Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, November 24, 2010

63. Siapa Bilang Berhasil Harus Tua




Berhasil tidak harus diukur dari usia, tapi diukur dari besarnya kemanfaatan kita bagi orang lain, apalagi pada saat usia kita benar-benar muda.

Tidak harus setua orang lain untuk menjadi seberhasil orang tua. Bayangkan kalau masih muda kita tidak lagi harus bekerja untuk mencari uang, tapi bekerja untuk kebaikan kehidupan kita dan sesama.

Kalau usia fisik seseorang 20 tahun tapi usia mentalnya 40 tahun, berarti ia bisa berbicara sama bijaknya dengan usia berapa saja sampai 40 tahun. Maka hadiah kehidupan bagi seseorang yang demikian adalah diberi kepercayaan, dipercayakan tugas untuk orang yang sama mapannya, apalagi pada saat usia 40 tahun akan memiliki usia mental 80 tahun. Itu yang menjadikan orang muda didengarkan semua orang.

Jangan Hanya Bersabar
Jangan lama-lama berusaha membuktikan cara-cara yang Anda pikir akan baik padahal sudah digunakan orang lain untuk menua dan lemah. Jadi, perhatikan orang-orang tua yang hidupnya lemah, perhatikan anak-anak muda yang gagah yang hidupnya baik. Jika ingin sama, samalah dengan yang hebat, kalau mau beda, bedalah dari yang lemah. Jadikan diri Anda diterima dan disukai dan buat orang lain menyukai dirinya sendiri. Jika sudah diterima dan disukai, maka Anda pun akan diberi kepercayaan.

Bagi orang yang sudah berusaha tapi belum sukses, teruskan usaha Anda.
Jangan hanya bersabar tapi teruskan berusaha, karena keberhasilan itu jarang sekali kita capai pada langkah-langkah pertama. Jangan hanya mencari keberhasilan besar, tapi rayakan juga keberhasilan-keberhasilan kecil. Target besar paling berdampak pada rasa malas, rasa takut, dan ragu-ragu.

Jadilah anak muda yang anggun, pandai, mudah disukai, dipercaya, dan diperebutkan oleh orang-orang besar untuk ditugaskan melakukan hal-hal besar. Jangan tersinggung kalau dimanfaatkan. Karena Tuhan bahkan mensyaratkan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Hadirkan diri Anda ada untuk dimanfaatkan.

Kaya karena Warisan?
Orang yang memang kebetulan sudah mempunyai pangkat tinggi dan kaya karena warisan, itu bukan keberhasilan, tapi tanggung jawab. Orang-orang yang dilahirkan di keluarga kaya yang pangkatnya tinggi tidak bisa dikatakan berhasil karena ia hanya meneruskan keberhasilan orang tuanya. Tetapi yang mulia dari kelahiran itu adalah tanggung jawabnya.

Anak orang kaya punya dua kemungkinan, bisa jadi lebih kaya atau jatuh miskin. Sedangkan anak orang miskin cuma punya satu kemungkinan, yaitu naik. Jadi ini adalah tentang tanggung jawab pribadi kita untuk berhasil. Marilah kita berhasil karena nama kita sendiri sebagai pribadi.

Orang yang belum berhasil melihat sukses itu sebagai sebuah kenikmatan, itu sebabnya mereka tidak dipercayakan sebuah keberhasilan besar karena belum tentu bertanggung jawab. Sebaliknya, orang yang sudah berhasil melihat sukses itu sebagai sebuah tanggung jawab, karena ia ikhlas menjadikan dirinya pemangku tanggung jawab bagi kebaikan hidup orang lain. Itu sebabnya ia dipercayakan keberhasilan, dan itu bisa semuda mungkin.

Tersenyum di Depan Cermin
Semua orang yang berhasil itu berhasil karena disiplin pribadinya baik. Kehebatan kita dalam memimpikan kebesaran dalam menyusun rencana hebat, itu semua tidak pernah lebih kuat daripada kemampuan kita menunda. Kita ini ahli menunda. Setiap kali kita menunda kita memberi alasan supaya penundaan kita tidak salah.

Ada orang yang hidupnya dibuat alasan mengapa ia tidak bertindak. Kira-kira seberapa jauh ia bisa pergi? Mari kita kenali janji kita untuk disiplin itu dengan cara-cara yang lebih sederhana. Contoh sederhana, orang yang melihat dirinya sendiri di cermin sambil tersenyum pasti lebih bersemangat. Jadi, biasakan juga berbicara dengan senyuman.

Disiplin lah mulai dari hal yang kecil, dari hal yang menyenangkan. Supaya Anda mencintai disiplin. Supaya kemudian disiplin menaruh Anda di tempat-tempat yang dicintai Tuhan.

Karier Sukses, Keluarga Berantakan
Karir kita adalah keluarga, sedangkan jabatan adalah alat untuk membangun keluarga yang baik. Seorang politisi yang baik tapi keluarganya berantakan berarti ia pemimpin dari posisi yang palsu. Kepemimpinan yang sebenarnya itu di keluarga. Tidak ada orang berhasil yang bisa disebut orang berhasil kalau keluarganya tidak bahagia.

Orang tua yang menstandarkan keberhasilan dengan menjadi pegawai, coba dibuat mengerti. Tidak mengertinya orang tua tidak boleh menjadikan Anda, anak yang tidak menghormati orang tua. Orang tua yang sulit itu menjadikan anaknya hebat. Karena yang dinilai dalam pengabdian kepada orang tua itu anaknya. Jadi, jika orang tuanya sulit tapi anaknya tetap mengabdi itu berarti yang hebat adalah anaknya.

Mendengarkan pendapat orang itu harus. Tapi jangan meragukan hak Anda untuk berhasil hanya karena orang lain meragukan Anda. Orang yang berkomentar tentang Anda, jika Anda gagal tidak akan membantu Anda. Tetaplah belajar dari orang-orang yang lebih baik dari kita, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Keberhasilan di Usia Muda
Lebih banyak mana yang kita lakukan dalam kedekatan kita pada Tuhan, bersyukur atau mengeluh? Banyak dari kita mendahulukan mengeluh dan kurang bersyukur. Orang-orang yang kekurangan, memikirkan dirinya sendiri kurang, sedang dibuat tahu oleh Tuhan bahwa dia tidak mungkin berhasil jika memikirkan dirinya sendiri.

Fokus dari kehidupan kita seyogianya bukan kekurangan, bukan pula mencari kelebihan, tetapi orang yang mau memperbaiki kehidupannya, dan dia harus menjadi penyebab kebaikan. Mari kita ambil disiplin kecil untuk menjadi penyebab bagi sesuatu yang baik. Jadilah penyebab kegembiraan orang.

Fokus kita adalah menentukan yang kita rasakan, kita berfokus pada yang baik. Ketegasan itu disebut pembeda antara yang mengerdilkan kehidupan, dengan yang menghebatkan kehidupan. Seorang pemimpin itu disebut pemimpin ketika memihak pada yang memajukan kebaikan, lalu tegas mencegah keburukan terjadi pada saudara-saudaranya.

Seorang pemimpin itu juga seorang pemimpin alam, tidak boleh ia berhasil memajukan ekonomi dengan mengorbankan alam. Jangan lagi Anda menjadi penyebab kesedihan dalam keluarga, jadikan diri Anda menjadi penyebab kesyukuran istri dan anak-anak karena memiliki pemimpin keluarga seperti Anda. That is leadership.

Apakah ada orang yang menolak perubahan? Sebetulnya tidak. Semua orang setuju pada perubahan, asal yang diubah bukan dia. Berubah itu harus, tapi apakah cepat berubah itu belum tentu. Orang-orang yang cepat berubah akan mencapai kualitas yang dicapai orang puluhan tahun.

Itu sebabnya orang yang segera mengambil kualitas-kualitas baik dari orang lain, ikhlas meniru dari yang sudah dicapai orang lain, lalu menyegerakan dirinya sebagai penyebab kegembiraan bagi orang lain, mudah-mudahan Tuhan menyegerakan keberhasilan di usia mudanya.


Jangan lama-lama berusaha membuktikan cara-cara yang Anda pikir akan baik padahal sudah digunakan orang lain untuk menua dan lemah

Orang-orang yang dilahirkan di keluarga kaya yang pangkatnya tinggi tidak bisa dikatakan berhasil karena ia hanya meneruskan keberhasilan orang tuanya

Marilah kita berhasil karena nama kita sendiri sebagai pribadi

Orang yang belum berhasil melihat sukses itu sebagai sebuah kenikmatan, orang yang sudah berhasil melihat sukses itu sebagai sebuah tanggung jawab


Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1088 (2010)

No comments: