Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, August 25, 2010

48. Kekasih Bermasa Depan Lemah




Apakah kita pribadi yang belum memberikan rasa damai kepada pasangan kita, dengan memberi keyakinan bahwa masa depan kita berdua akan baik? Apakah kita sedang menyiksa kekasih hati kita, yang sebetulnya membutuhkan pertolongan untuk membangun masa depan yang kuat?

Orang muda yang tidak membangun kualitas yang menjadikannya penting bagi orang lain, sulit merasa optimis tentang masa depannya. Orang yang masa depannya baik, selalu yang penting bagi orang lain. Karena penghormatan kehidupan ini diberikan kepada sebaik-baiknya manusia, yakni yang bermanfaat bagi orang lain.
Anak muda itu bisa diduga kebaikan masa depannya, dari yang dilakukannya hari ini. Apakah jika dia membaca, dia membaca untuk menguatkan kepandaiannya? Apakah jika dia bergaul, dia bergaul dengan orang-orang yang berpihak pada kepandaiannya?

Minder Menjadi Besar
Anak-anak muda itu hanya sebentar bersama anak muda yang lain. Yang ketika setelah itu, ia menjadi seseorang yang lebih berdedikasi pada kehidupannya, dimana kungkungan-kungkungan pergaulannya itu sudah tidak berguna lagi.
Mengapa kita begitu takut menjadi orang hebat, hanya karena komentar beberapa orang yang tidak selamanya bersama kita? Pria-pria butuh dipilih oleh wanita-wanita yang hebat, dan sebaliknya. Jadi mulai dari sekarang, pastikan bahwa yang kita lakukan adalah penting bagi diri kita dan menjadikan kita penting bagi orang lain.
Perbaikilah diri sendiri agar pantas mendapat pasangan yang baik. Suami atau istri yang memperbaiki hidupnya, akan melihat perbaikan pada pasangannya yang perbaikannya dilakukan oleh Tuhan.
Orang yang minder itu biasanya disiapkan menjadi orang besar. Karena jika Anda sudah sombong sekarang, Anda akan menolak belajar, tidak takut kepada guru dan orang tua, merusak hubungan dan merendahkan orang lain. Orang-orang baik seperti kita adalah satria dan putri piningit, yang disimpan dalam rasa minder dan takut, supaya belajar menghebatkan diri. Sampai suatu ketika kita berdiri di bawah sinar yang tepat, dan Tuhan berkata “Kamu sekarang berwenang”.

Dekatkan Diri pada Pasangan
Suami istri terkadang terasa jauh, karena tidak saling menikmati ceritanya satu sama lain. Seorang istri itu telah menyediakan hidupnya untuk menua bersama suami dengan risiko salah, karena suami tidak bersungguh-sungguh membangun kehidupan, misalnya.
Dekatkanlah diri pada pasangan. Jangan sampai pasangan menemukan kesenangan, dipuji oleh orang lain selain kita. Sebagian istri memberangkatkan suami dengan perasaan marah, itu menyiapkan suami tertarik pada wanita lain. Jadi mari saling mengasihi.
Cinta itu ketertarikan yang tidak masuk akal dan temporer. Cinta itu bisa menjadi langgeng jika dijalankan dengan kasih sayang. Masa depan orang itu tidak ada yang tahu. Siapa tahu kekasih kita adalah satria piningit yang sekarang minderan, tapi nanti menjadi orang besar yang berpengaruh bagi kehidupan banyak orang.

Jerih Payah Pasangan untuk Kebaikan
Istri itu harus dibuat melihat apa yang dipikirkan, dikatakan dan dikerjakan oleh suami itu adalah untuk kebaikan keluarga. Kalau istri dapat dengan ikhlas melihat bahwa tidak ada jerih payah suami kecuali untuk kebaikan istri dan anak-anak, istri pasti akan mendukung.
Bagaimana jika kita melihat ketidaksetujuan istri sebagai perintah untuk membuat kita lebih ikhlas menjadi pelayan bagi kebaikan kehidupan keluarga. Masalahnya, suami/laki-laki itu jarang cepat dewasa. Kadang-kadang suami tidak berhati-hati sehingga istri belajar mengabaikan pendapat suami.
Suami yang ikhlas menjadikan istrinya penasihat akan menjadi sebaik yang dinasihatkannya, karena istrinya juga mendengar yang dinasihatkannya juga. Dan istri adalah orang pertama yang akan tahu kalau suaminya adalah penasihat yang palsu.
Jika kita banyak menasihatkan sesuatu pada orang lain, cari penasihat yang Anda hormati. Dan setiap kali menasihatkan sesuatu berarti Anda diuji, tidak mungkin Anda dibiarkan selamat menasihatkan kebaikan tanpa kebaikan Anda juga diuji.

Kekasih Bermasa Depan Lemah
Kekasih bermasa depan lemah ini bukanlah orang yang harus dihindari. Tetapi orang yang harus dibantu tumbuh karena kita mengasihinya. Jadi bukan untuk dibuang, karena ada kasih di sana. Anda tidak bisa pura-pura mencintai atau merencanakan jatuh cinta. Sebab perasaan itu ditanamkan Tuhan untuk kita dan menjadikan hubungan kita dengan orang yang kita cintai itu baik.
Kalau sudah dicintai, jangan menjadikan diri lemah. Emas yang berada di tempat yang salah bisa saja dikira kuningan. Berapa banyak sekarang orang yang berkualitas emas yang sedang stres Karena dibayar dan diperlakukan seperti kuningan.
Kalau kita merasa diri kita seperti emas, mari tampil gagah, anggun dan baik, berkata yang baik-baik karena bahasa adalah pembeda kelas. Kita tidak bisa naik kelas dengan bahasa yang mempersulit orang mengerti, menerima sikap orang lain dengan baik, menyikapi yang terjadi sebagai perintah untuk memperbaiki diri.
Jadikan apapun yang Anda lakukan, menjadikan Anda lebih penting bagi orang lain, lalu perhatikan apa yang terjadi.


Orang muda yang tidak membangun kualitas yang menjadikannya penting bagi orang lain, sulit merasa optimis tentang masa depannya

Mengapa kita begitu takut menjadi orang hebat hanya karena komentar beberapa orang yang tidak selamanya bersama kita?

Pastikan bahwa yang kita lakukan adalah penting bagi diri kita dan menjadikan kita penting bagi orang lain.

Suami atau istri yang memperbaiki hidupnya akan melihat perbaikan pada pasangannya yang perbaikannya dilakukan oleh Tuhan.

Suami yang ikhlas menjadikan istrinya penasihat akan menjadi sebaik yang dinasihatkannya karena istrinya juga mendengar yang dinasihatkannya juga

Orang yang minder biasanya adalah orang yang disiapkan menjadi orang besar, supaya dirinya kini belajar untuk menghebatkan diri



*Dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1074

No comments: