Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Wednesday, May 26, 2010

28. Salary Zombie



“Kalau kita melihat bahwa diri kita kurang dihargai terutama dalam hal gaji atau imbalan, maka jangan salahkan orang!

Semua itu terjadi karena kita sendiri yang tidak berhasil membantu orang yang tidak menghargai kita tersebut untuk melihat bahwa kita ini bernilai.
Jadi, semua perlakuan tidak baik, harus dilihat sebagai pemberitahuan untuk kita agar lebih memperbaiki diri.”


Gaji Sesuai Kontribusi
“Pengertian kita mengenai dihargai adalah memberikan harga lebih tinggi. Maka, untuk menjadikan diri kita lebih dihargai adalah dengan cara menjadi pribadi yang melebihkan kontribusi bagi perusahaan dan pekerjaan tidak menjadi beban.

Sama halnya dengan orang yang tidak menggaji Anda dengan baik, itu bukan tanda bahwa orang lain yang salah menilai Anda. Jadilah pribadi yang menunjukkan dan membuktikan nilai atau bayaran setinggi apa yang seharusnya Anda dapatkan melalui kontribusi yang Anda berikan.

Karena terbukti, banyak kejadian:
Atasan merasa heran kalau ada yang penting dan urgent tapi tidak ada yang bisa diajak bicara. Sedangkan kalau gajian kok karyawannya ternyata banyak. Wah, ini tandanya banyak sebetulnya karyawan di perusahaan yang tidak memiliki apa-apa.
Jadi, belajarlah malu menerima gaji kecil, kalau memang yang Anda lakukan belum besar.”

Ubah Tampilan dan Lihatlah Lebih Jauh
“Untuk Anda ketahui: gaji, bayaran atau imbalan adalah datang dari penilaian orang terhadap diri kita sendiri. Namun, kita kadang-kadang berbeda sebelum bekerja atau melakukan sebuah usaha. Ada orang yang boleh diganggu, adapula yang tidak, ada yang mudah dikerjakan, namun ada yang tidak.

Maka, kalau kita ingin mengubah perlakuan atau penilaian orang terhadap kita, ingin pula orang-orang di sekitar menghormati kita. Pertama kali yang Anda lakukan adalah mengubah tampilan Anda yang mengundang perlakuan yang merendahkan, kita harus melatih untuk tampil sebagaimana Anda ingin diperlakukan.

Banyak kejadian yang terjadi di luaran, ada yang baik adapula yang buruk. Yang parah, apabila kita merasa ramah, orang lain melihat kita sombong. Namun hal yang baik, apabila kita merasa minder, orang lain melihat kita yakin. Tapi sayangnya yang sering terjadi justru kita merasa minder, orang lain melihat kita lebih minder. Jadi, kalau begitu anjurannya adalah lihatlah ke dalam diri Anda lebih jauh karena cara Anda menampilkan diri menentukan perlakuan orang terhadap kita.”


“Keburukan bukanlah sikap tetapi pilihan, setiap orang dilahirkan dengan sifat-sifat kelangitan, maka marilah kita berpihak kepada yang memberikan, agar kita menjadi manusia yang jujur akhlaknya”.

Berpihak Pada Keadaan yang Lebih Baik
“Apabila Anda sedang berada di dalam keadaan yang gelisah itu adalah terkadang sebuah perintah bagi Anda untuk mengupayakan perpindahan ke keadaan yang lebih damai. Nah! Sedangkan kita termasuk orang-orang yang tidak menyukai rasa dari perintah Tuhan untuk pindah ke tempat yang lebih baik tersebut.

Bayangkan :
Jika kita bergaul dengan orang yang tidak jujur, rasanya kan tidak enak! Maunya ingin marah. Padahal perintah dari Tuhan : “Bergaullah kamu dengan orang-orang baik”.
Jadi, kalau kita mengerti rasa itu, maka belajar untuk menyukai tidak enaknya perasaan (jangan dibuat gelisah) lalu menegaskan untuk mendekatkan diri dalam pergaulan yang baik, mengisi pikiran dengan hal yang baik, merasa dan melakukan yang baik.”

Kejujuran Bukti Anda BerTuhan
“Meskipun rasa dari perintah menuju kebaikan tersebut tidak kita suka, tetapi kita harus ikhlas memindahkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Dan itu adalah ciri kepemimpinan diri yang pertama, yaitu berpihak kepada yang membaikkan diri.

Tidak ada cara apapun untuk yang tidak baik yang bisa Anda gunakan untuk membangun pondasi kebaikan. Kebaikan hanya di jalan kebaikan, tidak boleh ada pengertian bahwa di luar kebaikan ada cara untuk menjadi seseorang yang baik. Ingat! Kejujuran itu bukti bahwa Anda berTuhan.”

Kerja Cerdas = Kerja Keras
“Banyak orang yang sedang dan senang ‘ceramah’ di luar sana mengenai beda antara kerja keras dengan kerja cerdas. Padahal, untuk melakukan kerja cerdas, Anda harus menemukan konsep kerja keras terlebih dahulu.

Terbukti, kebanyakan orang yang sudah menemukan konsep kerja cerdas namun hidupnya belum baik, karena ternyata ia merasa tidak harus melakukannya dengan kerja keras di dalam kecerdasannya.

Untuk Anda ketahui, kecerdasan yang pertama dalam hal bekerja adalah kerja keras, setelah itu baru masuk akal dengan cara-cara peningkatan hasil kerja cerdas.

Jangan lakukan jika sedang malas-malasnya bekerja kok memilih cara yang lain?
Ya, satu-satunya cara untuk meningkatkan hasil yang baik adalah bekerja lebih rajin, lebih giat dan saya harus ingatkan bahwa kita ini harus mempunyai dua kombinasi yang utuh, kerja keras dan kerja cerdas.”


Hemat Jika Ahli
Banyak di antara kita merasa :
Gaji kecil sulit sekali untuk berhemat karena akan selalu kurang.
“Dan perhatikan bahwa berhemat itu tidak selalu baik. Karena berhemat itu, kalau ahli dalam hal berhemat orang tidak melihat perlu menambah pendapatan, karena gaji berapapun cukup, karena dia ahli dalam berhemat!

Jadi, kalau begitu, bukan berhematnya yang dihebatkan tapi kemampuan menghasilkan pendapatan lebih.

Untuk setiap kebingungan, tenaga, dan amarah untuk berhemat bisa digunakan sebagai agresifitas untuk menjual lebih baik, melayani lebih baik, memikirkan cara-cara mendistribusikan produk dengan lebih cepat.

Saya memiliki ide, bagaimana caranya menaikkan gaji. Coba uji kesaktian Anda di depan atasan. Hadapi atasan dan minta untuk naik gaji, sesuai dengan kepantasan dari seseorang.”

Bekerjalah dengan Sepenuh Hati
“Apakah Anda tahu pekerjaan yang paling sedikit mendapatkan saingan?
Pekerjaan itu adalah pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati, Itu sedikit sekali saingannya.

Karena sekarang ini banyak orang yang mengatakan ‘I love Friday’ atau ‘I hate Monday’, datang sesiang mungkin, makan sesiang mungkin dan pulang secepat mungkin tapi sampai di rumah semalam mungkin.

Cobalah ubah pola pikir seperti itu. Bagaimana kita harus melalui jalan yang dilalui orang.

Bekerja dengan kesungguhan yang menjadikan kita diutamakan dalam kehidupan ini.
Bagaimana kalau kita mencoba meminta kepada Tuhan, sebesar, sebanyak, kita percaya Tuhan mampu. Jangan lagi menakar kemampuan Tuhan untuk mensejahterakan dan mengkayakan kita. Datanglah kepada Tuhan dan katakanlah “Tuhanku yang Maha Kaya, kayakanlah aku”.

Lalu bekerjalah dengan besarnya kesungguhan yang memantaskan kita untuk menerima hadiah-hadiah yang besar. Lalu, perhatikan apa yang terjadi.”


*Mario Teguh Golden Ways, disusun oleh Gita Puspa Annisa dalam Tabloid Wanita Indonesia edisi 1052 (22 Februari – 1 Maret 2010)

No comments: