Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, November 24, 2010

61. Johnny Satu Nada





Kita semua sedang memainkan musik dalam kehidupan. Tinggal bagaimana kita menyanyikan lagu yang pas dengan nada yang pas bagi kehidupan, sehingga kita bisa hidup dengan indah.

Kita mulai dengan konsep pengulangan. Hidup adalah pengulangan, berarti nada juga ada yang diulangi. Kehidupan dapat menjadi baik apabila yang diulangi adalah yang baik. Dan kehidupan dengan kualias apapun akan rusak jika yang diulangi adalah kesalahan. Sehingga Johnny satu nada sudah mulai kelihatan nadanya. Ada orang yang sulit diajak bicara, sulit menerima pendapat orang lain karena dia nadanya hanya satu.

Johnny yang Enggan Dinasihati
Ada seorang pemuda bernama Johnny, yang wataknya sulit diberi tahu, ngeyel, suka membantah, keras kepala. Orang sebaik apapun yang menasihati, dia hanya menganggapnya sebagai teori. Padahal teori itu lah yang membuat orang baik itu sebaik sekarang, dan praktik menurut Johnny adalah yang membuatnya susah.

Banyak orang merasa sudah menemukan jalan hidupnya. Kalau orang itu sudah merasa demikian, mengapa hidpnya belum baik? Kalau dia menolak nasihat, kenapa hidupnya masih lemah? Kalau dia menolak anjuran baik, kenapa hatinya tidak damai? Jadi mengapa kita tidak ikhlas saja menerima bahwa hidup itu tidak bisa baik, dengan hanya mempertahankan satu pendapat kita sendiri saja.

Sebenarnya, ada garis tipis antara keyakinan benar dengan keyakinan yang salah. Jika kita tidak mau mengulangi masalah orang lain, sebaiknya belajar. Itu sebabnya ada guru dan orang tua. Dengarkan mereka karena belajar itu adalah proses menghindari kesalahan yang dilakukan orang lain.

Nilai keberhasilan kehidupan harus dibandingkan dengan kerugian kalau malas. Banyak orang bersedia mengorbankan nilai besar, untuk memanjakan perasaan senang sementara karena malas. Orang-orang yang logikanya salah, memilih malas dari pada sukses. Untuk orang-orang yang yakin bahwa malas itu lebih enak dari pada sukses itu, tidak bisa dinasihati. Apapun namanya panggil saja dia Johnny.

Mensyukuri yang Dimiliki
Bagaimana mencari guru yang baik? Kita bisa belajar dari buku. Buku yang walaupun kalimatnya sederhana namun tidak pernah berhenti memberikan pengertian. Mengapa banyak orang yang melakukan kesalahan? Kita cenderung mempertahankan cara yang sudah nyaman bagi kita, walaupun mengerdilkan kehidupan.

Pribadi yang masuk ke dalam kesulitan, tidak bisa menggunakan pribadi yang sama untuk keluar dari kesulitan. Logikanya, perusahaan yang dipimpin oleh direksi tertentu, lalu turun peringkat atau keuntungannya, tidak bisa menjadi direksi yang sama untuk mengangkat perusahaannya kembali. Karena perilaku, keputusan, kebijakannya, menurunkan kinerja perusahaan. Bagaimana kita bisa menggunakan orang-orang yang sama untuk mengangkat kinerja perusahaan yang mereka turunkan? Jadi apa anjurannya? Membaikkan diri karena hanya orang baik yang rezekinya baik.

Mengapa kta sering meminta sesuatu yang bagi orang lain tidak ada gunanya? Mengapa kita tidak meminta sesuatu yang menjadikan kita lebih? Kita lebih sering berdoa untuk menutupi kekurangan, bukan untuk dilebihkan. Jadi kalau begitu, orang yang ikhlas itu menerima dirinya. Tuhan berkata, jika Ia membuat kekurangan pada diri kita, maka Ia akan membuat kelebihan pada diri kita di sisi yang lain.

Kadang-kadang kita mengejar sesuatu, yang setelah kita dapat tidak pernah kita syukuri. Bagaimana jika kita berhenti mengejar, lalu melihat ke belakang dan menyukuri yang sudah kita miliki. Karena kalau Tuhan berkenan, dari yang sudah Anda miliki itu, bisa dijadikan modal bagi sebesar-besarnya kualitas hidup.

Apakah orang kaya tapi tidak jujur bisa membuat kita stres? Uang yang banyak tapi didapat dengan cara yang tidak jujur adalah ukuran hukuman. Jadi tidak perlu membuat kita iri. Karena itu tanda ukuran hukuman yang sedang ditangguhkan. Jadi anggap saja mereka itu adalah orang miskin yang uangnya banyak.

Sedangkan orang-orang yang berpendapatan sedikit tapi diperoleh dari cara yang halal dan baik, merekalah orang-orang kaya yang uangnya masih sedikit. Jadi ikhlaslah dengan kebaikan dan tidak iri melihat orang yang tidak baik tapi kaya.

Mengukur yang Kita Inginkan
Banyak istri yang hanya mengkritik kekurangan suami, yang dipilihnya untuk menua bersamanya. Apapun kekurangan suami Anda, Anda tidak boleh membatalkan kemungkinannya untuk menjadi suami yang memuliakan istri, Ayah yang menghebatkan anak-anak, dan pribadi yang membesarkan kehidupan bersama.

Wanita adalah pemulia kehidupan, jika untuk kebaikan maka bersabarlah. Banyak suami menguji kesabaran istri, padahal suami harusnya ikhlas dimuliakan oleh istrinya.

Sangat wajar apabila saat kita memiliki inisiatif, orang mengatakan ‘yes’ atau ‘no’. Jangan kecil hati saat orang mengatakan ‘no’ karena pertama belum tentu dia salah, sebab sebetulnya mungkin dia mau setuju tapi tidak percaya pada orangnya. Banyak sekali ide baik disampaikan oleh orang yang mulanya tidak dipercaya bisa melaksanakan.

Banyak orang mau berbisnis besar tapi mengeluh tidak punya modal. Tidak ada modal itu adalah tanda bahwa dia selama ini belum mampu mengumpulkan modal, apa jaminannya dia bisa membayar kembali? Terkadang kita mengukur yang kita inginkan, tapi jauh dengan kemampuan kita.

Jadi anjurannya adalah, kalau kita mau tunggu, yang kita minta adalah yang terdekat bisa kita lakukan dulu. Lalu menggunakan hasilnya untuk membangun kemampuan berikutnya, karena hasil adalah kemampuan berikutnya. Orang yang bergaji Rp 2 juta harusnya punya modal untuk menghasilkan Rp 3 juta, dan seterusnya.

Kegagalan Orang Lain Menjadi Pelajaran
Jangan pernah merasa ragu hanya karena orang lain merasa ragu. Paling indah jika kita berhasil membuktikan keraguan orang lain itu salah. Alasan untuk mengakui bahwa orang lain benar, dan berterimakasih bahwa orang lain menasihatkan sesuatu dan ikhlas, mengakui bahwa kita salah dan minta maaf karena kita dulu tidak mendengarkan. Maka jangan ulangi menolak nasihat baik dan jangan ulangi menuruti nasihat buruk.

Kehidupan ini dilatih seperti kita belajar berenang, seperti loncat tinggi, seperti menangkap bola. Semakin sering kita terlibat dalam kehidupan, semakin kita ahli. Itu sebabnya bergaullah dengan orang-orang baik, orang-orang alim, orang-orang ahli, supaya kita cepat menyerap kemampuan mereka. Jadi terlibatlah dalam kehidupan sepenuhnya supaya kita tahu kapan menjadi ‘ya’ dan kapan ‘tidak’.

Orang yang menemukan kepuasan dengan merasa lebih dari pada orang lain tidak perlu dilebihkan, karena sudah merasa lebih. Itu sebabnya orang-orang yang sombong, jarang berhasil dibandingkan orang yang rendah hati. Jadi bagaimana kalau kita ikhlas kepada sistem kehidupan, bahwa kehidupan ini yang dipimpin sistemnya oleh Tuhan, menghargai orang yang ikhlas berserah bahwa bukan kita yang meninggikan diri tapi Tuhan. Kita ditinggikan karena kita membantu orang lain mencapai ketinggian yang baik.

Satu atau dua kali dalam kehidupan kita, kita berlaku seperti Johnny Satu Nada, yang menganggap kita sudah menemukan nada dalam kehidupan. Mari kita logiskan pendekatan kita untuk menjadi ahli dalam membangun kehidupan yang damai dan sejahtera. Jangan ulangi kesalahan yang pernah dibuat orang lain. Ambil pelajaran dari kegagalan orang lain, jangan menikmatinya. Karena itu yang membuat kita tidak melihat pelajaran tapi kenikmatan atas kegagalan orang lain.

Ikhlaslah melihat orang yang berhasil sebagai guru berjalan. Ia sedang dipertontonkan oleh Tuhan sebagai pribadi yang meneladankan perilaku yang telah menjadikannya kuat, berwenang, sejahtera.

Ikhlaslah untuk menerima yang baru. Ijinkan yang baru masuk. Kita tidak punya sinar sendiri sehingga kita harus mengijinkan kebaikan masuk untuk menjadi sinar pribadi kita.

Ikhlaslah menerima bahwa hidup itu tidak bisa baik dengan hanya mempertahankan satu pendapat kita sendiri saja.

Tuhan berkata, jika Ia membuat kekurangan pada diri kita, maka Ia juga akan membuat kelebihan pada diri kita di sisi yang lain

Ambil pelajaran dari kegagalan orang lain, bukan malah menikmatinya.

Kita tidak punya sinar sendiri, sehingga kita harus mengijinkan kebaikan masuk untuk menjadi sinar pribadi kita



Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1086 (2010)

No comments: