Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripada bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap. (Surat Al Insyirah)

Monday, September 6, 2010

56. Hati yang Rindu Damai




Dasar dari semua penderitaan hati adalah tidak ikhlas menerima semua yang terjadi.
Cek semua penderitaan hati Anda akibat tidak ikhlas menerima semua yang terjadi. Padahal tidak ada yang terjadi yang bukan karena izin dari Tuhan. Lantas kok bisa makhluk ciptaan Tuhan memprotes yang diijinkan terjadi oleh Tuhan. Pantaskah?

Agar Lebih Mudah Bahagia
Pasti ada yang Tuhan maksudkan dari sesuatu yang terjadi pada hidup kita. Pasti ada sesuatu yang diajarkan Tuhan pada kita dari setiap peristiwa, jika kita menyikapi segala sesuatunya dengan ikhlas. Bahwa apapun yang terjadi adalah pemberitahuan untuk memperbaiki diri.

Sebetulnya kita berbahagia kalau ada kejadian baik maupun buruk. Karena keburukan yang terjadi tapi menjadikan kita lebih baik adalah sebuah kebaikan. Sedangkan kebaikan yang menjadikan kita berlaku buruk pada orang lain itu berarti sebuah keburukan. Kalau begitu, keadaan itu terjadi untuk kita sikapi dengan baik agar kita menjadi pribadi yang lebih baik apapun yang terjadi.

Orang yang bahagia sudah tentu gembira, tapi tidak semua orang gembira itu bahagia, karena tidak damai. Alangkah indahnya jika kita gembira dan damai dengan penuh kesyukuran, yang berarti kebahagiaannya karena hadiah dari Tuhan. Damai karena adil, karena jujur, karena tidak melanggar hak orang lain.

Ada orang yang mensyaratkan kebahagiaannya nanti, setelah mendapatkan semua hal. Kebahagiaan adalah masalah keputusan. Segera setelah Anda memutuskan untuk bahagia, semua pikiran, perasaaan dan tindakan Anda akan berfokus pada yang membahagiakan.

Tegaslah untuk memutuskan, bahwa waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang. Tempat terbaik untuk berbahagia adalah di sini. Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.

Orang yang sering membahagiakan orang lain akan lebih mudah bahagia. Jangan tunggu lagi kapan Anda akan berbahagia, sekarang. I said now, and I am happy. You are the control, You are the boss of your life. Andalah penguasa dari kehidupan Anda. I am happy here, and I am happy now.

Tiga Konsep Solid
Konsep diri kita harus sangat solid. Ada beberapa konsep diri, katakan pada diri bahwa ‘saya pribadi yang jujur, saya pribadi yang bekerja keras, dan saya pribadi yang bermanfaat bagi sesama’.

Jika ingin hidup berubah, ambil dan terapkan tiga konsep tersebut. Nanti apa hasilnya? Anda akan disebut sebagai sebaik-baiknya manusia.

Mengasihani diri sendiri adalah candu. Bangkitlah lalu putuskan dan sikapi hal-hal yang membuat Anda sedih itu kecil. Bayangkan diri Anda di masa depan sudah punya jabatan, kaya raya, memiliki nama baik dan berwenang. Lihatlah diri sebagai sesuatu yang besar, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang menyikapi se
suatu yang kecil sebagai yang kecil dan menyikapi yang besar sebagai yang besar. Sikap istri yang menyayangi suami di depan anak-anaknya bisa menjadi teladan, sehingga anak-anak menstandarkan bagi diri mereka seorang istri seperti ibu mereka, nanti.

Tersiksa di Masa Lalu
Banyak sekali di antara kita yang sedang tersiksa dengan kesalahan di masa lalu. Namun memang hanya orang baik yang bisa merasa bersalah. Karena merasa bersalah itulah kita tersemangati untuk menjadi lebih baik.

Jangan siksa diri dengan perasaan bersalah, tapi syukuri saja karena Tuhan masih memberi kita hati yang peka terhadap kesalahan, sehingga tidak akan mau mengulanginya lagi, sehingga kita menjadi orang lebih baik hari ini. Jadi nikmati saja rasa bersalah itu karena itu pertanda Anda itu orang baik.

Siapa yang mengajarkan bahwa kebahagiaan itu permanen? Seolah-olah ada sebuah buku petunjuk yang mengatakan bahwa kebahagiaan adalah permanen. Lalu siapa pula yang mengajarkan pada kita bahwa masalah itu permanen? Sesungguhnya tidak ada jaminan soal itu.

Perhatikan ini, orang yang sering mengeluh menganggap masalahnya permanen. Padahal, semua berubah dan semua menjadi baik kalau kita baik. Ambil keuntungan dari perubahan karena semua akan berubah. Maka jadilah pribadi yang baik sehingga yang terjadi dalam hidup kita juga membaik.

Ikhlas untuk Lebih Mendengarkan
Kedamaian itu bukan keadaan yang menempel pada kita, tapi kedamaian itu adalah target yang bergerak yang harus kita sesuaikan bidikan kita. Cara kita untuk bergembira kemarin tidak bisa kita gunakan untuk bergembira hari ini.

Jadi, setiap hari sebenarnya kita harus menyesuaikan pikiran kita dengan yang terjadi hari ini, menyesuaikan hati kita dengan yang terjadi sekarang, dan juga yang kita lakukan. Jadi jika kita seseorang ingin mencapai kedamaian, dia harus menyesuaikan cara-caranya dan dilakukan setiap saat.

Ikhlaslah untuk lebih mendengarkan. Kesalahan yang menyiksa kita dalam hidup ini ada dua, yakni kesalahan makan dan kesalahan bicara. Yang sekarang asam uratnya bermasalah, jantung atau tekanan darah tingginya sering kambuh, itu semua karena salah makan. Begitu juga kalau hidup kita belum baik, berarti bicara kita selama ini tidak membantu.

Keuntungan dari Hati yang Damai
Bagaimana kalau puasa yang kita lakukan tanpa kesadaran bahwa bicara juga harus puasa dari yang tidak baik, jadi mari kita memulai untuk lebih mendengarkan. Orang juga akan lebih banyak dan lebih senang bicara pada Anda kalau Anda lebih mendengarkan. Selanjutnya, banyaklah berterimakasih.

Mari kita ganti paradigma yang selama ini ada, bahwa kedamaian itu bukan kerinduan hati yang lemah, melainkan kerinduan dari para pemimpin. Karena tugas kita dalam kehidupan ini adalah memajukan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan, dan itu tidak diperintahkan pada orang lemah.

Kenalkan pada anak-anak kedamaian yang kuat, kedamaian yang membuat kita mengerti dengan kecerdasan yang super, yang jelas sekali baginya mana yang hak dan mana yang bathil, itulah orang damai. Temukanlah keuntungan dari hati yang damai, yang menjadikan kita lebih cerdas, lebih melihat jalan keluar yang baik, yang mudah-mudahan dengan itu kita juga bisa menjadi pribadi yang mendamaikan orang lain.
Kalau sulit bagi kita untuk merasa damai, ambillah tugas mendamaikan hati orang lain. Lalu perhatikan apa yang terjadi.


Keburukan yang terjadi tapi menjadikan kita lebih baik adalah sebuah kebaikan

Orang yang bahagia sudah tentu gembira, tapi tidak semua orang gembira itu bahagia

Segera setelah Anda memutuskan untuk bahagia, semua pikiran, perasaaan dan tindakan Anda akan berfokus pada yang membahagiakan

Cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain

Kedamaian itu bukan keadaan yang menempel pada kita, tapi kedamaian itu adalah target yang bergerak yang harus kita sesuaikan dengan bidikan kita


*Mario Teguh Golden Ways dalam Tabloid Wanita Indonesia Edisi 1081 (September 2010)

1 comment:

Unknown said...

saya suka artikel Anda.
as-shufi.blogspot.com