yang menganggap kesalahannya benar. Maka disanalah biasanya kita dianjurkan mengatakan agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku.
Pernahkan Anda melihat orang-orang besar yang tidak mesra pada istrinya? Itu berarti dia bukan orang besar. Karena orang besar selalu melihat istri sebagai pemulia kehidupan. Wanita adalah perhiasan terindah bagi seorang pria, dan wanita itu menjadikan seorang pria menjadi lengkap.
Seorang pria bisa memakai apapun yang sederhana, tapi kalau istrinya anggun, ia akan menjadi pribadi yang juga dimuliakan oleh lingkungannya. Jadi maksimalkanlah kualitas diri, sehingga Suami bangga dan takut kehilangan Anda.

Pelajaran Kesalahan di Masa Lalu
Kita semua memiliki masa lalu yang kita bawa sampai ke masa kini. Sebagian dari kita membawa puing-puing kenangan di masa lalu sebagai penghalang langkahnya hari ini. Bagaimana kalau kita pikirkan logika yang sederhana ini, tidak ada yang bisa kita lakukan hari ini yang bisa mengubah apapun di masa lalu. Tetapi perasaan bersalah di masa lalu itu telah menjadikan kita pribadi yang lebih baik.
Jadi bagaimana kalau kita pilih dua tindakan sederhana, yang pertama, mengambil pelajaran dari kesalahan kita di masa lalu, tetapi meninggalkan sakit hati kita. Sehingga jangan ingat-ingat sakitnya tetapi jangan lupakan pelajarannya.
Yang kedua, karena setiap saat kita sedang membangun kenangan, pastikan orang yang Anda temui nanti mengingat Anda dengan baik. Pastikan yang Anda lakukan, yang Anda pikirkan dan yang Anda rasakan membuat Anda nanti menjadi pribadi yang bangga dengan diri Anda sendiri.
Orang yang bangga terhadap dirinya sendiri, maka di masa datang dia akan menjadi pribadi yang mensyukuri dirinya saat ini. Jadi karena kita tidak mungkin melupakan masa lalu, karena untuk melupakannya kita harus mengingat lagi, maka berfokuslah pada kualitas yang kita lakukan hari ini. Agar hari ini menjadi masa lalu yang baik bagi masa depan kita.

Tidak ada orang yang sekarang tidak bahagia, yang ketidakbahagiaannya tidak bersumber dari tidak rukunnya keluarga

Bicaralah pada pasangan tapi jangan terdengar seperti perintah, tapi bicaralah sehingga terdengar seperti permintaan

Gunakan pelajaran masa lalu itu untuk memperbaiki masa kini

Masa depan yang lebih baik itu lebih penting, daripada kesenangan sementara yang dapat menjadikan Anda tidak dihormati oleh orang lain.

Tidak ada yang bisa kita lakukan hari ini, yang bisa mengubah apapun di masa lalu




*Dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1073

No comments: