Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Sunday, September 5, 2010

55. Yang Menjadikan Doa Terjawab




Mungkin masih ada yang bertanya mengapa ada orang baik, namun hidupnya belum baik? Mengapa sudah banyak berdoa tetapi belum dikabulkan juga?

Banyak dari kita tidak mengerti logika, bahwa yang kita minta itu seringnya adalah akibat. Jika kita mengerti bahwa yang seharusnya kita minta itu adalah sebab, kita tidak akan banyak marah, karena yang kita minta belum juga datang. Mintalah diberikan izin untuk aktif dan produktif, dalam hal-hal yang menyebabkan doa kita terjawab.

Meminta yang Besar
Perhatikan kalimat ini; orang baik, rezekinya baik. Orang baik adalah sebab, dan rezeki baik adalah akibat. Ingatlah bahwa rezeki adalah tanggung jawab pribadi. Jika kita belum sejahtera, berari kita harus membangunnya. Jika kita ingin membahagiakan keluarga tercinta, berarti bekerjalah untuk keluarga.

Bagi yang menjadikan kehidupannya rahmat bagi semua jiwa yang berhubungan dengannya, maka logis jika rezekinya baik. Maka itu, diri dan pekerjaan kita harus menjadi manfaat dan menguntungkan orang lain.

Dalam berdoa dan meminta, kita harus serius. Jika Anda meminta pada Tuhan, langkah pertama tentu sebut nama-Nya, agar Anda diperhatikan. Kedua, berilah pujian. Ketiga, mintalah dengan sungguh-sungguh.

Dikabulkannya doa bukan karena besar atau kecilnya permintaan. Allah itu Maha Kaya, sebesar apapun yang diminta manusia pada-Nya, kekayaan-Nya tak akan habis. Lalu mengapa tidak berani meminta yang besar?

Pada dasarnya setiap manusia memang harus tahu diri. Jika memang merasa belum pantas menerima sesuatu yang besar, maka pantaskanlah diri terlebih dahulu. Namun, karena Tuhan itu Maha Kuasa, yang tak pantaspun akan diberi jika disayangi. Orang-orang yang disayangi Tuhan diberi kewenangan oleh-Nya untuk memperbaiki kehidupan.

Ikhlas dalam Ber-Tuhan
Dalam berdoa, yang berdoa itu lebih penting daripada isi doanya. Seseorang yang pikirannya tidak bersih, hatinya penuh dugaan buruk, perilkunya tidak mengindahkan kehidupannya sendiri, doanya belum tentu dijawab.

Orang yang berdoa ingin menjadi orang pandai, pikirannya diisi dengan ilmu, hatinya diisi dengan penghormatan kepada guru. Orang yang ingin menjadi pribadi yang dihormati, harus menjadikan perilakunya ikhlas menghormati orang lain. Orang yang menjadikan kehidupannya sebagai doanya seperti tidak perlu berdoa lagi, karena pikirannya diisi dengan hal-hal positif yang mengharapkan kebaikan bagi orang lain.

Rezeki adalah tanggung jawab pribadi. Sebagai orang tua, Anda bertanggung jawab terhadap rezeki anak-anak dan istri Anda. Istri bertanggung jawab membantu suami sehingga berezeki baik. Namun tidak ada rezeki kecuali dari Tuhan.

Jadi, salah satu yang menjadikan doa terjawab itu adalah betul-betul ikhlas ber-Tuhan. Karena dalam meminta kepada yang Maha Kuasa, kita bisa membatalkan kekuasaan Tuhan jika mempercayai sesuatu yang tidak ada ilmunya.

Setia pada yang Baik
Kehidupan kita sekarang sudah kompleks dengan logika yang menghalalkan yang salah dan mengorbankan yang benar. Tuhan menaruh orang baik dan mendukung orang jahat itu supaya menjadi sahabat yang mengeluarkannya dari kejahatan.

Banyaknya perilaku tidak jujur untuk memperkaya diri dengan mengorbankan lingkungan, perilaku ini meskipun dilakukan banyak orang tapi tetap saja tidak menjadikannya benar.

Sebagai orang baik yang sekarang sedang menatap supaya kehidupannya diisi dengan keindahan oleh Tuhan, yakinlah bahwa kebaikan itu adalah kebaikan yang memang membaikkan. Setialah pada yang baik, maka solusi dari kebaikan itu akan datang dari sudut-sudut yang tidak kita duga.

Orang lebih cepat berdoa waktu dia dalam keadaan sedih. Doa orang sedih biasanya hanya berupa keluhan, bukan permintaan. Jadi kadang-kadang kita tidak menyederhanakan permintaan. Tuhan tidak memberikan sesuatu secara langsung, tetapi kita diberi-Nya kesempatan untuk mendapat yang kita minta tersebut.

Jadi, waktu kita berdoa sebetulnya Tuhan mendengarkan, hanya saja jawabannya belum kelihatan. Orang yang mengatakan rezeki hanya datang dari satu pintu itu berarti menyepelekan kemampuan Tuhan memperkaya kita.

Impian yang Bertenaga
Jangan batasi kemampuan Tuhan memperkaya kita. Jika ada yang takut berhenti bekerja meskipun dihina atasannya, digaji kecil dan diberi pangkat kecil, jangan takut. Jangan takut tidak ada rezeki lain di tempat lain. Salah satu ujian dari keikhlasan ber-Tuhan adalah mempertanyakan ke-Maha-an Tuhan. Maka jangan ragukan itu, sebab itu berarti kita utuh imannya.

Apakah Anda punya anak yang cita-citanya besar? Baiknya, mimpi anak-anak kita itu dibiarkan besar karena impian itu bertenaga. Kalau kita ingin anak-anak kita menjadi pemimpin yang besar biarkan dia bermimpi besar.

Contoh, anak kita mengagumi dan bercita-cita memiliki sebuah mobil Porsche. Tugas kita adalah menumbuhkan anak yang mau bekerja keras sampai mampu membeli dan mendapatkan mobil itu. Penuhi keinginannya melihat mobilnya, jangan belikan dulu.

Bawa ia ke showroom mobil yang menjual mobil tersebut, katakan padanya ‘Ini mobilmu nanti jika kamu berprestasi di sekolah, lalu kamu menjadi orang yang pantas dibayar mahal, lalu kamu jadi orang yang berpengaruh. Bukan hanya itu, mobil ini butuh diparkir di rumah yang bagus’.

Jika orang tua bisa seikhlas itu pada anaknya, membantunya menginginkan yang besar, mengupayakan supaya impian besar itu tetap hidup dalam diri anaknya, anak itu akan tumbuh menjadi orang tua yang sangat mensyukuri kakek dari anak-anaknya kelak.

3 Unsur Utama Doa
Dalam doa kita untuk orang tua, ada 3 unsur utama yang harus ada. Pertama, anak memohon ampun agar dimaafkan oleh orang tuanya supaya dirinya naik level. Sebab setiap kita sudah tertekan oleh kesalahan-kesalahan, sehingga tiap kali minta maaf maka kelas kita akan naik.

Kedua, meminta supaya orang tua disayangi Tuhan sebagaimana orang tua menyayangi anaknya, sebagai unsur ketiga yakni syarat. Jadi, orang tua yang kejam pada anak-anaknya harus segera memperbaiki kasih sayangnya pada anak, karena itulah yang akan memperbaiki kemanjuran doa anaknya.

Sebab waktu kita meninggal semua pintu kebaikan kita tertutup kecuali 3 hal, ilmu yang masih digunakan orang yang menyebabkan kebaikan, harta yang kita gunakan untuk membangun sarana yang bermanfaat bagi banyak orang dan mendatangkan kebaikan, serta doa anak-anak sholeh. Itu investasi masa depan yang penting.

Jika kita mendidik anak-anak kita, marilah kita tanamkan pada mereka bahwa kesederhanaan yang jujur adalah lebih mulia daripada kebangsawanan yang tidak amanah. Maksudnya, jangan sampai anak menginginkan menjadi orang kaya tetapi memulainya sebagai anak muda yang tidak jujur. Anjurkanlah kejujuran pada anak kita, teladankanlah kejujuran itu.

Marilah kita ikhlaskan diri kita untuk menajamkan pikiran kita hanya dengan yang baik-baik. Kalau Anda memikirkan sesuatu, maka harus yang baik. Mari kita muliakan hati kita hanya dengan yang baik-baik. Berpikirlah yang baik-baik, lalu indahkan perilaku. Itu yang nantinya menjadikan Anda disahabati banyak orang. Karena kecintaan Tuhan kepada kita dicerminkan melalui kecintaan orang kepada kita.

Kesimpulannya, mudah-mudahan dengan itu semua, kita menjadi jiwa yang tidak harus meminta untuk diberi karena keseluruhan kehidupan kita sudah doa. Lalu kita tutup dengan keikhlasan yang sangat dalam dengan satu kata yang penting sekali yaitu ,Amien..

Orang yang menjadikan kehidupannya sebagai doanya seperti tidak perlu berdoa lagi, karena pikirannya diisi dengan hal-hal positif yang mengharapkan kebaikan bagi orang lain

Salah satu yang menjadikan doa terjawab itu adalah betul-betul ikhlas ber-Tuhan

Setialah pada yang baik, maka solusi dari kebaikan itu akan datang dari sudut-sudut yang tidak kita duga

Tuhan tidak memberikan sesuatu secara langsung, tetapi kita diberi-Nya kesempatan untuk mendapat yang kita minta tersebut

Kesederhanaan yang jujur adalah lebih mulia daripada kebangsawanan yang tidak amanah

Tiap kali berdoa, tutuplah dengan keikhlasan yang dalam dan akhiri dengan Amien.



*Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1080 (September 2010)

No comments: