Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, November 24, 2010

64. Wanitaku Pemuliaku




Semua keluhan hidup berasal dari dihargainya kita sebagai orang rata-rata. Kita tidak suka diperlakukan rata-rata, dikenali hanya sebagai angka, dibayar rata-rata, maka kita semua merasa menjadi jiwa yang khusus dalam kehidupan ini. Maka kenali dulu peran kita sebagai wanita pemulia pria dalam kehidupan kita.

Seorang wanita seharusnya menjadi pemandangan terindah bagi yang melihatnya. Sehingga jika tabiat dia sebagai wanita sendiri saja sudah indah, apalagi kalau bersanding di dekat pria yang membuat pria di sebelahnya berpendar karena kemuliaannya itu.

Wanita Memuliakan Pria
Ungkapan wanita sebagai pemulia pria jangan dianggap sebagai ungkapan gender atau memberikan beban pada wanita. Karena wanita yang memuliakan pria menjadi wanita yang mulia dalam kehidupan. Dan karena semua kelahiran itu dilakukan oleh wanita, maka wanita yang memuliakan pria dan memuliakan kehidupan itu sama sekali bukan peran sederhana.

Sehingga marilah kita tidak lagi melihat diri sendiri sebagai seorang yang harus tinggal di rumah saja, atau yang mencari uang di kantor saja, atau yang sekolah tinggi-tinggi lalu menyesal kalau tidak bekerja. Jadi di dalam tugas sebagai pemulia kehidupan, wanita harus tegas berpihak kepada yang baik baginya. Dan di dalam budaya kita wanita paling rentan terhadap kesan. Tuntunan budaya kita sudah banyak sekali tentang menjadi wanita untuk memuliakan kehidupan.

Alat hanya sebaik yang menggunakannya. Seringnya mungkin wanita dilihat sebagai alat untuk memuliakan. Tapi kita semua alat bagi Tuhan. Wanita yang tidak diberdayakan oleh pria untuk memuliakannya tidak akan memberdayakan apapun, dan yang rugi adalah prianya. Bagi pria, ambillah keuntungan dari dihadiahkannya seorang wanita yang bersedia menemani kita dalam kehidupan.

Menikah dengan yang Lebih Baik
Selalu ada kemungkinan dalam setiap keputusan. Jika seorang wanita memutuskan bersedia untuk menikah dengan seorang pria, berarti dia bersedia menua bersama pria tersebut. Maka pria akan menjadi sangat aniaya jika wanita yang bersedia menua bersamanya tidak memuliakan kehidupannya. Jika kita memang tidak bisa merawat wanita itu mungkin wanita itu akan dirawat oleh pria lain yang lebih baik.
Untuk semua wanita yang merasa bahwa dia berhak menikah dengan pria yang lebih baik dari pada prianya, sekarang harus bertanya apakah Anda sudah menjadi wanita yang terbaik baginya. Banyak dari kita hanya melihat satu arah, sebgai korban. Tanpa melihat bahwa pasangan hidup kita juga berharap kita menjadi wanita yang terbaik baginya. Jadi sebelum kita memvonis siapapun sebagai pasangan yang tidak baik, kita harus cek apakah kita sebagai wanita telah menjadi yang terbaik baginya.

Istri adalah cermin. Ia tidak menampilkan kecuali yang dilihatnya. Jadi kalau seseorang pria berdiri di depan sebuah cermin, maka yang dikatakan istri sebagai komentar adalah apa yang dilihatnya. Banyak pria marah karena dicurigai istrinya yang sebetulnya tanpa sadar ia memberi alasan untuk dicurigai. Jadi kalau tidak sengaja saja kita sebagai pria bisa terhukum, apalagi kalau kita punya kebiasaan tidak menjaga pandangan mata, tidak menjaga yang kita baca, yang tampil di internet, istri akan melihat itu sebagai alasan untuk mempercayai kita atau tidak. Kalau dalam sebuah hubungan membuat kita tidak nyaman, berarti ada sesuatu yang harus diperbaiki.

Masalah Agar Naik Kelas
Kita sebetulnya tahu apa yang seharusnya dan sebaiknya kita lakukan, tetapi kita sedang dalam proses belajar untuk menjadi pribadi yang berespon dengan cara terbaik. Orang yang menghindar dari menyelesaikan suatu masalah akan ditemukan dengan masalah yang sama. Itu bukan berarti Tuhan suka menyiksa orang, tapi karena Tuhan ingin kita naik kelas.

Satu masalah harus kita selesaikan supaya kita pantas bagi masalah yang lebih besar lagi. Di dalam keluarga pun ada tanda-tanda bahwa kita diangkat melalui masalah. Jadi kalau masalah itu adalah pembaik maka sambutlah masalah dengan ramah. Karena masalah adalah rahmat yang rasanya tidak kita sukai.

Orang yang tidak diberi masalah, tidak akan tumbuh. Jadi orang yang diberi masalah sedang disuruh untuk tumbuh meski tidak suka rasa dari masalah itu. Jadi sekarang kalau dihadapkan pada masalah, bersyukurlah karena kita diberi kesempatan untuk naik kelas. Ikhlaslah menerima masalah sebagai cara untuk meningkatkan kelas iman kita.

Jangan pernah Anda pisahkan antara karier dan keluarga. Keluarga yang bahagia dan sejahtera adalah karier yang terbaik. Wanita juga tidak boleh melihat keluarga sebagai bukan karier. Tidak boleh ia melihat tambahan uang di luar sebagai cara untuk menjadikan dirinya mulia. Semakin dekat Anda dengan pasangan dan keluarga, semakin kehidupan menjadi baik. Pikirkan bahwa karier kita yang utama adalah keluarga. Karena tidak ada keberhasilan yang disebut berhasil tanpa keluarga yang damai dan sejahtera.

Pantas Dipilih Wanita Terbaik
Hati yang diisi dengan hal-hal yang baik, tidak punya tempat bagi hal-hal yang tidak baik. Utamakanlah yang baik sebagai pengisi hati termasuk menduga yang baik-baik. Karena kita lebih baik salah-benar dari pada salah-salah. Berapa banyak orang tidak maksimal hidupnya karena mencurigai yang baik baginya, nasihat baik dicurigai. Melakukan atau tidak melakukannya Anda butuh waktu. Jadi kalau mau berbahagia, gunakan hal-hal baik dalam hidup Anda sebagai pengisi hati Anda.

Jangan salahkan wanita jika ia memilih yang terbaik untuk dirinya. Karena dia ingin punya anak yang ayahnya mampu. Jadi ini bukan tentang siapa wanita yag Anda pilih tapi pantaskanlah diri Anda untuk dipilih oleh wanita-wanita terbaik.

Anda sebagai pria tidak mungkin membebaskan diri dari kehidupan yang tidak dimuliakan wanita. Karena kita harus dibesarkan oleh wanita, jadikanlah diri Anda pribadi yang pantas dimuliakan wanita. Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi antara wanita dan pria. Ikhlaslah untuk menjadi pribadi yang baik. Pribadi yang baik tidak mungkin tidak dihadiahkan kehidupan yang baik.

Tuhan Maha Adil, dan kita lah yang bertanggung jawab bagi upaya pemuliaan kehidupan. Maka di manapun Anda menemui wanita, baik itu keluarga atau bukan, anggaplah ia sebagai wanita yang telah memuliakan keluarganya. Sehingga apabila Anda memperlakukan semua wanita sebagai pemulia, maka sebetulnya Anda telah memuliakan kehidupan.

Untuk semua wanita yang merasa bahwa dia berhak menikah dengan pria yang lebih baik dari pada prianya sekarang harus bertanya apakah Anda sudah menjadi wanita yang terbaik baginya

Kita sebetulnya tahu apa yang seharusnya dan sebaiknya kita lakukan, tetapi kita sedang dalam proses belajar untuk menjadi pribadi yang berespon dengan cara terbaik

Orang yang menghindar dari menyelesaikan suatu masalah akan ditemukan dengan masalah yang sama

Keluarga yang bahagia dan sejahtera adalah karier yang terbaik

Kalau mau berbahagia, gunakan hal-hal baik dalam hidup sebagai pengisi hati



Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1089 (2010)

No comments: